Friday, September 30, 2016

[SKJ : Seri Kehidupan di Jepang ke-11] Bagaimana sistem masuk SMA di Jepang ?

[SKJ : Seri Kehidupan di Jepang ke-11] Bagaimana sistem masuk SMA di Jepang ?

Oleh : Endrianto Djajadi

Chiba, 30 September 2016

-------

Ini adalah tulisan saya 2 tahun yang lalu yang pernah saya tuliskan di berbagai medsos. Kali ini tulisan ini saya masukkan ke serial SKJ (Serial Kehidupan di Jepang) agar mudah bagi para pembaca untuk mencarinya lagi bila saatnya diperlukan. Di akhir tulisan, saya tambahkan sedikit tulisan dari akhir perjalanan panjang saya mencarikan SMA yang terbaik untuk putri saya Afina.

Selamat menikmati.

--- oOo ---

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, putri saya yang pertama Afina sudah di penghujung kelas 3 SMP. Dulu rasanya baru menggendong dia tapi sekarang dia sudah tumbuh menjadi remaja.

Tentunya sebagai orang tua, saya mencoba untuk mencarikan sekolah terbaik untuknya agar dia bisa meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Ada beberapa pilihan untuk Afina setelah lulus SMP, akan meneruskan belajar di tingkat SMA di Jepang, atau meneruskan SMA di tanah air, atau meneruskan SMA di negara lain seperti Malaysia.

Pada tulisan kali ini saya sedikit ingin memberikan sedikit gambaran bagaimana proses melanjutkan SMA di Jepang.
Saya melihat sudah banyak teman-teman yang mulai berazzam untuk tinggal lama di bumi sakura ini, walaupun anak-anak mereka sekarang masih pada tingkat pendidikan TK atau SD, tetapi kelak mereka akan masuk SMA juga. Artinya ke depannya teman-teman akan menghadapi hal yang sama dengan saya yaitu menimbang-nimbang apakah akan memasukkan anaknya ke SMA di Jepang atau di luar Jepang.

Setelah lulus SD, bila kita tidak ingin memasukkan anak ke SMP swasta maka secara otomatis anak kita akan masuk ke SMP terdekat dengan tempat tinggal. Sama seperti masuk SD, tidak diperlukan ujian masuk SMP Negeri.

Di Jepang, SD dan SMP adalah program wajib belajar sehingga banyak kemudahan dalam mengurus masuk SD dan SMP. Tidak diperlukan biaya masuk dan murah biaya per bulannya dan juga proses masuknya tanpa  ada ujian tertulis.

-----oOo -----

Nah, bagaimana proses masuk SMA di Jepang ?

SMA bukan program wajib belajar sehingga di Jepang. biaya belajar di SMA lebih mahal dibandingkan SD dan SMP dan prosesnya juga lebih rumit yaitu dengan mengikuti ujian masuk di SMA yang kita tuju.

Untuk biaya, rata-rata biaya belajar di SMA negeri di Jepang untuk 3 tahun sekitar 690,000 yen artinya setiap tahun sekitar 230,000 yen dan kalau kita bagi dengan jumlah bulan maka tiap bulan sekitar 20,000 yen biaya belajar di SMA Negeri di Jepang.

Sedangkan untuk SMA swasta sekitar 2,170,000 yen per 3 tahun
sehingga tiap tahun sekitar 720,000 yen. Artinya kalau kita bagi dengan jumlah bulan, maka sekitar 60,000 yen atau sekitar 7.5 juta rupiah bila dihitung dengan rate saat ini 1 yen = 127 rp. Ini per bulan ya ... cukup mahal.

Kalau kita bandingkan SMA swasta dengan Universitas Negeri,  SMA swasta lebih mahal dibandingkan Universitas negeri di Jepang.
Biaya kuliah di universitas negeri sekitar 240,000 per semester
artinya per-bulan hanya sekitar 40,000 yen.

Oleh karena itu bila ingin biaya pendidikan SMA murah, kita sebagai
orang tua perlu memberi motivasi kepada anak-anak kita agar mereka bisa lulus masuk ke SMA Negeri di Jepang.

Ada berapa jenis SMA di Jepang ?

Ada banyak SMA negeri di Jepang. Tetapi sayangnya kita hanya boleh mengikuti ujian di 1 SMA negeri saja. Sehingga kita perlu cadangan dengan mengikuti ujian di beberapa SMA swasta. Ini sebagai cadangan bila ujian masuk SMA Negeri tidak lulus. Jadi, kesempatan untuk masuk SMA Negeri hanya satu kali saja.

Ada satu bimbel di Indonesia yang mengadopsi istilah Ronin dari Jepang yaitu siswa yang tidak lulus PTN tahun itu akan belajar 1 tahun lagi di bimbel untuk mempersiapkan ujian di tahun berikutnya. Istilah itu diambil dari istilah Jepang.

Tetapi setelah saya diskusi dengan orang Jepang, Ronin ini banyak untuk siswa siswi SMA yang belum lulus masuk PTN dan belajar untuk ikut ujian lagi di tahun berikutnya.
Untuk siswa-siswi SMP yang tidak masuk SMA Negeri, hampir
tidak ada yang Ronin. Biasanya mereka ikut ujian di beberapa
SMA Swasta untuk cadangan kalau saja mereka tidak lulus ujian di
SMA Negeri.

SMA Swasta ini banyak macamnya, ada yang sulit untuk masuknya
dan ada juga yang sangat mudah masuknya. Kadang ujian masuk
hanya sebagai formalitas saja. Oleh karenanya sebelum ikut ujian di SMA Negeri biasanya orang jepang sudah mempersiapkan ujian di beberapa SMA Swasta.

Mengenai jadwal ujiannya, biasanya ujian di SMA Swasta dan SMA negeri sangat berdekatan. Misalnya bulan Maret 2017 anak lulus SMP maka di bulan Oktober atau November tahun 2016 kita harus sudah mendaftarkan anak kita ke beberapa SMA, Ujiannya sekitar pertengahan bulan Februari 2017.

Mata pelajaran yang diujikan adalah sebagai berikut.

◾️ SMA Swasta :
1. Bahasa Inggris
2. Bahasa Jepang
3. Matematika

◾️ SMA Negeri :
1. Bahasa Inggris
2. Bahasa Jepang
3. Matematika
4. IPA
5. Sosial

Seperti di Indonesia, SMA Negeri di Jepang pun ada peringkat-
peringkatnya. Ada SMA bagus yang banyak peminatnya dan banyak
lulusannya diterima di Universitas yang bagus di Jepang.
Ada juga SMA yang biasa-biasa saja. Kita perlu melihat kira-kira
anak kita mampu masuk ke SMA yang mana.

Sebelum kita memilih SMA Negeri, kita perlu melihat nilai Naishin (内申) anak kita. Kemudian kita sesuaikan kira-kira di SMA mana anak kita bisa tembus. Semakin bagus SMA itu tentu semakin tinggi Naishinnya.
Misalnya Naishin SMA yang bagus sekitar 130. Dari Naishin ini, kita akan tentukan SMA yang pas dengan kemampuan anak kita.

Bagaimana cara menghitung Naishin?

Jumlah mata pelajaran di SMP ada 9 pelajaran, tiap pelajaran nilai
terbaiknya adalah nilai 5. Nilai ini melihat nilai kelas 2 SMP
dan kelas 3 SMP. Nilai kelas 2 akan dikalikan 1 sedangkan
nilai kelas 3 SMA akan dikalikan dengan 2.

Misalnya nilai dari 9 mata pelajaran kelas 2 seluruhnya 4
artinya untuk kelas 2 nilai Naishinnya adalah 9x4=36.

Kemudian nilai dari 5 pelajaran wajib 9 pelajaran kelas 3, nilainya 4, dan 4 pelajaran tambahan nilainya 3. Maka Naishin kelas 3 = 5x4 + 4x3 = 32.

Seperti yang saya tuliskan di atas, untuk mendapatkan nilai total
naishin adalah Naishin kelas 2 dikalikan dengan 1 dan Naishin kelas 3 dikalikan dengan 2.

Nilai Naishin keseluruhan :

= (Naishin kelas 2 x 1) + (Naishin kelas 3 x 2)
= (36 x 1) + (32 x 2)
= 100

Nilai Naishin kelas 2 dihitung dari awal masuk kelas 2 yaitu April sampai Maret tahun berikutnya. Sedangkan Naishin kelas 3 dihitung dari awal masuk kelas 3 yaitu April sampai bulan September atau Oktober, karena bulan November pendaftaran SMA akan ditutup.

Setelah kita mengetahui nilai naishin, saatnya kita tentukan SMA yang akan kita tuju. Ada jadwal yang diberikan oleh pihak sekolah jadwal-jadwal open SMA. Orang tua dan siswa bisa hadir, melihat ruangan-ruangan kelas dan mendengarkan penjelasan langsung dari guriu-guru di SMA tersebut.

---- oOo ----

Waktu berjalan begitu cepat dan saatnya Afina, saya dan istri harus memilih. Apakah masuk SMA di Jepang? Di Indonesia ? Atau di negara lain?

Kami melakukan penjajakan ke SMA negeri dan swasta di Jepang, SMA di Malaysia dan Indonesia.

Akhirnya kami memasukkan Afina ke SMA di Indonesia.

Kalau ada pertanyaan dari teman-teman kepada saya mengapa saya menyekolahkan Afina ke SMA di Indonesia. Saya selalu menjawab seperti ini.

"Afina lahir di Jepang, dari TK, SD sampai SMP dia sekolah di sekolah Jepang. Teman-temannya semuanya siswa-siswi Jepang. Memang benar kami sebagai orang tua bisa memberikan ilmu tentang keIslaman di rumah. Dia bisa ikut pengajian rutin, dia bisa ikut tahsin dengan muslimah Jepang yang bagus bacaan Qur'annya, tetapi dia belum pernah mendapatkan pendidikan formal Agama Islam. Dia belum banyak bergaul dengan teman-teman muslimah yang sebayanya. Dia belum pernah hidup di negeri yang mayoritas Muslim. Dia belum pernah mendapatkan pendidikan bahasa Indonesia secara formal. Maka kesempatan untuk mendapatkan itu semua tinggal di waktu SMA ini saja. Kalau sudah masuk kuliah, kita tidak tahu apakah dia akan kuliah di Jepang atau di negara lain. Jadi kesempatan itu hanya bisa didapat di waktu SMA ini saja."

Setelah menimbang-nimbang berbagai hal, Alhamdulillah kami memutuskan untuk memasukkan Afina ke SMA Boarding School As-Syifa di Subang. Harapannya dia bisa memahami nilai-nilai Islam lebih baik lagi di sana dan merasakan bagaimana hidup di lingkungan muslim.

Demikian sekilas penjelasan bagaimana proses masuk ke SMA di Jepang dan juga sedikit cerita dari akhir perjalanan kami mencari sekolah terbaik untuk Afina.

Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi referensi sahabat-sahabat sekalian ketika membuat planning hidup, planning pendidikan anak-anak setelah mereka lulus SMP di Jepang.

Terima kasih, Jazakumullah Khoiron Katsiro.

--- oOo ---

Tentang As-Syifa Boarding School di Subang :
https://m.youtube.com/watch?v=5iVobLe1d7A

---- oOo ----

Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

--- oOo ---

Tentang As-Syifa Boarding School di Subang bisa dilihat di :
https://m.youtube.com/watch?v=5iVobLe1d7A

--- oOo ---

Tulisan lain tentang sekolah di Jepang bisa dilihat di :

✳️ Masuk SD di Jepang
http://endrianto-djajadi.blogspot.jp/2016/01/skj-sharing-kehidupan-di-jepang-ke-5.html?m=1

✳️ Masuk SMP di Jepang
http://endrianto-djajadi.blogspot.jp/2016/02/skj-sharing-kehidupan-di-jepang-ke-6.html?m=1

✳️ Tahun Ajaran Baru
http://endrianto-djajadi.blogspot.jp/2016/04/skj-sharing-kehidupan-di-jepang-ke-7.html?m=1




Monday, August 29, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-10] Tips hidup hemat di Jepang

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-10]  Tips hidup hemat di Jepang

Oleh : Endrianto Djajadi

Sedikit sharing untuk sahabat-sahabat yang baru datang.

1. Pilih tempat beli minuman botol yang tepat.

Hidup di Jepang memang serba mudah. Dimana-mana bisa kita jumpai convinience store seperti Family Mart, Lawson, 7-eleven dan lain-lain. Begitu juga kita jumpai Vending Machine yang menjual berbagai jenis minuman. Bahkan di tempat yang paling tinggi di Jepang seperti puncak Gunung Fuji, kita juga bisa jumpai Vending Machine. Semua serba mudah bila kita ingin membeli minuman. Tapi tahukah sahabat2 ...  harga minuman tidak sama di semua tempat. Sebagai contoh, untuk minuman yang sama misalnya Milk Tea ukuran 500 ml. Harga di Convinience store sekitar 140 yen, Vending Machine 130 yen dan yang membuat kaget adalah harga di salah satu supermarket, hanya 85 yen. artinya dengan membiasakan diri beli minuman di Supermarket dibandingkan di convinience store sahabat-sahabat bisa berhemat 55 yen. Perbedaan harga yang cukup besar.

2. Beli makanan jadi setelah lewat jam 20:00

Di supermarket, sudah biasa mereka menurunkan harga setelah jam 20:00. Misalnya Sushi atau sashimi  satu kotak, akan turun harganya 20% setelah jam 20:00. Bila lebih dari jam 21:00 atau 22:00 belum terjual harga bisa turun 40% atau bahkan turun 1/2 harga asli. Mereka lebih memilih menjual murah karena bila tidak terjual semuanya akan mereka buang. Jadi bila sahabat-sahabat ingin membeli makanan-makanan jadi, biasakan membelinya setelah jam 20:00.

3. Memilih Roti dan Susu yang dikorting.

Biasanya Roti dan susu dikorting bila besok waktu terakhir baik untuk dikonsumsi. Kortingannya cukup besar, 20-30 yen atau ada juga yang dikorting 20%.
Ada satu cerita yang menarik. Ketika dulu zaman kuliah, saya pernah part time di sebuah supermarket. Tentunya pekerjaan menurunkan harga-harga di atas juga menjadi tugas harian saya. Setiap sore saya lihat roti-roti yang besok adalah waktu terakhir baik untuk dikonsumsi dan menempelkan stiker kortingan di atasnya. Ternyata bukan saja orang asing, orang Jepangpun menunggu-nunggu momen penurunan harga ini. Suatu hari saya ingin menempelkan kortingan harga untuk roti-roti tersebut. Saya perhatikan di sekeliling saya banyak pembeli orang jepang yang menunggu-nunggu saya menempelkan kortingangan harga. Dan begitu saya tempel ... Yes ... banyak sekali pembeli yang memborong roti2 itu.

Demikian sedikit info, semoga bermanfaat.

Chiba, 29 Agustus 2016

---- oOo ----

Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menyelesaikan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Monday, May 09, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-9] Siap-siap Ramadhan di Tokyo

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-9] Siap-siap Ramadhan di Tokyo

Oleh : Endrianto Djajadi

Chiba, 9 Mei 2016

Sahabat-sahabat .... Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Sya'ban, artinya kurang dari sebulan lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan.

Bagi sahabat-sahabat yang bulan Oktober 2015 dan April 2016 tiba di Jepang tentu ini adalah pengalaman pertama berpuasa di Negeri Sakura.

Pada tulisan SKJ kali ini saya ingin sedikit sharing tentang Ramadhan di Jepang khususnya di daerah Tokyo dan sekitarnya.

Beberapa hal yang berbeda dengan di Indonesia, misalnya,

1. Imsak lebih cepat dan berbuka lebih lambat. Kalau 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 6 Juni 2016, Subuh jam 2:38 dan Maghrib 6:55 untuk daerah Tokyo dan sekitarnya. Artinya kita akan berpuasa selama 16 jam 20 menit.
Oleh karenanya bagus sekali kalau di bulan Sya'ban ini kita melatih diri dengan berpuasa sunnah agar kita tidak kaget ketika memasuki bulan Ramadhan.
Perlu perubahan ritme jam tidur dan jam kerja agar bisa sahur sebelum Subuh. Isya masuk jam 20:35, dan bila kita isi waktu kita dengan shalat terawih biasanya selesai jam 21:30 atau 22:00. Ada yang memilih tidur cepat agar sebelum jam 2:38 bisa sahur tetapi ada juga yang memilih menunggu sampai jam 12 atau jam 1 pahi lalu sahur lebih awal dan tidur.. Untuk pola yang ke 2 riskan kesiangan shalat Subuhnya.

2. Sekeliling kita orang Jepang yang non muslim tidak berpuasa. Jadi kita perlu menahan diri ketika di sekeliling kita mereka makan dan minum seperti biasa dan siap-siap memberikan penjelasan yang baik ketika ada pertanyaan dari teman-teman Jepang mengenai puasa. Biasanya mereka kaget ketika dijelaskan tentang puasa. Mereka memahami puasa sebagian saja. Misalnya puasa untuk tidak makan. Atau puasa untuk tidak minum dst. Jadi ketika dijelaskan selain makan, juga tidak boleh minum, marah dll, mereka agak kaget. Kadang ada juga ketika kita jelaskan kita berpuasa 1 bulan penuh, mereka mengira kita berpuasa terus menerus tanpa makan dan minum. Saya jelaskan bahwa puasa itu tidak makan dan minum sejak matahari terbit sampai terbenam saja. Malam hari boleh makan dan minum seperti biasa.

3. Suasana Ramadhan yang tidak seperti di Indonesia yang ramai berbondong-bondong masyarakat pergi shalat Subuh setelah sahur dan ramai ketika shalat Terawih. Tempat untuk shalat terawih hanya ada di beberapa tempat. Untuk di daerah Tokyo, sahabat-sahabat dapat shalat di :

- Sekolah RI Tokyo dekat JR Yamanote Line, Meguro Sta.
- Masjid Otsuka dekat JR Yamanote Line, Otsuka Sta.
- Masjid Assalaam dekat JR Yamanote Line, Okachimachi Sta.
- Institue Arabic Hiroo dekat Subway Hibiya Line, Hiroo Sta.
- Masjid Jami' Tokyo dekat Subway Chiyoda Line, Yoyogi Uehara Sta.
- Masjid Kamata dekat JR Keihin Tohoku Line, Kamata Sta.
- Masjid Shin Okubo dekat JR Yamanote Line, Shin-Okuba Sta.

4. Buka puasa bersama
Setiap hari Ahad biasanya KMII Jepang mengadakan acara Kajian Ahad setelah Ashar yang diisi oleh Ustadz dari Indonesia. Dilanjutkan dengan buka puasa bersama ala masakan Indonesia di SRIT Meguro.
Bagi yang ingin mencoba masakan khas Turki, bisa datang ke Masjid Jami' Tokyo yang setiap harinya menyajikan buka puasa ala Turki. Tidak sedikit orang Jepang yang tidak berpuasa tapi ingin mencicipi masakan Turki yang datang ke Masjid ini. Setiap orang mendapatkan satu piring yang berisi berbagai menu.
Bila ingin merasakan masakan khas pakistan dan India, sahabat-sahabat bisa datang ke Masjid Otsuka dan Masjid Assalaam. Biasanya satu pinggan untuk makan bersama 3 orang muslim yang lain.

5. I'tikaf dan sahur bersama
Ada beberapa Masjid yang membolehkan kita menginap di 10 hari terakhir. Mereka juga menyediakan sahur bersama. Biasanya Masjid Otsuka mempersiapkan sahur bersama ini. Untuk masjid-masjid yang lain perlu ditanyakan lagi apakah tahun ini mengadakan i'tikaf atau tidak.

Demikian sekilas info tentang Ramadhan di Tokyo dan sekitarnya, mudah-mudahan berguna bagi sahabat-sahabat terutama yang baru pertama kali berpuasa di Jepang tahun ini.

---- oOo ----

Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Tuesday, May 03, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-8] Menikmati keindahan 20 tempat rekreasi di Tokyo dan sekitarnya.

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-8] Menikmati keindahan 20 tempat rekreasi di Tokyo dan sekitarnya.

Oleh : Endrianto Djajadi

Tokyo, 3 Mei 2016

Sahabat-sahabat ... Alhamdulillah kita sudah memasuki libur panjang Golden Week. Kalau ingin mengambil libur 2 hari kerja (tanggal 2 dan 6 Mei) kita bisa berlibur dari tanggal 29 April sampai 8 Mei.

Dalam tulisan ini, sedikit sharing 20 tempat-tempat yang bagus dan menarik untuk bisa sahabat-sahabat kunjungi bersama keluarga dan teman-teman di sekitar Tokyo dan sedikit di luar Tokyo.

Silakan Web ini disimpan agar sewaktu-waktu bisa dilihat dan bisa disharing ke teman-teman yang akan berkunjung ke Tokyo.

Silakan mencoba !!!

1. Skytree
http://www.tokyo-skytree.jp/en/
Menara tertinggi di Jepang. Bisa melihat Tokyo dari ketinggian 400 meter lebih. Sebagai icon kota Tokyo. Sampai puncak dengan biaya sekitar 3000 yen dan harus antri dari pagi karena ramainya pengunjung.  Banyak toko-toko yang menjual oleh-oleh khas Jepang.
Station : Subway Hanzomon Line, Oshiage Sta.

2. Asakusa Kaminarimon
http://www.japan-guide.com/e/e3004.html
Kiri-kanan menuju temple banyak menjual souvenir khas Jepang. Dari pajangan dinding, gantungan kunci, dompet khas Jepang sampai Kimono dll. Setelah berjalan sampai ke temple, belok ke arah kiri dan berjalan sekitar 50 meter, bisa sahabat-sahabat jumpai Restoran  Ramen Halal Naritaya yang menyediakan 13 menu.
Link yang bagus : http://mcha-jp.com/12299
Alamat restoran : 2-7-13 Asakusa, Taito-ku, Tokyo
   
3. Kapal di atas sungai Sumida
Dari Asakusa naik kapal dengan biaya sekitar 1500 yen ke Odaiba, yaitu tempat yang indah pemandangannya. Kapal ini menyusuri Sungai Sumida dan melewati banyak jembatan yang ada di Tokyo.
Web : https://www.suijobus.co.jp/sp/
   
4. Odaiba
Pemandangan bagus. Foto dengan latar belakang Rainbow Bridge yang indah dan di belakangnya terlihat gedung2  tinggi di Tokyo. Tokyo Tower juga terlihat di antara gedung-gedung itu.
Dekat Odaiba Station ada Gedung Fuji Television yang berbentuk unik dan ada pula Robot Gundam dalam ukuran besar.
http://www.japan-guide.com/e/e3008.html
Ada restoran halal india : Khazana
http://www.maharaja-group.com/old/khazana_odaiba_en.html

5. Ginza
Dari odaiba ke  Shimbashi Station naik Yurikome line yaitu Monorail tanpa awak pengemudi. Dari Shimbashi Station jalan sedikit sampai di Ginza.  Ginza terkenal dengan toko-toko barang mewah. Ada Pusat Uniqlo yang memiliki lebih dari 7 lantai yang menjual pakaian dan celana yang murah. Yang terkenal di Ginza adalah persimpangan Ginza 4 chome. Di persimpangan itu ada Jam Seiko yang berada di atas Gedung.
http://www.gojapango.com/tokyo/ginza.htm

6. Tokyo government building di  Shinjuku
Gedung kembar tertinggi di Tokyo. Para turis bisa naik sampai lantai 45  dengan GRATIS. Dapat melihat Tokyo dari atas di sekitar Shinjuku yang banyak gedung-gedung tinggi perkantoran. Bila cuaca cerah, kita bisa melihat puncak Gunung Fuji dari sana. Bisa buat gantungan kunci diukir nama kita. Dekat Shinjuku Sta. ada Dept. Store Takashimaya mewah yang menyediakan mushollah di Lantai 11 nya. Dept. Store ini terletak  di depan pintu Odakyu Line di Shinjuku Station.
http://www.japan-guide.com/e/e3011_tocho.html

7. Harajuku dan Shibuya
Dari Shinjuku ke Harajuku lalu Shibuya kota anak muda naik JR Yamanote Line. Di Shibuya ada meeting point yang namanya Hachiko, patung Anjing yang sedang menungg  tuannya.
Ada perempatan yang lampu hijau untuk para pejalannya hidup dalam waktu yang bersamaan sehingga terlihat padat sekali.
http://www.japan-talk.com/jt/new/shibuya-crossing

Ada mushollah shibuya dekat Station. Dari Station sekitar 10 menit jalan.
Mushollah itu meminjam 1 kamar di dalam Mansion. Ada di lantai 11. Setelah keluar Lift langsung ke kanan dan ke kanan lagi. Nomor kamar 1107.
Alamatnya Mushollah Shibuya :
渋谷区道玄坂2-15-1
2-15-1 Dogenzaka Shibuya-ku

8. Mesjid Jami' Tokyo (Turki)
 Dari Shinjuku bisa mampir ke Tokyo Jami' Mosque, mesjid  Turki, mesjid terindah di Tokyo. Naik Odakyu Line beberapa sta. dan turun di Yoyogi Uehara Sta. Atau naik Subway Chiyoda Line turun di Yoyogi Uehara Station.
http://www.nippon.com/en/features/c01301/

9.  Taman Ueno
 Ada kebun binatang dan banyak burung dara yang bebas difoto. Banyak pohon Sakura yang Bunganya akan merekah akhir bulan Maret sampai awal April. Setelah itu rontok oleh hujan dan angin.
http://www.japan-guide.com/e/e3019.html

10. Akihabara kota elektronik.
 Ada berbagai macam peralatan Elektronik sepanjang jalan di sana. Toko elektronik yang terbesar Yodobashi Camera yang terlihat dari station. Di toko LAOX disediakan  Mushollah di lantai 7.
Web :
https://www.gotokyo.org/en/tourists/areas/areamap/akihabara.html

---- oOo ----

Tempat-tempat yang bagus lainnya

11. Tokyo Tower
 Bisa naik sampai atas dan banyak toko souvenir di lantai bawahnya.
Web : http://www.tokyotower.co.jp/sphone/eng/

12. Istana kaisar / Imperial Palace
http://www.japan-guide.com/e/e2129.html

13. Gedung Parlemen/Diet building
Web : https://www.gotokyo.org/en/kanko/chiyoda/spot/s_951.html
   
14. Okachimachi
 Pasar tempat jualan sepatu, Jaket, makanan halal dll.
https://tokyocheapo.com/locations/central-tokyo/okachimachi/
Di okachimachi bisa shalat di Masjid As-salam.
Web : http://assalaamfoundation.org

---- oOo -----

Spot bagus di luar Tokyo

15. Sakuragicho di Yokohama
 Ada Landmark Tower, gedung tertinggi di Jepang 69 lantai dan
 anti gempa. Bisa melihat pemandangan Yokohama beach dari lantai atas. Tiket sekitar 2000 yen.  Ada tempat mainan anak2 dan Bianglala. Jalan ke Pelabuhan kapal pesiar, Pantai Yokohama, Yamashita Park dan China Town.
http://www.yokohamajapan.com/things-to-do/sky-garden-landmark-tower/
Ada Restoran India Halal, Khazana
Web : http://www.maharaja-group.com/old/khazana_minatomirai_en.html

16. Hakone
Pemandangan indah, dari  Shinjuku naik Odakyu Line sampai Station Hakone yumoto. Lalu naik bis sampai danau. Menyebrang danau naik kapal, naik kereta gantung ke tempat gunung belerang. Karcis terusan dapat dibeli di Shinjuku Station Odakyu line sekitar 6000 yen. Perlu seharian untuk keliling Hakone.
Web : https://www.hakone.or.jp/en/

17. Gunung Fuji tingkat 5
Naik bis dari shinjuku station 2800 yen selama 2 jam. Kalau cerah kelihatan gunung Fuji.
Web :  http://highway-buses.jp/fuji/

18. Danau Kawaguchi
Dari Gunung Fuji tingkat 5 naik bis ke danau Kawaguchi. Bisa naik kapal ke tengah danau dengan latar belakang gunung Fuji.
Web : http://www.japan-guide.com/e/e6906.html

19. Fujikyu Highland
 Dari Station Kawaguchi naik kereta 1-2 station sampai ke Fujikyu Highland yang ada Jetcoster tertinggi di Jepang,  Fujiyama.
Web :  https://www.fujiq.jp/en/sp/

20. Outlet Gotemba
Web : http://www.japan-guide.com/e/e5213.html

---- oOo ----

Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com


Friday, April 22, 2016

[Opini] Membangun Komunitas Sosial

Membangun Komunitas Sosial

Oleh : Endrianto Djajadi

Saya pernah dikomentari oleh seseorang kalau senang membuat komunitas/organisasi. Awalnya saya mencari2 komunitas apa yang belum ada dan mencoba mengajak beberapa orang untuk bergabung dan membuat komunitas itu.

Tujuan utamanya adalah agar tali silaturahim bisa tetap terjaga dan bisa sharing pengalaman. Sharing pengalaman adalah cara pembelajaran yang cukup efektif karena di satu sisi bagi pemberi pengalaman, dia akan menceritakan terminal2 kehidupannya baik suka maupun duka, sebagai momen2 hidup yang indah yang selalu dia kenang. Bagi pendengar, itu bisa menjadi referensi hidup yang menarik dan bisa langsung ditiru.

Kembali tentang komunitas, kadang ketika komunitas itu sudah mulai eksis kita harus mempersiapkan hati dan perasaan untuk legowo. Biasanya ketika kita membangun komunitas, kita akan menjadi pemimpinnya. Nah, ketika itulah harus ada dalam diri kita rasa legowo untuk turun dari kepemimpinan dan diteruskan oleh generasi lain yang lebih muda dan lebih enerjik. Penuh ide2, lebih gesit dll. Tapi yang perlu diingat adalah ketika membuat komunitas, kita tidak harus menjadi pemimpinnya, kita bisa meminta anggota lain yang dirasakan bisa membawa komunitas ini seperti apa yang kita harapkan.

Ketika melihat komunitas yang pernah kita buat berjalan dengan baik dan makin bagus, ada perasaan senang dalam diri kita, Alhamdulillah komunitas yang sudah dibuat 18 tahun, 6 tahun, 3 tahun yang lalu masih tetap eksis, bisa tetap berjalan dan bermanfaat bagi banyak orang. Itu menjadi kenangan tersendiri dalam hidup kita. Ketika umur 25 tahun apa peran kita di komunitas kita, umur 30, umur 35 dst.

Mencari komunitas yang belum ada tidak begitu sulit. Sebagai contoh, kita bisa membangun komunitas di sekitar rumah seperti komunitas fotografi, menyulam, bersepeda dll.

Beberapa hari yang lalu, saya diundang untuk bergabung di satu komunitas baru yaitu Grup Alumni Rohis ketika di SMA dulu. Ide ini cukup menarik karena teman2 yang dulu sama-sama aktif di Rohis bisa berkumpul dalam satu grup walaupun mereka sekarang ada yang di Indonesia, US, Australia, Jepang, Malaysia, walaupun mereka dari angkatan lulus yang berbeda. Dengan adanya komunitas baru ini Alhamdulillah silaturahim bisa semakin baik walaupun sudah berpisah selama 24 tahun. Harapannya dari sapa menyapa mudah-mudahan ada kerja nyata yang bisa dilakukan bersama nantinya.

Sahabat-sahabat ... Demikian sekilas sharing yang mudah-mudahan bisa menyemangati kita untuk membangun komunitas-komunitas baru di sekeliling kita.

Silakan sahabat-sahabat cari dan buat komunitas2 yang belum ada dan kira2 bermanfaat bagi banyak orang.  Tentunya kalau sudah ada komunitas yang serupa tidak perlu kita buat yang baru, tapi kita ikut bergabung dan memberikan banyak kontribusi di sana.

Mudah-mudahan itu bisa menjadi ladang amal dan dapat menjadi tempat sahabat2 berkreasi, mengasah ketrampilan memanage orang, mengeluarkan ide2 sampai membuatnya menjadi kerja2 nyata ...

Selamat mencoba !!!

Chiba, 22 April 2016

-----
Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Wednesday, April 06, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-7] Tahun Ajaran Baru dan beberapa nasehat

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-7] Tahun Ajaran Baru dan beberapa nasehat

Oleh : Endrianto Djajadi

Kemarin hari Selasa, tanggal 5 April 2016, saya menghadiri 2 acara Upacara Masuk sekolah yang dalam bahasa Jepangnya Nyuugakushiki (入学式). Acara ini boleh dikatakan salah satu acara yang sangat penting bagi orang tua, baik orang Indonesia maupun orang Jepang. Terlihat dari ramainya para orang tia yang menghadiri acara ini dengan mengambil cuti di kantor. Selain acara ini ada juga acara-acara penting lainnya seperti Undoukai (Festival Olahraga) dan Sotsugyou Shiki ((Wisuda).

Kemarin, saya menghadiri Nyuugakushiki SD anak saya yang ke-4 dan Nyuugakushiki SMP anak saya yang ke-2.
Format acaranya seperti ini :

Para peserta diminta berdiri.
1. Pembukaan oleh Wakil Kepala Sekolah
2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Jepang : Kimi ga yo
3. Menyanyikan Lagu Yokohama City
Parra peserta dipersilakan untuk duduk.

Setelah duduk acara berikutnya;
4. Sambutan dari Kepala Sekolah
5. Sambutan dari kakak kelas (Seperti pengurus OSIS)
6. Sambutan dari PTA (Perkumpulan Orangtua murid)
7. Ucapan selamat dari berbagai lembaga
8. Perkenalan undangan yang hadir yang terdiri dari pengurus RW, Kelurahan, Kecamatan, guru-guru TK, pengurus PTA dll
9. Penutup

Acara di atas diselingi dengan paduan suara dari kakak-kakak kelas.
Kalau acara Wisuda kelas 6, maka murid-murid kelas 5 yang tampil untuk Paduan Suara sedangjan ketika Acara Masuk anak kelas 1, maka anak kelas 2 yang tampil. Ini menggambarkan begitu kompaknya hubungan kakak dan adik kelas.

Pada tulisan ini saya ingin sharing beberapa nasehat dari Kepala Sekolah (Kouchou Sensei) dalam sambutannya. Dalam Nyuugakushiki SD, Kouchou Sensei menyampaikan 3 hal yang disingkat dalam 3 huruf : A Hi Ru (アヒル) yang kalau diartikan adalah Bebek. Mungkin Kouchou Sensei mencari Keyword yang mudah diingat oleh para murid SD kelas 1. Beliau menyampaikan arti singkatan A Hi Ru :

A : Aisatsu, artinya memberikan salam, seperti : Ohayou gozaimasu yang artinya Selamat Pagi. Ketika bangun tidur, aisatsu kepada orang rumah. ketika bertemu di sekolah dengan teman-teman dan guru-guru, aisatsu dengan suara ceria nada ke atas yang memberikan kesan semangat dan sehat hari ini. Tentunya dengan muka yang ceria.

Hi : Hitori, artinya semuanya bisa dilakukan sendiri. Di kelas kalau ada yang tidak bisa bukan menangis mencari mama atau papa.

Ru : Rule atau aturan. Para murid diminta mengikuti aturan-aturan yang ada.

3 hal di atas mudah diingat dengan keyword A Hi Ru atau Bebek.

Satu hal lagi yang disampaikan oleh Kouchou sensei kepada orang tua murid (Tanpa ada siswa di ruangan itu), beliau katakan pihak sekolah akan berusaha menyamakan visi dan misi dari keluarga. Sehingga bila suatu saat ketika anak bingung kenapa di rumah diajarkan A tapi di sekolah diajarkan B dan mereka curhat kepada ibu dan bapaknya, Kouchou sensei meminta agar para orang tua :
1. Tidak menyalahkan guru-guru di depan anaknya. Seperti : iya salah tuh gurunya dll yang ini akan berakibat menurunkan kepercayaan anak terhadap guru dan sekolah.
2. Mengkomunikasikan hal-hal yang tidak sesuai dengan visi misi di rumah kepada pihak sekolah agar dicarikan solusi yang terbaik.

Pada kesempatan bertemu guru di kelas, saya sampaikan kalau anak ke-4 kami sama seperti kakak-kakaknya meminta tempat untuk shalat zuhur dan Alhamdulillah mereka faham.

--- oOo ---

Setelah di pagi hari saya mengikuti Upacara Masuk SD, di siang hari saya menghadiri acara Nyuugakushiki SMP. Sama seperti Nyuugakushiki SD, acara SMP pun banyak dihadiri para orangtua murid.
Formst acara hampir sama dengan acara di SD.

Saya cukup kaget ketika Kouchou Sensei SMP menyampaikan sambutannya. Beliau sampaikan akan pentingnya Aisatsu. Ya ... Pentingnya memberikan salam ketika bertemu teman-teman dan guru-guru. Pada acara Wisuda SMP anak pertama tanggal 14 Maret lalu, Kouchou sensei juga menekankan pentingnya Aisatsu ini. Saya teringat ketika dulu awal-awal masuk kerja di perusahaan Jepang, para trainer juga menyampaikan pentingnya Aisatsu dan di kantor sekarangpun, kadang Manager juga mengingatkan para staffnya untuk Aisatsu yang semangat dan ceria. Ternyata Aisatsu ini sudah diingatkan sejak mulai SD dan SMP di Jepang.

Dalam agama yang saya anut yaitu Islam ada anjuran menebarkan salam : Assalaamu'alaikum ... yang dengan memberikan salam ketika bertemu dengan sesama muslim, selain dapat mempererat hubungan antara sesama muslim, kita juga mendoakan agar teman yang kita jumpai mendapatkan keselamatan.

Setelah selesai acara Nyuugakushiki saya menghadap wali kelas untuk mendiskusikan 2 hal yaitu : Tempat shalat zuhur dan izin untuk shalat Jumat.

Untuk tempat shalat, Alhamdulillah pihak sekolah memberikan tempat di lantai paling atas dimana murid-murid tidak boleh naik ke tempat itu. Tempatnya bersih dan itu adalah tempat shalat anak pertama saya ketika sekolah di sana.

Kedua, tentang shalat Jumat. Jam istirahat makan siang dari jam 12:00-12:40. Saya jelaskan begitu pentingnya shalat Jumat bagi putra saya sehingga dia perlu pergi shalat Jumat dan akan kembali ke kelas sekitar jam 13:45.
Setelah mendengar penjelasan yang panjang, wali kelas menjawab. Kami akan berusaha menyesuaikan dengan budaya yang berbeda. Kalau nanti ada hal-hal lain yang berbeda lagi silakan sampaikan ke kami.

Alhamdulillah ... kegundahan saya dan istri beberapa bulan terakhir ini tentang bagaimana mensiasati shalat jumat dapat terpecahkan.
Saya sangat mengapresiasi guru-guru Jepang, karena begitu hormatnya mereka dengan perbedaan budaya dan menghormarti visi dan misi di keluarga para murid.

Mudah-mudahan tulisan di atas bisa diambil hikmah dan pelajarannya.

Tokyo, 6 April 2016

-----
Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Friday, March 11, 2016

[Cerita] Solidaritas Warga Indonesia untuk Jepang

[Cerita tentang Jepang] Solidaritas Warga Indonesia untuk Jepang.

Video Clip :
https://m.youtube.com/watch?v=PwHm2rbmVEY

Chiba, 11 Maret 2016

Oleh : Endrianto Djajadi

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari ini, Hari Jumat, 11 Maret 2016. Tepat 5 tahun lalu, Hari Jumat, 11 Maret 2011 terjadi Gempa Besar di Tohoku, daerah Jepang Utara.

Penulis teringat kembali kejadian-kejadian saat itu. Setelah pulang shalat Jum'at di SRIT dan duduk di kantor tepat pukul 14:46 gempa besar terjadi. Saat itu penulis berada di gedung lantai 15. Terdengar secara bersamaan bunyi sirene dari HP teman-teman kantor yang menandakan terjadinya gempa. Karena di Jepang biasa terjadi gempa, awalnya kami merasa biasa-biasa saja. Tetapi setelah bergoyang beberapa detik dan goyangan tidak berhenti kami masuk ke bawah meja. Memang seperti itu SOP di Jepang, bila terjadi gempa kita tidak diminta untuk lari tetapi diminta untuk berlindung di bawah meja. Ini agar kita terlindung dari barang yang jatuh dari atas bila seperti pecahan kaca atau lampu.

Laci meja kantor terbuka secara tiba-tiba karena gedungnya ikut miring karena gempa.
Gedung Shinagawa Tec adalah salah satu gedung yang disewa oleh kantor saya yang bangunannya cukup tinggi. Gedung dengan 30 lantai dimana penulis bekerja di lantai 15. Setelah gempa berhenti, teman-teman mencoba menghubungi keluarga masing-masing dan melihat berita di TV.

Yang cukup mengagetkan adalah ketika Japan Railway sekitar pukul 17:00 mengumumkan berhenti beroperasi. Ini menyebabkan banyak orang yang terkonsentrasi di Shinagawa Sta. yang merupakan station padat di daerah Tokyo.

Ketika terjadi gempa pihak kantor menyediakan alas tidur, selimut dan beberapa makanan untuk pegawai yang menginap di kantor.

Sekitar pukul 20:00, penulis memutuskan untuk pulang. Teman-teman yang tinggal di sekitar Odawara memilih menginap di kantor karena kereta satu-satunya yang menuju rumah mereka JR Tokaido Line berhenti.

Penulis pukul 20:00 beranjak dari kursi dan menuruni tangga satu per satu dari lantai 15 sampai lantai 1 karena lift kantor tidak beroperasi. Di Shinagawa Sta, pintu masuk ke station sudah ditutup. Banyak orang yang menggelar alas tidur di depannya. Di tempat menunggu taksi terlihat ratusan orang yang antri. Jalan macet di tengah-tengah dan di sisi kiri dan kanan jalan orang-orang ramai memilih berjalan. Pemandangannya mirip dengan kota Mekkah ketika musim Haji.

Penulis mengambil pilihan untuk jalan ke rumah. Belum terbayangkan untuk jalan dari Shinagawa Sta sampai rumah yang berjarak lebih dari 25 km.

Berharap ada kereta selain JR yang beroperasi, penulis berjalan dari Shinagawa menuju Gotanda. Berharap Tokyu Ikegami Line beroperasi ternyata Ikegami berhenti. Penulis lanjut ke Meguro dan setelah berjalan 1-2 jam penulis sampai di Naka Meguro Sta. Alhamdulillah dari sana penulis bisa pulang ke rumah dengan Tokyu Toyoko dan Tokyu Denentoshi Line.

Beberapa hari setelah gempa banyak orang yang antri di depan supermarket sebelum jam bukanya. Ketika dibuka mereka berlari untuk mendapatkan beberapa barang. Yang utama adalah air mineral dan beras.

-----

Warga Indonesia cukup banyak yang tinggal di Jepang. Ada yang menjadi mahasiswa, ada yang bekerja di perusahaan, ada yang training dan ada juga yang menjadi ibu rumah tangga.

Ketika terjadi gempa, ada yang memilih pulang ke Indonesia tetapi ada juga yang bertahan di Jepang.
Ada yang berinisiatif, apa yang bisa kita berikan untuk Jepang di saat Jepang mengalami gempa?

Ada istilah Jepang, Takidashi yaitu dapur umum yang biasa dibuka ketika terjadi gempa.
Forkita sebagai salah satu organisasi warga Indonesia di daerah Tokyo mengajak berbagai organisasi Indonesia yang lain untuk berkontribusi di daerah gempa.
Atas dasar kemanusiaan ini, acara dapur umum dapat diadakan hampir tiap pekan selama 3-4 bulanan. Banyak organisasi warga indonesia yang mendukung acara ini. Acara ini diakhiri dengan acara Indonesia Day yaitu warga indonesia menampilkan beberapa pertunjukkan kebudayaan Indonesia di panggung tempat para pengungsi di daerah gempa.

----

Gempa sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini dapat menjadi pengingat bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya.

Dan ucapan terima kasih yang dalam kepada sahabat-sahabat yang sudah berkontribusi banyak ketika terjadi gempa 5 tahun yang lalu. Mudah-mudahan ini semua dicatat sebagai amal kebaikan sahabat-sahabat sekalian.

-----

Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

----
Referensi :

- Twitter FORKITA
https://mobile.twitter.com/forkitajp

-  Tim relawan Indonesia berfoto bersama pengungsi setelah mereka menikmati sajian Soto khas indonesia http://flic.kr/p/9xfF1z

Tuesday, March 08, 2016

[Industri-Jepang] Belajar dari Transportasi di Jepang : Hokkaido Shinkansen, 26 Maret 2016

[Industri-Jepang] Belajar dari Transportasi di Jepang : Hokkaido Shinkansen, 26 Maret 2016

Chiba, Selasa,  8 Maret  2016

Oleh : Endrianto Djajadi

Ketika kita diberikan keyword : wisuda, pernikahan, shinkansen, bunga sakura, penjualan naik, naik kelas ... dst, kira-kira apa yang menghubungi keyword tersebut?
Ya ... Bulan Maret.

Pada tulisan kali ini, penulis ingin bercerita sedikit tentang Shinkansen yang merupakan kereta tercepat di Jepang.

Tahun 2015 tepatnya tanggal 14 Maret 2015 merupakan hari yang bersejarah dalam dunia transportasi di Jepang. Tanggal itu Japan Railway (JR) meresmikan Hokuriku Shinkansen yaitu jalur dari Tokyo menuju Kanazawa yang berada di daerah tepi laut Jepang. Hokuriku Shinkansen ini adalah perpanjangan jalur dari Nagano Shinkansen yang sudah beroperasi sejak 1 Oktober 1997.

Selama ini bagi warga Tokyo yang ingin bepergian ke Kanazawa yaitu kota yang memiliki salah satu dari 3 taman terbagus di Jepang mereka menggunakan Tokaido Shinkansen ke arah barat dari Tokyo. Sampai di Maibara Station mereka transfer ke arah utara dengan kereta express.

Info detail tentang Taman di Kanazawa bisa dilihat di web : Kenrokuen
http://www.kanazawa-tourism.com/eng/guide/guide1_1.php

Perjalanan Tokyo-Kanazawa memerlukan waktu dan biaya seperti berikut :
- Tokyo-Maibara : 2:34, 14.120 yen
- Maibara-Kanazawa : 2:12, 5.700 yen.
Total waktu perjalanan : 4 jam 46 menit dengan biaya 17.820 yen (bila 1 yen = 115 rp, 17.820 = 2 jt rp.

Dengan lahirnya Hokuriku Shinkansen maka waktu tempuh Tokyo - Kanazawa hanya 2 jam 56 menit dengan biaya 14.120 yen (1.6 jt rp)

Yang menarik adalah, Jepang tidak membangun jalur Hokuriku Shinkansen dari 0 tetapi jalur ini adalah perpanjangan dari jalur Nagano Shinkansen.

Setelah bulan Maret tahun lalu Jepang sukses melahirkan Milestonenya dengan meresmikan Hokuriku Shinkansen, Tanggal 26 Maret 2016 nanti Jepang akan meresmikan Milestone yang terbaru dengan meresmikan Hokkaido Shinkansen.

Bulan Desember 1993, Penulis pernah pergi ke Hokkaido dengan kereta lokal yang memerlukan waktu 2 hari 1 malam dan penulis perlu ganti kereta sampai 10 kali lebih. Saat itu karena tertinggal kereta ke arah utara di Sendai, penulis harus bermalam dulu di Akita dan meneruskan perjalanan hari berikutnya. Saat itu pengalaman yang cukup menarik adalah ketika kereta menyebrang dari pulau Honshu yaitu pulau terbesar di Jepang ke pulau Hokkaido yaitu pulau besar di utars Jepang melalui terowongan bawah dasar laut, Terowongan Seikan namanya. Terowongan ini mulai beroperasi sejak 13 Maret 1988. Perencanaannya sudah dimulai sejak tahun 1971 dengan memilih daerah yang nantinya memungkinkan Shinkansen lewat. Jarak tempuh sekitar 50 km. Selat ini mempunyai kedalaman 140 meter. Terowongan dibuat 100 meter dari permukaan dasar laut. Artinya terowongan kereta ini berada 240 meter di bawah permukaan laut. Di dalam kereta ada gambar pulau Honshu dan pulau Hokkaido dan jalur kereta yang ada lampunya. Lampu akan menyala sesuai dengan kedalaman posisi kereta di dalam terowongan saat itu. Sehingga kita tahu ketika kita sedang berada di kedalamanan 250 m dari permukaan laut.

Tanggal 26 Maret 2016 akan lahir Hokkaido Shinkansen yang hanya memerlukan waktu 4 jam lebih 2 menit dari Tokyo.

Seperti halnya Hokuriku Shinkansen, Hokkaido Shinkansen juga tidak dibuat dari 0 tapi merupakan jalur perpanjangan dari Aomori. Dulu shinkansen dibuat hanya sampai Sendai. lalu dilanjutkan ke Aomori daerah utara dari pulau Honshu dan sekarang Shinkansen akan menyebrang dari Aomori ke Hakodate yaitu bagian selatan pulau Hokkaido. Untuk sampai ke ibukota Hokkaido yaitu kota Sapporo, Warga harus bersabar sampai tahun 2031.

Jarak tempuh Tokyo - Hakodate adalah 4 jam lebih 2 ment. 2 menit ini perlu digarisbawahi karena awalnya adalah 4 jam lebih 10 menit. Ini menggambarkan bagaimana pentingnya waktu 8 menit itu.

Bagi Shinkansen waktu 3 atau 5 menit merupakan waktu yang sangat penting. Tokaido Shinkansen merupakan Shinkansen terpadat di Jepang. Sekitar 3-5 menit sekali akan ada Shinkansen yang berangkat dari Tokyo Station menuju daerah Jepang Barat.
Bila kecepatan Shinkansen 270 km/jam maka dalam waktu 5 menit jarak antar shinkansen adalah sekitar 22 km. Jarak yang cukup untuk mengerem ketika dalam keadaan darurat seperti gempa dll.

Hokkaido Shinkansen merupakan sejarah baru bagi transportasi Jepang karena menghubungkan 2 pulau besar di Jepang yang jaraknya cukup jauh. Dengan lahirnya Hokkaido Shinkansen maka terhubungilah 3 pulau besar di Jepang : Hokkaido - Honshu - Kyushu dengan transportasi Shinkansen.
Kecepatan Shinkansen di luar terowongan Max sekitar 320 km/jam dan di dalam terowongan sekitar 140 km/jam.

Shinkansen pertama kali beroperasi di Jepang sejak 1 Oktober 1964. Ini bertepatan dengan Olimpiade Tokyo. Dalam perjalanan 50 tahun ini tidak ada kecelakaan yang terjadi. Ini merupakan prestasi yang sulit dicapai. Tapi dengan ketekunan orang jepang dalam menghitung presisi yang sangat baik, itu bisa diwujudkan.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah :

1. Pembangunan transportasi harus direncanakan dalam design besar yang jelas. Walaupun pemerintahan berubah tetapi pembangunan tetap berjalan sesuai design besar itu.
Dengan perencanaan yang baik, maka pembangunan tidak dibuat dari 0 tapi melanjutkan yang sudah ada.

2. Untuk membangun Transportasi super cepat seperti Shinkansen memerlukan waktu yang panjang.
Hal ini perlu menjadi perhatian karena Shinkansen berkecepatan 270 km/jam terdiri dari 16 gerbong dan membawa 1000 lebih penumpang. Bagaimana kalau terjadi kecelakaan?
Jadi keamanan dengan presisi yang tinggi perlu dipelajari dan keamanan penumpang adalah yang menjadi prioritas paling utana dalam mengembangkan Kereta Super Cepat Shinkansen.

Mudah-mudahan pembangunan Transportasi super cepat ini bisa menjadi referensi bagi Indonesia.

Dan selamat untuk Jepang atas prestasinya yang akan meresmikan Hokkaido Shinkansen tanggal 26 Maret 2016 yang akan datang.

-----
Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Referensi :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Shinkansen

--------------- oOo --------------

Wednesday, March 02, 2016

[Industri Jepang] Rontoknya Perusahaan Elektronik raksasa Jepang, SHARP

[Industri Jepang] Rontoknya Perusahaan Elektronik raksasa Jepang, SHARP.

Jumat, 26 Februari  2016.

Oleh : Endrianto Djajadi

Kemarin tanggal 25 Februari 2016, kita terutama warga Jepang dikagetkan dengan berita keputusan Kozo Takahashi yaitu CEO perusahaan elektronik besar di Jepang, SHARP. Sharp merupakan perusahaan elektronik besar di Jepang yang terkenal di bidang display, baik untuk TV maupun untuk digital camera, smartphone dll. Pada pertemuan pimpinan kemarin, mereka memutuskan untuk lebih memilih bergabung atau menerima tawaran suntikan modal dari perusahaan Taiwan Hon Hai atau yang lebih dikenal dengan nama Foxconn (FC) dibandingkan tawaran dari Fund  masyarakat yang dikumpulkan pemerintah. Setelah sebulan menimbang-nimbang akhirnya Sharp dengan pasti melilih FC sebagai payung perusahaannya.

Fund pemerintah pernah menolong beberapa perusahaan Jepang dari kebangkrutan.  Sebagai contoh April 2012 lahir Perusahaan Display baru yaitu Japan Display Inc (JDI). JDI dibuat untuk menolong perusahaan display Jepang dari kebangkrutan dan untuk mengurangi hegemoni perusahaan display Korea seperti Samsung dan LG. JDI adalah gabungan divisi display ukuran kecil dan sedang untuk digital camera, smartphone dan car navigator. JDI gabungan dari divisi Display Sony, Hitachi dan Toshiba. Masing-masing share modal 10% dan sisanya 70% dari Fund pemerintah. Saat itu Sharp yang juga memilki divisi display tidak bergabung dengan JDI karena keadaan perusahaan masih baik. Saat itu perusahaan Jepang yang menjadi vendor berbagai smartphone tinggal Sharp dan JDI.

Fund pemerintah juga menolong divisi laptop Sony VAIO. Juli 2014 secara resmi Sony melepas divisi laptopnya VAIO untuk diambil oleh Fund. Untuk menjaga brandnya, nama VAIO tetap dipertahankan walaupun sudah lepas dari Sony. Saat itu dari 800-1.000 pegawai divisi VAIO, hanya 200 yang dipertahankan menjadi pegawai VAIO. Sisanya diminta pindah ke divisi lain di Sony atau ambil pensiun dini.

Kembali ke cerita Sharp, FC siap menggelontorkan modal sebesar 700 Milyar Yen atau sekitar 7 Milyar USD.
Sedangkan Fund hanya mensupport 300 Milyar Yen dan dengan berbagai syarat seperti restrukturisasi dll.

Jika membandingkan tawaran FC dengan Fund Pemerintah, tawaran dari FC lebih bagus yaitu mendapatkan dana besar dan tidak perlu memPHK pegawai di bawah umur 40 tahun. Selain itu nama Sharp juga akan tetap dipertahankan.

Sekilas tentang FC, perusahaan ini dibuat oleh Terry Gou pada tahun 1974. Konsepnya adalah mensupport perusahaan elektronik agar bisa membuat produk yang lebih murah. Mulai tahun 1994 mulai berkembang pesat dengan pertambahan modal dari tahun ke tahun sampai sekarang.

Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat di web ini : http://www.foxconn.com

Sekitar tahun 2011 an penulis pernah berkunjung ke kantor Foxconn (FC)  di Taiwan. Saat itu penulis memberikan arahan bagaimana menggunakan satu display di product digital camera. Saat itu Sony bekerjasama dengan FC untuk membuat Digital Camera dengan harga murah yang dikenal dengan model bisnis ODM. Designnya semua milik Sony tapi dirakit oleh FC. Karena FC merakit produk Sony mau tidak mau teknologi Sony bisa dipelajari oleh FC. Sony menyediakan design produk, mengawasi kualitasnya dan produk keluar di pasaran dengan nama Sony. Model produksi seperti ini memang menguntungkan karena Digital Camera bisa diproduksi dengan 1/3 harga bila dikerjakan oleh Sony sendiri.

FC terkenal sebagai perusahaan perakitan smartphone besar seperti Iphone nya Apple. Konon katanya FC punya pabrik besar yang pegawainya sampai 1 juta orang.
Ternyata FC tidak hanya mengerjakan Smartphonenya Apple saja,  mereka juga merakit berbagai smartphone lokal china seperti Huawei dll.

Kalau dilihat sepak terjangnya yang berkutat dengan perakitan barang bukan kepada R&D, mungkin model bisnis ini bisa ditiru oleh perusahaan-perusahaan elektronik di Indonesia yang sulit untuk membuat R&D.

Kita belum pernah melihat satu produk FC terpajang di etalase di toko-toko elektronik tapi mereka kuat. Mereka bekerja di belakang layar tapi hasilnya bisa kita lihat sekarang. Mereka membeli perusahaan raksasa Jepang sekelas Sharp.

Akankah perusahaan-perusahaan besar Jepang yang lain seperti Sony, Panasonic, Hitachi, Toshiba dapat bertahan dari gempuran perusahaan China, Taiwan dan Korea?

Kita lihat saja nanti ...

Penulis : Endrianto Djajadi
- Engineer bidang Display di Sony Corporation, Tokyo (2001-2013)
- Display Quality Engineer di Japan Display Inc., Tokyo (2014 - sekarang)

---------------- oOo ---------------

Wednesday, February 17, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-6] Anakku masuk SMP di Jepang, sudah mulai besar kamu ... Nak ...

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-6] Anakku masuk SMP di Jepang, sudah mulai besar kamu ... Nak ...

Oleh : Endrianto Djajadi

Tak terasa waktu begitu cepat. Putraku anak ke-2 Insya Allah akan lulus dari SD Jepang tanggal 18 Maret 2016 nanti. Setelah itu dia akan melanjutkan sekolahnya ke SMP di dekat rumah.

Anakku belajar di SD Negeri di dekat rumah dan dia tidak mendaftarkan diri ke SMP Swasta. Olehkarena itu secara otomatis dia akan meneruskan sekolahnya ke SMP Negeri di dekat rumah juga dan tidak perlu mengikuti ujian masuk. Ujian masuk hanya untuk siswa yang ingin masuk ke SMP swasta.

Di Jepang, wajib belajar bagi anak-anak hanya mencakup SD dan SMP saja, sehingga seperti halnya biaya di SD, biaya sekolah SMP pun hampir bisa dibilang gratis karena tidak terlalu mahal.
Karena wajib belajar sampai SMP, maka bila anak kita terdaftar namanya di City Hall, secara otomatis City Hall akan mengirimkan kartu pos yang berisikan, anak kita akan meneruskan sekolahnya ke SMP xx dan tanggal Upacara masuknya tanggal xx. Kalau di SMP anak saya Insya Allah Upacara Masuk tanggal 5 April 2016. Tanggal 5 April 2016 menjadi hari paling sibuk bagi saya dan Istri karena selain mengikuti Upacara Masuk SMP anak ke 2, kami juga akan mengikuti Upacara Masuk SD anak ke 4.

Setelah mendapatkan Kartu Pos dari City Hall di awal bulan Februari tepatnya tanggal 3 Februari 2016 orang tua murid diundang untuk mendapatkan penjelasan dari pihak SMP. Kami mendapatkan berkas2 yang harus diisi dan dikumpulkan setelah masuk nanti. Misalnya formulir auto debet untuk biaya sekolah, data pribadi anak dll.

Berbeda dengan sIswa SD yang pergi sekolah dengan pakaian bebas, untuk SMP walaupun SMP Negeri tetap mengenakan seragam. Seragam dibagi untuk 2 musim. Musim panas dan musim dingin. Pihak SMP memberikan informasi mengenai baju seragam yang harus dibeli. Biasanya pihak sekolah memberikan informasi beberapa toko baju atau departemen store yang menyediakan seragam untuk sekolah itu.

Untuk seragam dll nya kami mengeluarkan biaya sekitar 44.000 yen.  Selain itu tanggal 13 Februari yang lalu kami juga diminta untuk datang ke sekolah SMP untuk mengukur ukuran baju olahraga dan celana training. Baju dan celana olah raga dipesan saat itu dan akan dibagikan pada hari pertama masuk sekolah. Untuk baju olah raga dll kami mengeluarkan biaya 10.000 yen.
Bila dibandingkan dengan persiapan anak masuk SD, persiapan masuk SMP memerlukan persiapan keuangan yang lebih besar.

Tentang kegiatan-kegiatan di SMP,
saya teringat ketika menghadiri upacara masuk SMP anak pertama, 3 tahun lalu. Dalam upacara masuk itu ada sambutan dari sslah seorang senior untuk siswa-siswa baru. Kalau di Indonesia mungkin sambutan dari Ketua OSIS nya.  Dia bertanya kepada para siswa baru.

"Apa perbedaan kehidupan di SD dengan SMP?"

Senior ini menjelaskan kalau waktu SD, kita banyak belajar dan bermain. Sedangkan untuk siswa SMP, selain belajar kita diminta aktif berorganisasi dalam hal ini ikut klub yang ada di sekolah. Misalnya renang, basket, volley, belajar bahasa, belajar upacara minum teh jepang dll.
Olehkarena itu, sudah sejak sekarang saya berdiskusi dengan anak ke 2, kira-kira ingin masuk klub apa di SMP nanti.

Saat ini jumlah kelas 6 SD ada 3 kelas. Kalau SMP nanti ada 6 kelas dalam satu angkatan. Karena SMP adalah gabungan dari beberapa SD terdekat, kadang nanti anak akan bertemu dengan temannya di waktu TK.

SMP adalah masa-masa anak tumbuh dan mulai bermasyarakat. Dengan mengikuti klub di sekolah, anak akan banyak berinteraksi dengan senior-seniornya. Tentunya ini masa-masa anak akan memilih untuk berlama2 bersama teman-temannya.

Mudah-mudahan kita sebagai orang tua dapat memberikan perhatian yang lebih extra kepada anak2 kita yang mulai tumbuh menjelang masa puber dan mulai banyak bergaul dengan para senior-seniornya.

Demikian sekilas sharing dari saya, mudah-mudahan bisa menjadi sedikit gambaran bagi sahabat-sahabat yang anaknya akan masuk SMP di bulan April nanti.

Chiba, 17 Februari 2016

Thursday, January 21, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke 5] Anakku masuk SD Jepang, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan?

Oleh : Endrianto Djajadi
http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Chiba, 21 Januari 2016

Pertama-tama saya ucapkan Selamat kepada sahabat-sahabat yang bulan April tahun 2016 ini putra-putrinya akan masuk ke SD di Jepang.

Mungkin ini adalah pengalaman pertama bagi sahabat2 yang baru tiba di Jepang. Olehkarena itu saya ingin sedikit sharing tentang pengalaman saya mengenai hal2 yang perlu diperhatikan oleh para orang tua yang anaknya akan sekolah SD di Jepang.

Insya Allah tulisan ini akan dibuat berseri yang berisi tentang persiapan  anak menjelang masuk SMP dan SMA di Jepang.

Sebenarnya tulisan ini adalah coret- coretan saya 5 tahun yang lalu. Tulisan ini pernah saya sharing tanggal 13 Maret 2010 ketika anak ke 2 masuk SD. Kemudian diupdate tanggal 2 Maret 2011 ketika anak ke 3 masuk SD dan sekarang saya update lagi ketika anak ke 4 Insya Allah akan masuk SD April 2016 nanti.

Mudah-mudahan persiapannya sudah dilakukan sejak saat ini dan juga mudah-mudahan dalam waktu singkat anak kita dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan teman Jepang-nya  di SD Jepang yang baru itu.

Insya Allah anak saya yang ke 4 akan masuk SD di bulan April ini, sehingga informasi di bawah ini adalah pengalaman saya dalam mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari pemberitahuan dari City Hall sampai dengan Penjelasan Masuk SD.

Ini adalah prosedur di daerah Yokohama, oleh karenanya mungkin di daerah yang lain mempunyai prosedur berbeda. Paling tidak tulisan ini bisa menjadi sedikit informasi awal sebelum teman-teman menghadapi saat-saat awal sekolah di bulan April nanti.

Bila anak kita tercatat menjadi anggota keluarga di City hall (semacam kantor walikota), maka setelah anak berumur 6 tahun secara otomatis City Hall akan memberikan pengumuman melalui kartu pos bahwa anak kita sudah bisa mendaftarkan SD di daerah tempat tinggal kita. Tentunya yang ditawarkan oleh pemerintah adalah SD Negeri dan biasanya SD yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Kita tidak bisa memilih di SD mana anak kita akan disekolahkan, karena City Hall lah yang berhak menetapkannya. Kalau kita ingin memasukkan ke SD swasta, kita bisa memilih tempat sesuai keinginan kita. City Hall menetapkan sesuai dengan alamat rumah. Misalnya alamat kita di 2 Chome (Alamat di Jepang memakai istilah Chome untuk pembagian daerah atau blok), maka anak kita akan dimasukkan ke SD yang berada di Chome tersebut.

Setelah kita mendapatkan pemberitahuan tersebut ada 2 hal yang perlu dilakukan, yaitu :

1. Pergi ke City Hall untuk mengambil berkas pendaftaran SD. Bisa ditanyakan di City Hall terdekat di bagian Pendaftaran SD.

2. Pergi ke SD Jepang yang ditunjuk oleh City Hall. Setelah Formulir pendaftaran diisi, tahap berikutnya adalah pergi ke SD yang dituju untuk bertemu dengan kepala sekolahnya. Kepala sekolah akan mewawancarai kita dan juga anak kita. Kadang dia bertanya siapa namanya, apakah bisa berbahasa jepang, apakah tahu dengan istilah “Janken” dll. Bila Kepala Sekolah merasa tidak ada masalah dengan anak kita, mereka akan memberikan Cap tanda anak kita diterima di SD tersebut. Setelah itu formulir harus dikembalikan ke City Hall bagian Pendaftaran SD dan proses pendaftaran ini selesai sampai di sini.

Setelah berselang beberapa bulan tepatnya bulan November, pihak City Hall akan mengirim kartu pos yang berisi pemberitahuan kalau anak kita perlu mengikuti cek kesehatan di SD yang akan dituju. Cek kesehatan ini meliputi mata, telinga, gigi dll. Oleh karena itu ketika general cek up orang tua juga ikut datang dan membawakan sikat gigi untuk anak. Tujuan dari cek kesehatan ini adalah agar bila anak kita mempunyai penyakit yang cukup berat, masih ada waktu untuk mengobatinya menjelang masuk ke SD pada bulan April.

Kemudian tahap berikutnya, SD mengundang orang tua calon murid untuk datang ke SD dan mendengarkan Penjelasan Masuk SD, baik mengenai apa saja yang perlu dipesiapkan maupun jadwal Upacara Masuk SD di bulan April nanti. Di SD tempat anak saya, setelah Penjelasan Masuk SD berakhir di bagian pintu keluar akan dijual barang-barang keperluan anak kita, seperti pensil warna, topi olah raga yang warna merah dan putih, Topi keselamatan yang digunakan ketika terjadi gempa dll.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua ketika anaknya masuk ke SD Jepang adalah sbb :

1. Pergi Bersama
Biasanya di sekitar rumah kita ada yang anaknya juga akan masuk SD Jepang dan karena alamat mereka dekat dengan rumah kita maka secara otomatis anak-anak tersebut bersekolah di SD yang sama dengan anak kita. Untuk anak-anak SD yang bersekolah di SD yang sama mereka diminta agar pergi bersama-sama dari tempat berkumpul di dekat rumah sampai sekolah. Sedangkan untuk pulangnya mereka dapat pulang sendiri-sendiri tanpa menunggu teman-temannya yang lain. Oleh karenanya, para orang tua perlu mempersiapkan anaknya agar bersiap dengan mandi, makan pagi dan orang tua perlu juga mempersiapkan bento (bekal makan siang) dengan baik dan tepat waktu, agar anak kita dapat sampai di tempat berkumpul itu tepat pada waktunya juga, sehingga teman-teman yang lain tidak perlu menunggu-nunggu anak kita terlalu lama. Tentunya lebih cepat sampai akan memberikan kesan baik kepada kita dan anak kita. Para orang tua yang anaknya baru masuk SD, mereka mengantarkan anaknya ke tempat berkumpul ini. Kadang mereka berkenalan dengan orang tua murid yang lain dan bila sudah akrab, mereka dapat bercerita sampai berpuluh-puluh menit. Kalau di Indonesia mungkin itu saatnya mereka “ngerumpi” baik tentang keadaan anaknya maupun yang lainnya. Oleh karenanya kesempatan ini sangat bagus sekali kita pergunakan untuk bersosialisasi dengan tetangga orang jepang. Di akhir bulan Maret, para anak-anak murid baru akan mengadakan latihan cara pergi ke sekolah. Sehingga pada bulan April mereka sudah tidak canggung lagi.

2. Makan Siang di Sekolah
Berbeda dengan di Indonesia, SD di Jepang dimulai sekitar jam 8:25 dan akan selesai sekitar jam 14:00. Semakin tinggi kelasnya semakin banyak mata pelajaran dan kadang mereka pulang jam 15:00 atau jam 16:00. Oleh karena itu, mereka akan makan siang di sekolah (Kyuushoku). Pemerintah daerah akan memberikan jadwal menu makan siang untuk setiap bulannya. Sehingga menu makanan di satu SD akan sama dengan menu SD yang lain asalkan masih dalam satu kota. Bagi orang tua murid yang beragama Islam, tentunya memiliki kekhawatiran dalam hal menu makan siang ini. Hal ini perlu didiskusikan dengan pihak sekolah agar mendapatkan cara pemecahan yang baik.

Ada dua cara yang bisa dilakukan oleh orang tua siswa SD Jepang yang muslim, yaitu :
(1) Memeriksa menu makan siang setiap harinya dan memberitahukan kepada anaknya agar tidak memakan makanan yang mungkin tidak halal. Cara ini cukup memakan waktu, karena orang tua perlu mengecek menu makanan setiap harinya.
(2)  Membawa bento dari rumah. Tentunya agar bento anak kita tidak terlalu berbeda dengan teman-temannya di sekolah, perlu bagi para orang tua mengecek menu makanan setiap harinya. Bila hari itu menu makan siangnya roti, sebisa mungkin kita persiapkan bento roti untuk anak kita. Bila menu hari telur maka kita perlu menyiapkannya juga. Budaya orang Jepang adalah keseragaman. Olehkarenanya sedapat mungkin makanan anak kita mirip dengan menu teman-temannya.

3. Surat dari Sekolah
Hampir setiap hari sekolah akan memberikan surat yang berisi berbagai informasi baik mengenai jadwal pelajaran setiap harinya maupun informasi mengenai jadwal acara-acara yang akan diadakan pada bulan tersebut. Misalnya jadwal festival sekolah (undokai), jadwal pertemuan orang tua murid, jadwal interview orang tua dengan wali kelas dll. Juga akan diinformasikan bila ada banyak siswa yang tidak masuk sekolah dan peringatan agar menjaga kesehatan. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua perlu mengecek surat-surat ini setiap harinya, agar tidak ada berita-berita atau pengumuman yang terlewat. Bagi rekan-rekan yang tidak bisa berbahasa Jepang ada baiknya sejak sekarang mencari teman atau junior atau senior yang bisa berbahasa jepang agar nantinya bisa menolong menterjemahkan surat-surat dari sekolah ini.

3. Renraku cho (Buku pemberitahuan)
Pada periode awal masuk SD Jepang, pihak sekolah akan memberikan jadwal per bulannya. Akan tetapi setelah beberapa bulan dan anak-anak kita sudah bisa menulis sendiri, anak akan menuliskan jadwal pelajaran hari berikutnya di buku renraku cho (buku pemberitahuan). Selain jadwal pelajaran, renraku cho juga digunakan untuk memberitahukan ke pihak sekolah ketika anak kita sakit atau libur. Biasanya kita diminta mencari 2 orang anak jepang yang sekelas dengan anak kita sebagai teman. Bila anak kita sakit, kita tulis perihal kesehatan anak kita di renraku cho dan kita titipkan renraku cho ini ke teman anak kita itu agar renraku cho nya disampaikan ke wali kelas. Nanti Wali kelas akan menuliskan jadwal pelajaran untuk esok harinya dan mengembalikan renraku cho itu ke teman anak kita dan teman anak kita yang akhirnya mengembalikannya kepada kita.

4. Latihan membaca (Ondoku)
Ada satu mata pelajaran di SD Jepang, yaitu membaca, biasanya anak akan diberikan PR oleh gurunya untuk membaca satu cerita dan diulang-ulang di rumahnya. Kita sebagai orang tua perlu mendengarkan dan mengecek apakah bacaan anak kita sudah bagus, apakah tempat berhenti dalam satu kalimat sudah benar atau belum dll. Oleh karenanya saya sangat menyarankan kepada teman-teman yang belum bisa berbahasa Jepang, sebaiknya belajar bahasa Jepang secepatnya agar bisa memeriksa, PR-PR ondoku anak kita nanti.

5. Interview wali kelas dengan orang tua murid.
Setelah 3-4 bulan berlangsung, orang tua murid akan dipanggil oleh wali kelas untuk menghadiri wawancara di ruang kelas SD Jepang. Isinya terkait dengan keadaan anak kita di kelas baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun dengan keadaan sosialnya di kelas. Kalau saya kadang menanyakan apakah anak saya ada kawan di kelas atau bermain hanya sendiri saja. Hal lain saya juga tanyakan apakah anak saya di kelas pernah tidur ketika guru menjelaskan, dan bagaimana nilai pelajaran anak saya apakah di atas rata-rata atau sangat jauh di bawah rata-rata. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bisa kita siapkan sebelum interview.

6. Seragam Sekolah SD Jepang
Untuk SD negeri biasanya memakai pakaian bebas. Kalau SD swasta mereka menggunakan seragam. Ini cukup membantu kita karena kita tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk baju seragam. Bila anak kita pernah sekolah di TK Jepang, biasanya pihak SD masih membolehkan untuk menggunakan baju olah raga TK nya. Jadi kita tidak perlu membeli baju olah raga yang baru. Hal ini bisa sahabat-sahabat tanyakan kepada pihak sekolah.

7. Meminta tempat shalat
Dari awal kita bisa komunikasikan tempat shalat. Jelaskan kepada pihak sekolah kalau anak kita perlu shalat ketika jam makan siang. Kalau di SD tempat anak saya, pihak sekolah meminjamkan ruangan meeting kepsek atau wakil kepsek untuk tempat shalat. Intinya silakan mengenai tempat shalat sahabat-sahabat negosiasikan dengan pihak sekolah.

Demikian sekilas info mengenai Persiapan SD bagi anak-anak kita, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran hal-hal yang akan kita hadapi di awal-awal tahun ajaran baru.

GAMBARIMASHO !!!

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Yokohama, 13 Maret 2010 (diperbaharui 2 Maret 2011 dan 21 Januari 2016)