Saturday, December 04, 2021

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-24] Anda sudah tahu Furusato Nouzei (FN, ふるさと納税)

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-24] Anda sudah tahu Furusato Nouzei (FN, ふるさと納税)


Oleh : Endrianto Djajadi


Tidak terasa kita sudah masuk bulan Desember. Kalau akhir tahun untuk rekan-rekan yang bekerja, kita akan mengurus Nenmatsuchousei  (年末調整) atau hal-hal terkait dengan pengurangan pajak, seperti bagi yang loan rumah atau mansion, melampirkan sisa loan yang didapat dari bank dan juga dokumen pengurangan pajak dari pemerintah. Juga bisa menambahkan orang tua sebagai tanggungan kita di dokumen nenmatsuchousei.


Pada tulisan kali ini saya tidak membahas tentang Nenmatsuchousei tetapi saya ingin sharing tentang Furusato Nouzei (ふるさと納税).

Untuk tahun ini programnya akan ditutup di akhir tahun. Jadi yang ingin mencobanya masih ada 2 bulan lagi untuk mendaftarkannya. 


Buat rekan-rekan yang bekerja di Jepang, apa pernah mendengar program ini?


Kalau belum pernah, sayang sekali kalau tidak membaca artikel ini sampai habis. 


Kalau kita tanya di Wikipedia apa itu Furusato Nouzei :

https://ja.m.wikipedia.org/wiki/ふるさと納税


Intinya begini,

1. Kita membayar sebagian pajak untuk tahun depan saat ini.

2. Pajak kita yang seharusnya dibayarkan ke kota tempat kita tinggal, dengan program ini sebagiannya akan dikirim ke kota2 lain. 

3. Karena kita share pajak kita ke kota2 lain, kota-kota itu akan memberikan hadiah kepada kita, bisa berupa beras, jeruk, udang dll yang itu produk dari daerah tersebut. 


Sebagai gambaran mudahnya seperti ini. 

Kalau kita lihat di slip gaji bulanan kita ada potongan pajak. Misalnya perbulan 20.000 yen. Artinya pajak kita setahun 20.000x12 bulan = 240.000


Nah dalam program FN ini, ada yang namanya ambang batas max jumlah pajak yang boleh kita sharing ke daerah lain. 


Hitung2 an nya bisa di coba di link ini. 

https://event.rakuten.co.jp/furusato/mypage/deductions/?scid=me_ich_pcn_136_20211026_99_005


Misalnya anda :

Gaji tahunan : 5.000.000 yen

Belum berkeluarga

Maka ambang batas : 63.075


Artinya : Anda bisa sharing 63.075 pajak anda ke beberapa kota lain. 

Misalnya anda menggunakan 60.000 yen untuk program ini. Berarti yang dalam hitungan pajak di atas, yang harusnya anda bayar tahun depan 240.000 akan berkurang 60.000. Sehingga tahun depan pajak anda tinggal 180.000. Jadi perbulan bukan lagi 20.000 tetapi menjadi 15.000.

Terlihat pajak kita berkurang 5,000 yen tetapi sebenarnya tidak, pajak total tetap 240.000 hanya saja 60.000 nya kita bayar di tahun ini dan sisanya 180.000 dibayar per bulan 15.000 tahun depan. 


Nah sekarang pertanyaannya, kalau memang total pajaknya 240.000 apa keuntungan kita? 


Inilah yang ditawarkan melalui program FN. Jadi kita bayar pajak 60.000 di awal. Dengan 60.000 ini kita bisa belanja di online shop yang menawarkan program ini. 


Tahun lalu saya coba belanja di Rakuten. Di Rakuten mereka mrnawarkan program  ini dari berbagai daerah di  Jepang. Misalnya ada yang menawarkan beras 15 kg dengan harga 10.000 yen. Memang bila dibandingkan dengan harga di supermarket, harga 3x lipat. Tetapi kita mendapatkan itu secara gratis dari daerah tersebut. 


Misalnya dengan 60.000 itu kita mau belanja,

Kota A : Beras 15 kg : 10.000

Kota B : Udang besar 1.5 kg : 20.000

Kota C : Jeruk 10 kg : 15.000

Kota D : Kepiting 1 box : 15.000


Jadi kesimpulannya, dengan mengikuti program Furusato Nouzei jumlah total pajak kita tahun depan tetap sama tetapi dengan kita membayarnya di awal di tahun ini kita bisa mendapatkan hadiah Beras 15 kg, Udang besar 1.5 Kg, Jeruk 10 kg, Kepiting 1 box secara GRATIS.


Untuk lengkapnya, rekan-rekan bisa lihat di youtube yang dibuat satu organisasi di Jepang (Profesional Muslim Indonesia di Jepang - PROMIA Jepang) :


https://m.youtube.com/watch?v=5KEqxxTHv9I


PROMIA Jepamg : http://promia-jepang.net


Selamat mencoba dan selamat menikmatinya.


Yokohama, 3 Desember 2021


Saturday, August 21, 2021

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-23] Pulang mendadak ke Indonesia dalam kondisi Pandemi (Bagian ke-2)

 [SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-23] Pulang mendadak ke Indonesia dalam kondisi Pandemi (Bagian ke-2)


Oleh : Endrianto Djajadi


Pada tulisan pertama, saya sedikit share tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum kepulangan mendadak ke Indonesia. 

Untuk lengkapnya bisa sahabat-sahabat baca di tautan berikut :


http://endrianto-djajadi.blogspot.com/2021/08/skj-sharing-kehidupan-di-jepang-ke-22.html?m=1


Pada tulisan kali ini saya ingin share bagaimana urutan aktifitas kita ketika mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan bagaimana suasana karantina di hotel. 


Untuk alur prosesnya sebenarnya kita bisa mengikuti penumpang yang sama-sama turun dari pesawat. Akan tetatpi agar lebih jelas lagi saya akan share mengenai urutan ketika kita tiba di bandara.


  1. Kita mengisi form, nama, tempat tinggal, nomor pesawat dan dicek hasil PCR dari Jepang. Juga ditanya apakah sudah Vaksin atau belum, sudah reservasi Hotel atau belum dll. 


  1. Imigrasi seperti biasa


  1. Mengambil barang seperti biasa


  1. Setelah menyerahkan form beacukai, kita diarahkan ke luar gedung di area yang ada di samping jalan raya. Di sana banyak petugas Satgas berseragam. 


  1. Kita akan ditanya apakah sudah reservasi hotel atau belum. Kalau sudah maka kita akan diarahkan ke Satgas yang menangani Hotel. 


  1. Satgas akan memanggil PJ Hotel untuk datang ke tempat Satgas untuk bertemu dengan kita. Jadi di bandara para PJ Hotel sudah siap siaga menunggu kedatangan tamu. Setelah PJ Hotel datang. serah terima dari Satgas ke pihak Hotel dan Satgas mengambil foto kita bersama PJ Hotel. PJ Hotel mengisi form dan kita diminta untuk menyerahkan paspor. Kita akan mendapatkan surat bukti yang nantinya akan digunakan ketika mengambil paspor saat check out dari hotel di hari terakhir karantina. 


  1. Kita akan diantar ke tempat menunggu penjemputan. PJ Hotel mengisi form di posko satgas sebelum mengantar ke mobil penjemputan. Setelah itu kita akan difoto di depan mobil penjemputan. 


  1. Setelah tiba di hotel, kita tidak masuk lewat lobby biasa tetapi mobil masuk ke basement. Di basement pihak hotel sudah menunggu dan akan mengecek suhu kita.  Masing-masing hotel memiliki proses untuk tamu dari bandara.


  1. Check in Hotel dan pembayaran dengan kredit card. Selain pembayaran dengan kredit card kita juga bisa membayar melalui transfer bank di Indonesia. Paling lambat H-3. Setelah itu kita bisa masuk kamar dan bento untuk makan malam sudah tersedia. 


  1. Setelah sampai di kamar petugas PCR datang dan mengecek PCR dengan mengambil sampel dari hidung dan Saliva.


  1. Bila hasilnya Positif maka di hari berikutnya kita akan dihubungi. Bila hasilnya Negatif mereka tidak akan menghubungi kita. 


Mengenai fasilitas hotel, 


1. Ramah dan kooperatif 

2. Kamar bersih 

3. Prokes bagus 

4. Benar-benar tidak bisa keluar karena semua akses keluar dikunci.

5. Makanan berupa bento dan bervariasi. Ada daftar menunya dan kita bisa pilih.  

6. Lokasi di pusat kota dengan jendela menghadap ke jalan besar jadi ada matahari masuk & mengurangi kebosanan.  

7. Wifi untuk Internet lancar 


Demikian sekilas tentang urutan aktifitas kita dari mendarat di Bandara sampai masuk ke kamar hotel.


Yokohama,  20 Agustus 2021


Tuesday, August 17, 2021

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-22] Pulang mendadak ke Indonesia dalam kondisi Pandemi (Bagian ke-1)

 [SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-22] Pulang mendadak ke Indonesia dalam kondisi Pandemi (Bagian ke-1)


Oleh : Endrianto Djajadi


Ahad kemarin tanggal 15 Agustus 2021 istri tiba2 harus pulang ke Indonesia karena ada urusan keluarga. Bagi kita yang hidup di Jepang tentu perlu tahu bagaimana proses pulang ke Indonesia pada masa pandemi ini. 


Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk kepulangan yang mendadak adalah : 


  1. Tiket pesawat
  2. Tes PCR 
  3. Hotel Karantina di Indonesia
  4. Mengisi e-HAC


Dari beberapa teman dan juga informasi dari beberapa grup, saya mendapatkan list klinik untuk Tes PCR dan juga nama-nama hotel untuk karantina di Indonesia. 


Dalam tulisan ini saya akan sedikit berbagi info tempat Tes PCR dan Hotel yang istri saya gunakan. 


  1. Tiket Pesawat

Untuk tiket, mungkin sahabat-sahabat tidak bisa meniru cara saya. Karena sebenarnya tiket ini sudah dibooking sejak tahun lalu. Tetapi karena ada pandemi maka tiket ini dibuat open untuk digunakan kapan saja sampai tahun 2023. Ini kebijakan dari Garuda untuk tiket yang berdampak karena covid. Alhamdulillah tidak ada penambahan biaya.


Saya hanya mengontak Garuda di +622123519999. Mereka akan tanya kode tiket yang terakhir, nama penumpang, tanggal, jam keberangkatan dan kode pesawat. Setelah informasi sesuai dengan database mereka, kita bisa reservasi penerbangan yang kita inginkan. 

Untuk melihat jadwal penerbangan Garuda dari Jepang bisa dilihat di link berikut :


https://www.garuda-indonesia.com/jp/ja/news-and-events/202006_02


Untuk bulan Agustus 2021, Garuda hanya terbang di hari Jumat dan Ahad bila berangkat dari Haneda. 

Untuk tiket yang mendadak mungkin sahabat-sahabat bisa coba di beberapa travel atau langsung ke counter maskapai di airport atau kontak langsung ke Kantor Garuda di Tokyo. 


  1. Tes PCR

Kliniknya bernama Nearme yang berlokasi di dekat JR Yamanote Line Hamamatsu-cho Station. Kita bisa melihat petunjuk arah menuju lokasi dari web mereka di : 


https://clinicnearme.jp/?utm_source=google&utm_medium=cpc&gclid=EAIaIQobChMIl57mhq608gIVcNOWCh2FhQdtEAAYASAAEgJ-PPD_BwE


Biaya PCR + Sertifikat dalam bahasa Inggris  : 22.000 yen

Bila kita dalam keadaan mendesak dan ingin mendapatkan sertifikat di hari yang sama, bisa menambahkan 3.300 yen, sehingga total : 25.300.

Sebagai contoh, istri test PCR hari sabtu jam 11 pagi dan katanya PCR akan selesai jam 19 tetapi bila selesai lebih cepat mereka akan menelpon saya. Pukul 16:00 ada telpon dari klinik yang mengabarkan bahwa hasil PCR negatif dan sertifikat sudah bisa diambil.

Untuk pengambilan sertifikat, kita diminta untuk mengambilnya di kantor mereka (bukan di kliniknya) yang berlokasi di :


5th Floor, SW Shimbashi Building, 6-14-5 Shimbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004.


Keunikan klinik ini adalah mereka melayani pertanyaan dalam bahasa Inggris dan kita bisa diskusi dengan mereka melalui Aplikasi  Line . ID Line mereka : Clinic Nearme


Karena pesawat akan terbang di hari Ahad, jadi Sabtu pagi saya coba tanya ke Clinic tersebut apakah bisa Tes PCR dalam keadaan mendadak seperti ini. Saya ingin Sabtu pagi test dan Sabtu sore dapat sertifikatnya. Awalnya mereka katakan hari Sabtu ini sudah Full untuk tes PCR, mereka meminta alternatif tanggal dan jam yang baru. Setelah saya berdiskusi melalui Line dan saya jelaskan bahwa ini situasi yang urgen dan akan berangkat di hari Ahad pagi, akhirnya mereka menginfokan bahwa bisa tes PCR asalkan saya tiba di klinik jam 11 pagi. Alhamdulillah test berjalan lancar.

Hasil PCR ini akan dicek ketika kita check in di Haneda Airport. Setelah itu hasil PCR akan dikembalikan kepada kita. Di Bandara Soekarno Hatta, hasil PCR ini juga akan dicek setelah kita mendarat.


  1. Reservasi Hotel Karantina

Beberapa bulan lalu karantina di hotel berdurasi selama 6 hari 5 malam. Untuk saat ini karantina lebih lama lagi, menjadi 8 hari 7 malam. Setelah saya lihat-lihat berbagai hotel dari list yang ada akhirnya saya memilih untuk reservasi di Hotel Holiday Inn Express Jakarta Wahid Hasyim. Berikut ini linknya:


https://www.ihg.com/holidayinnexpress/hotels/us/en/jakarta/jktwh/hoteldetail?cm_mmc=GoogleMaps-_-EX-_-ID-_-JKTWH


Untuk 8 hari 7 malam biayanya 7.4 juta rp dengan fasilitas : 

  1. Makan pagi, siang, malam
  2. PCR 2x (ketika check in dan check out).
  3. Laundry max 5 pcs per hari
  4. Transportasi dari Airport ke Hotel


Bila ingin memilih kamar untuk 2 -3 orang, tambah 3.2 juta per orang. 

Pelayanannya sangat cepat karena kita bisa WA dan diskusi dengan Contact personnya. 

Saya mengontak ibu Devita Lestari di +62 878-7719-4871.

Saya diskusi panjang dan menanyakan berbagai hal tentang reservasi hotel dan responnya sangat cepat. Beliau membantu reservasi hotel dan mengirimkan QR Code beserta informasi yang berisi Nama, Nomor penerbangan dan Nama Hotel. QR Code ini akan dicek di Bandara Soekarno Hatta yang menandakan kita sudah booking hotel untuk karantina. Bila sahabat-sahabat ingin reservasi hotel melalui Ibu Devita, sahabat-sahabat boleh memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa ini atas rekomendasi dari saya (Endri dari Jepang).


Di Bandara Soekarno Hatra nanti kita akan diarahkan ke counter Hotel yang sudah kita booking dan diarahkan ke transportasi dari bandara ke hotel. Jadi tiap2 hotel ada PJ nya yang siap siaga di bandara untuk mengarahkan para tamu. 


Yang cukup membantu, kita bisa menggunakan Kredit Card untuk pembayarannya. Pembayaran dilakukan ketika check in. 


  1. Mengisi e-HAC

Sebelum terbang sebaiknya kita nengisi data tentang kedatangan kita di Indonesia. Data tersebut bisa diisi di link :


https://inahac.kemkes.go.id/


Info kedatangan kita, No Penerbangan sampai No. Tempat duduk kita di pesawat juga harus diisi di form ini. 


Demikian sekilas informasi yang bisa dishare, semoga bermanfaat. 


Yokohama, 17 Agustus 2021


Saturday, July 31, 2021

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-21] Vaksinasi Covid-19 di Jepang

 [SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-21] Vaksinasi Covid-19 di Jepang


Oleh : Endrianto Djajadi


Kemarin tanggal 30 Juli 2021, Alhamdulillah dapat vaksin covid-19 yang pertama. Sebenarnya untuk daerah Yokohama ada 2 jenis yaitu Moderna dan Pfizer, tetapi ketika reservasi di klinik lewat telpon terdekat, mereka mengatakan vaksinnya pakai Pfizer. Akhirnya saya vaksin dengan jenis ini. 


Setelah mendapatkan kupon dari City Ward saya langsung cari klinik yang terdekat dengan Keyword 横浜市 ワクチン 個別接種 . Dari Web nya Yokohama City saya pilih daerah tempat saya tinggal dan saya cari klinik yang dekat dengan rumah.  


Setelah saya telpon, Alhamdulillah ada satu slot untuk tanggal 30 Juli 2021. Karena setelah tanggal itu sudah penuh, berikutnya tanggal 23 Agustus 2021. Akhirnya saya reservasi untuk tanggal 30 Juli 2021. Melihat antrian yang panjang itu akhirnya saya reservasi juga untuk istri dan anak-anak saya. Alhamdulillah istri dapat yang tanggal 23 Agustus. Untuk anak-anak belum boleh reservasi sehingga hanya reservasi sementara dan nanti kita akan dihubungi oleh mereka. 


Akhirnya tiba juga waktu untuk Vaksinasi.  Saya reservasi jam 11:45. Ada sekitar 4-6 orang yang menunggu panggilan di ruang tunggu.  


Ketika datang kita harus mengumpulkan :

1. Kartu Asuransi

2. Kupon dari City Ward

3. Form untuk vaksinasi yang isinya beberapa pertanyaan, seperti suhu badan kita berapa sekarang, apakah ada alergi bila disuntik dll. 


Saya sendiri untuk memastikan, saya membawa hasil General Check Up bulan Desember 2020. Saya ingin tunjukkan ke dokter hasil tersebut dan ingin mengetahui bagaimana pendapat dokter apakah boleh divaksin atau tidak. 


 Berikut ini alur vaksinasinya. 


 1. Reservasi melalui telpon ke klinik terdekat.


 2. Datang ke klinik dengan membawa berkas di atas.


 3. Masuk ke ruang pemeriksaan. Ditanya oleh dokter nama, ini vaksin yang pertama? Apakah sekarang minum obat?

        Dijelaskan seputar Vaksin. Vaksin  itu memasukkan sesuatu ke badan jadi ada efeknya. Untuk Vaksin Pfizer ada beberapa efek seperti ini. 

50 persen lebih : sakit di tempat  suntik, kelelahan, kepala pusing

10-50 persen : menggigil, otot sakit, demam, tempat suntik seperti cidera.,

1-10 persen : terasa mual. 


Saya juga ditanya apakah punya obat penurun panas? Kalau tidak ada baik untuk membelinya.  10 butir seharga 770 yen.  Diminum ketika sakit kepala atau demam dan bisa diminum dalam selang waktu 6 jam. 


Ada satu alergi yang sedikit berbahaya yaitu saluran pernafasan mengecil.  Ini terjadi 1 dari 100.000 orang dan terlihat dalam waktu 15 menit setelah divaksin.  Jadi nanti setelah divaksin kita diminta menunggu 15 menit untuk memastikan tidak terjadi alergi di atas.  

Namanya :  アナフィラキシー


4. Vaksinasi

Kurang dari 5 detik, vaksinasi selesai.


5. Menunggu 15 menit.


6. Setelah 15 menit kita ditanya apakah ada kesulitan bernafas? Kalau tidak terlihat alergi di atas kita boleh pulang dan saya tidak lupa membeli obat penurun panas. 


Berikutnya vaksinasi ke 2 Insya Allah tanggal 20 Agustus 2021. 


Alhamdulillah, vaksinasi berjalan lancar. Dan setelah itu banyak makan dan istirahat. Alhamdulillah sampai lebih dari 30 jam tidak ada efek sampingnya. 


Ok, demikian sekilas tentang Vaksinasi di Jepang, semoga bermanfaat.


Yokohama, 31 Juli 2021.

Wednesday, January 20, 2021

[Motivasi] Jalan Pagi++

 [Motivasi] Jalan Pagi++


Oleh : Endrianto Djajadi


Hari ini hari ke 3 dalam bulan Januari 2021 ini saya beraktifitas Jalan Pagi. Karena berat badan cukup berat, banyak yang menyarankan saya untuk Jalan Pagi saja dibandingkan dengan Lari Pagi. Karena kalau saya Lari Pagi ini akan membuat lutut mendapatkan beban lebih besar. 


Hari pertama saya bisa mencapai 5.2 km, hari ke 2 mencapai 7.2 km dan hari ini Alhamdulillah bisa mencapai 8.0 km. Ketika kita melakukan satu olahraga ada rasa ingin meningkatkan hasil, misalnya pekan lalu 7 km pekan ini ingin lebih, begitulah seterusnya.  Ketika saya berjalan pagi ada satu hal yang nenjadi fikiran saya. Ketika kita berjalan pagi kira-kira apa yang bisa kita lakukan bersamaan dengan jalan pagi. Pernah dicoba sambil berjalan pagi mendengarkan doa Al Matsurat yang ada di youtube. Pernah dicoba berjalan pagi sambil mendengarkan Al Quran. Setelah dicoba beberapa kali rasanya masih belum pas. 


Menurut pandangan saya, sangat sayang waktu yang kita pakai untuk jalan pagi atau lari pagi atau gowes tanpa ada tambahan aktifitas lain, karena olahraga ini memakan waktu yang lama. Seperti tadi pagi, untuk jalan pagi sejauh 8 km saya membutuhkan waktu 1 jam 33 menit.   Olaraga ini membutuhkan waktu yang cukup lama.


—- oOo —-


Hari ini Alhamdulillah saya menemukan Metode Jalan Pagi++. 


Apa itu Jalan Pagi++?


Seperti namanya, ini bukan Jalan Pagi biasa, tapi spesial ada ++ nya. 


Apa itu ++ nya? 


Kadang ketika kita jalan pagi, lari pagi, gowes dll fikiran kita kemana-mana. Kadang fikiran kosong, menikmati pemandangan saja, kadang terlintas kerjaan kantor yang belum selesai, terlintas tugas-tugas yang akan kita kerjakan hari ini dll. 


Nah, dengan metode  ++ ini, kita tidak merasa rugi menggunakan waktu 1-2 jam untuk berolahraga, karena selain badan menjadi bugar, ada tambahannya. 


Hari ini selain jalan pagi 8 km, ++ yang coba saya terapkan adalah saya juga bisa menuntaskan,


Istighfar 1000x

Subhanallah 200x

Alhamdulillah 200x

Allaahu Akbar 200x

Laa ilaha illallah 200x

Shalawat Nabi 200x


Jalan Pagi++ ini tidak saja olahraga kaki tetapi juga olahraga tangan karena kita harus menghitung bacaan sampai 1000x dan juga olahraga mulut dan olahraga hati. 


Di awal jalan pagi tadi, saya selalu cek sudah berapa meter berjalan? Berapa km lagi jarak tempuh sampai mencapai 8 km, terasa masih jauh sekali. Tetapi setelah saya mengubah mindset bahwa target itu bukan jarak yang ingin ditempuh tapi berapa banyak zikir yang akan dibaca, ini mengeluarkan semangat dan energi tersendiri. Target awal 1000x istighfar, setelah selesai 1000x saya lihat berapa jarak yang sudah ditempuh,  tak terasa sudah berjalan 5 km, Lalu tambah target lagi agar bisa membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allaahu Akbar masing-masing 200x, tambah Shalawat Nabi 200x. Bersamaan dengan itu tak terasa 8 km sudah tercapai. 


—- oOo —-


Jadi, dalam Jalan Pagi++ ini bukan jarak yang menjadi target, bukan waktu tempuh yang menjadi target, tetapi targetnya adalah sebanyak apa zikir yang ingin kita lakukan. Misalnya kita ingin menambah jarak tempuh misalnya lebih dari 8km, kita tinggal tambah jumlah zikirnya misalnya dari 200x kita tambah semuanya jadi 1000x. Dengan begitu, setelah target zikir itu semua tercapai, otomatis jarak tempuh kita semakin jauh lagi.

Dengan Jalan Pagi++ ini, tidak saja bagus untuk jasmani kita, Insya Alkah baik juga untuk Ruhani.


OK teman2  ... Selamat mencoba dan rasakan nikmatnya.


Yokohama, 20 Januari 2021


—- oOo —-


PROFIL PENULIS:

Endrianto Djajadi, M.Eng

Tiba di Jepang tanggal 1 Oktober 1993

dengan Beasiswa Monbusho (Sekarang MEXT) program d3. Meneruskan kuliah sampai S2 di bidang Teknik Elektro. Sekarang bekerja di perusahaan Otomotif Jepang-Italy sebagai Manager Supplier Quality Assurance.

Sebagai Pengamat Kehidupan di Jepang banyak menuliskan pengalaman hidupnya selama di Jepang di TED (TEROPONG Endrianto Djajadi) 

http://endrianto-djajadi.blogspot.com/?m=1

Sunday, January 03, 2021

[Visi 2050, bagian ke-4] Aktifitas di awal tahun 2021

 [Visi 2050, bagian ke-4] Aktifitas di awal tahun 2021


Oleh : Endrianto Djajadi


Rekan-rekan ...


Di awal tahun ini apa yang rekan-rekan buat ? 

Ada ide nih dari saya. Bagaimana kalau kita buat perencanaan masa depan? 


Dalam beberapa tulisan, saya pernah sampaikan pentingnya kita membuat perencanaan masa depan sehingga kita bisa mempersiapkan diri dari jauh2 hari. 


Bagian 1-3 bisa rekan-rekan baca di bawah ini. 


Bagian 1 :

http://endrianto-djajadi.blogspot.com/2018/10/visi-2050-prolog.html?m=1


Bagian 2 :

http://endrianto-djajadi.blogspot.com/2018/10/visi-2050-potret-diri-kita-di-tahun-2050.html?m=1


Bagian 3 :

http://endrianto-djajadi.blogspot.com/2018/10/visi-2050-yuk-buat-tabel-kehidupan-kita.html?m=1


Di awal tahun 2021 ini, saya mencoba membuat perencanaan finansial keluarga periode tahun 2021-2030. Pada tulisan bagian ke 4 ini, saya fokus dengan perencanaan finansial untuk pendidikan anak-anak. 


Beberapa kesimpulan yang saya dapat adalah sbb: 


  1. Tahun 2023 adalah tahun yang paling penuh dengan berbagai hal yang memerlukan persiapan finansial yang matang. Karena di tahun ini, Anak pertama masih kuliah, Anak ke 2 masuk kuliah sehingga selain SPP ada biaya masuk Univ., biaya masuk Apato kalau tinggal di daerah, Akomodasi ketika ujian di berbagai Univ dan anak ke 3 masuk bimbel khusus utk siswa yang Permanent Resident dan SMA di luar Jepang (Program Kikoku Shijo). Tentang program Kikoku Shijo bisa dibaca di :

http://endrianto-djajadi.blogspot.com/2020/03/skj-sharing-kehidupan-di-jepang-ke-19.html?m=1


  1. Tahun 2022 adalah tahun yang krusial yang kedua setelah tahun 2023. karena anak pertama masih kuliah dan anak ke 2 lulus SMA sehingga saya dan istri harus pulang untuk menghadiri wisuda dan anak ke 2 masuk bimbel untuk persiapan masuk Univ.
  2. Tahun 2024, Anak pertama sudah Wisuda tetapi anak ke 3 mulai masuk kuliah, selain uang SPP, ada uang masuk Univ, uang untuk sewa Apato dll
  3. Mulai Akhir 2024-2026 yang kuliah ada 2 orang.
  4. Sejak 2027-2030 yang kuliah tinggal 1 orang.


Dengan membuat perencanaan di atas misalnya 10 tahun ke depan, saya bisa tahu kira-kira apa yang akan terjadi sampai tahun 2030 dari sisi finansial keluarga. 


Silakan rekan-rekan coba buat coret-coretan, semoga terlihat gambaran 10 tahun ke depan dan rekan-rekan bisa mempersiapkannya dari jauh-jauh hari. 


Perencanaan ini tidak hanya finansial keluarga tetapi bisa dicoba untuk berbagai hal, seperti, 

  • kapan menikah
  • kapan naik haji
  • kapan buat SIM mobil
  • kapan beli mobil
  • kapan beli rumah
  • kapan naik posisi di kantor
  • kapan pindah perusahaan
  • kapan apply permanent resident
  • dst. 

 

Dengan membuat perencanaan ini, terlihat hal-hal yang tidak terbayangkan sebelumnya.  Gambaran ini tidak secara detail tetapi secara garis besar akan terlihat finansial untuk pendidikan anak sampai tahun 2030.


Selamat mencoba, selamat melihat masa depan yang menunggu kita. 


Yokohama, 3 Januari 2021


—- oOo —-


PROFIL PENULIS:

Endrianto Djajadi, M.Eng

Tiba di Jepang tanggal 1 Oktober 1993

dengan Beasiswa Monbusho (Sekarang MEXT) program d3. Meneruskan kuliah sampai S2 di bidang Teknik Elektro. Sekarang bekerja di perusahaan Otomotif Jepang-Italy sebagai Supplier Quality Assurance. 

Sebagai Pengamat Kehidupan di Jepang banyak menuliskan pengalaman hidupnya selama di Jepang di TED (TEROPONG Endrianto Djajadi) 

http://endrianto-djajadi.blogspot.com/?m=1