Saturday, December 17, 2005

[Seri Berkarir bagian 1] Awal Berkarir di Jepang

Yokohama, Juli 2005

Sudah 4 tahun kulewati pekerjaan rutinku di kantor yang sesuai denganbidangku yaitu handycam dan digital camera. Sejenak aku merenung dan mengingat-ingat lagi masa-masa awal aku bekerja di sini.

Sebenarnya tidak ada rencana untuk menulis pengalaman ini, akan tapi setelah aku pikir-pikir lagi, sayang juga pengalaman awal karirku kulupakan begitu saja. Setelah selesai studi Masterku di Yamanashi Univesity, aku melanjutkan karir dengan bekerja di perusahaan elektronik yang cukup besar di negara sakura ini, yaitu Sony Corporation. Perusahaan ini memang menjadi pilihan pertamaku ketika aku mendaftar ke beberapa perusahaan di Jepang. Alhamdulillah setelah melewati seleksi di universitas, akhirnya aku mendapatkan rekomendasi dari sekolah untuk mengikuti ujian di perusahaan ini.

Ujiannya tidak begitu sulit, hanya ujian SPI, wawancara dengan bagian personalia dan presentasi mengenai riset yang sekarang sedang kita kerjakan di Universitas.
Mengenai bidang pekerjaan di perusahaan, memang agak sedikit berbeda dengan bidang yang telah kupelajari di universitas. Sejak aku datang di Jepang, semasa kuliah di college dan universitas aku mengambil bidang robotiks. Akan tetapi menjelang saat-saat memilih perusahaan aku kembali berfikir apakah bidang robotiks ini berguna di Indonesia, bagaimana prospek kerja di bidang ini di Indonesia dan lain-lain. Yang pada akhirnya, aku memutuskan untuk memilih bidang elektronik yang lain selain robotiks. Pada saat itu aku putuskan untuk memilih bidang yang sedang menjadi trend yaitu bidang handycam dan digital camera.


Ketika aku menulis surat lamaran kerja, aku memilih bidang handycam dan digital camera, dan Alhamdulillah ternyata Allah mengabulkan permohonanku dan perusahaan menempatkan aku sesuai dengan bidang yang aku minati. Bagianku di Handycam dan digital camera, tepatnya di bagian Panel/Display dari Handycam atau Digital Camera. Hari pertama aku bekerja, aku belum masuk ke bagian tempat aku bekerja. Untuk satu pekan pertama, aku mendapatkan pengarahan dan orientasi mengenai perusahaan Sony. Orientasinya bertemakan macam-macam, mulai dari perkenalan produk sony saat ini, mengenai Bagian Riset berteknologi mutakhir bahkan sampai kepada masalah paten yang begitu penting bagi suatu perusahaan.
Mengapa disebut penting ? karena ketika kita memproduk suatu barang, jangan sampai produk kita ini terkena paten dari perusahaan lain yang menyebabkan kita harus membayar paten tersebut. Oleh karena itu presenter sangat menyarankan agar bila dalam bekerja kita menemukan hal-hal yang baru, kita harus cepat-cepat mematenkan temuan kita ini. Aku bersama teman satu angkatan yang berjumlah 600 orang lebih mengikuti orientasi demi orientasi. Tak terasa waktu masuk kerja mulai dari jam 09:00 selesai jam 05:00 berjalan begitu cepat. Dan dalam satu pekan ini pekerjaanku hanya diisi dengan mendengarkan berbagai presentasi-presentasi.

Setelah 1 pekan aku lalui dengan baik, masuklah aku ke pekan kedua, yaitu masa-masa training. Aku mendapatkan training yang cukup unik. Aku dilatih bagaimana cara kita berjalan, bagaimana cara ketika kita menerima telpon di kantor dan bagaimana cara ketika kita memberi kartu nama atau menerima kartu nama dari orang yang baru kita kenal. Cara-cara ini tertulis di dalam buku panduan yang dibagikan kepada semua peserta training. Selain penjelasan tertulis buku ini juga penuh gambar-gambar yang memudahkan peserta dalam memahaminya. Sebagai contoh, di dalam buku ini dijelaskan dan digambarkan bagaimana bila kita bepergian dengan atasan atau tamu. Bila kita naik mobil atau naik kereta dimana kita harus duduk, dan dimana atasan atau tamu kita persilakan duduk. Bila naik mobil siapa yang lebih didahulukan masuk mobil dll.

Hal lain yang kudapat dari training ini adalah bagaimana cara kita menerima telpon di kantor, bagaimana cara ketika atasan sedang tidak ada di tempat, bagaimana cara menolak telpon yang tidak diketahui orangnya. Adapula training bagaimana ketika kita menerima tamu. Berapa derajat kita harus membungkukkan badan, kata-kata apa yang harus kita ucapkan dll. Semua training ini diajarkan oleh trainer profesional dan setelah para trainer menjelaskan suatu topik, kami satu persatu diminta untuk mempraktekkannya langsung.

Dua pekan sudah aku lewatkan dengan baik. Dua pekan ini kerjaku hanya diisi dengan orientasi-orientasi dan beberapa training. Kini tibalah saatnya aku datang ke tempat kerjaku. Di sana aku disambut oleh semua pegawai yang kira-kira berjumlah 20 orangan. Aku mendapatkan 1 meja, 1 kursi, 2 rak buku dan 1 komputer. Diatas meja ada sehelai kertas bertuliskan "Welcome Endrianto Djajadi". Pada hari pertama aku bekerja, seperti dua pekan yang, aku diharuskan mengenakan Jas. Ya ... untuk satu bulan ini aku harus mengenakan jas seperti salaryman betulan. Ada penelitian yang menerangkan bahwa ada perasaan kepercayaan diri ketika kita menggunakan jas dibandingkan ketika kita menggunakan baju biasa. Sedikit cerita tentang Jas, ada hal yang cukup menarik. Aku mengenakan jas ketika awal-awal masuk bekerja. Kemudian kesempatan lainnya adalah ketika berkunjung ke perusahaan lain. Selebihnya aku tak pernah pakai jas lagi. Memang ditempatku bekerja, kami diberi kebebasan sebebas-bebasnya. Oleh karena itu tak perlu heran andaikata kalau di Sony banyak kita jumpai pegawai yang rambutnya pirang, celananya bolong-bolong, bahkan ada seorang manager yang kesehariannya hanya memakai baju oblong saja. Kecuali kalau ada meeting mereka agak sedikit rapi. Kadang istriku berkata :

"Kok nggak ada bedanya nih penampilannya, masih seperti mahasiswa saja ....".

Ya ... memang begitulah suasana di tempat kerjaku. Akan tetapi tidak semuanya begitu, ada beberapa orang teman yang aku lihat selalu memakai jas, setiap hari dan sampai sekarang. Aku pernah tanya ke dia, "Eh .. kok kamu pakai jas terus ? Apa selalu ketemu orang dari perusahaan lain ?" Dia jawab, "Nggak juga sih". Dia memang suka pakai jas, mungkin alasannya seperti yang aku tulis diatas ... dapat menambah kepercayaan diri.

Kembali bercerita tentang pengalaman awal berkarir di perusahaan, setelah masuk dihari pertama aku diperkenalkan dengan seorang pegawai Jepang yang terlihat masih muda. Ya .. dia adalah tutorku untuk setahun ini. Dia berumur 3 tahun diatas aku dan banyak sekali ilmu yang dia berikan kepadaku. Untuk 2 pekan ini aku kembali mengikuti training di kantor. Dari 600 orang pegawai satu angkatan, ada sekitar 24 orang yang bekerja sebidang denganku yaitu Handycam dan Digital Camera. Dari 24 orang ini ada yang masuk ke bidang Display seperti halnya aku, ada ke bidang pengembangan IC dan ada juga yang masuk ke bidang design serta Software.

Kami yang berjumlah 24 orang ini, juga mengikuti training mengenai handycam dan digital camera selama 2 pekan. Misalnya, training bagaimana membongkar handycam kemudian merakitnya kembali, ada juga materi-materi dasar seperti format TV, NTSC, PAL, SECAM, Bagaimana proses perekaman handycam bila menggunakan kaset, perekaman bila menggunakan DVD. Materi tentang Display, Warna dan lain-lain. Training ini memberikan ilmu dasar agar kami yang baru masuk kerja ini setidaknya mempunyai ilmu dasar yang sama. Training ini sungguh berguna bagi kami untuk memahami pekerjaan-pekerjaan yang akan kami terima setelah masa training ini berakhir. Kalau di perusahaan-perusahaan, training seperti ini sering disebut OJT (On Job Training). Diawal aku bekerja, setiap hari aku harus membuat laporan yang ditujukan ke manager dan juga di cc kan ke tutorku. Setiap hari apa yang sudah aku kerjakan, dan apa rencana yang akan aku kerjakan besok. Laporan ini dicek oleh manager dan tutor bahkan kadang-kadang tutorku memberikan masukan kepadaku apa yang harus aku kerjakan untuk besok. Mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu dst.

Tulisan ini dimuat di : http://www.pmij.org/article.php?id=134

No comments: