Tuesday, February 10, 2009

[INFO] Krisis melanda Perusahaan Elektronik Raksasa di Jepang

Krisis ekonomi yang melanda Amerika di akhir tahun 2008 lalu ternyata menyeret negara-negara lain juga. Tidak terkecuali negara maju seperti Jepang juga ikut mengalami akibatnya.

Di akhir tahun lalu ketika krisis melanda Amerika yang menyeret perusahaan-perusahaan automotifnya, dampaknya tidak terlalu terasa oleh masyarakat yang tinggal di Jepang. Dan orang-orang Jepang juga masih menikmati berbagai hal seperti biasanya. Akan tetapi mulai awal tahun ini sudah mulai terdengarperusahaan-perusahaan yang memberikan konferensi pers mengenai kerugian yang dilandanya, diantaranya Sony Corporation. Di akhir bulan Januari langkah Sony diikuti oleh Perusahaan-perusahaan Elektronik Raksasayang lainnya. Banyak perusahaan-perusahaan jepang yang mengultimatumkan kerugiannya sampai bulan maret nanti. Krisis ini menyebabkan banyak perusahaan-perusahaan Jepang yang menutup pabrik-pabriknya dan memberhentikan karyawan-karyawan kontraknya. Selain itu ada juga yang memberhentikan karyawan-karyawan tetapnya. Hal lain yang dilakukan adalah dengan memangkas bonus para manager ke atas, bisnis trip ke luar Jepang dikurangi, waktu kerja sepekan 5 hari dari senin sampai jumat dipangkas menjadi 4 hari kerja atau 3 hari kerja.

Menurut koran yang terbit di Jepang yaitu Asahi Shimbun hari ini (Sabtu, 7 Februari 2009) ada 9 Perusahaan Elektronik Raksasa yang mengalami kerugian yang cukup besar sehingga mereka memangkas jumlah karyawannya. Diurutkan dari yang terbanyak mengalami kerugian dan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan :

(satuannya : 1 milyar yen)
1. Hitachi
kerugiannya 700
Mengurangi dan memindahkan karyawan di luar dan di dalam Jepang sebanyak 7000 orang

2. Panasonic
kerugiannya 380
Mengurangi karyawan di dalam dan di luar jepang sebanyak 15000 orang

3. NEC
kerugiannya 290
Mengurangi karyawan di dalam dan di luar Jepang sebanyak 20000 orang termasuk di dalamnya karyawan tetap 10000 orang

4. Toshiba
kerugiannya 280
Mengurangi karyawan kontrak di dalam Jepang sebanyak 4500 orang

5. Sony
kerugiannya 150
Mengurangi karyawan di dalam dan di luar Jepang sebanyak 16000 orang

6. Sharp
kerugiannya 100
Mengurangi karyawan kontrak di dalam Jepang sebanyak 1500 orang

7. Fujitsu
kerugiannya 20
Memindahkan karyawan di dalam Jepang terutama bidang semiconductor sebanyak 2400 orang

8. Mitsubishi Electric
kerugiannya 10
Mengurangi karyawan kontrak di dalam Jepang sebanyak 500 orang

9. Sanyo Eletric
kerugiannya 0
Mengurangi karyawan kontrak terutama di bidangs emikonduktor di dalam dan di luar Jepang sebanyak 1200 orang

Dari data di atas terlihat Perusahaan Jepang banyak mengurangi karyawan kontraknya. Memang demikian adanya, perusahaan sangat berhati-hati dalam mengurangi karyawan tetap karena bila mereka mengurangi karyawan tetap, mereka akan mendapat protes yang keras dari Persatuan Buruh di perusahaan tersebut.

Kebetulan sekarang saya bekerja di Sony Corporation tepatnya di bagian Pengembangan Handycam dan Digital Camera. Mulai April tahun ini dari 38 karyawan di devisi LCD (Panel) tempat saya bekerja, 7 orang karyawan kontrak dikembalikan ke perusahaannya masing-masing. Selain itu perusahaan juga menawarkan pensiun dini bagi mereka yang sudah berumur 35 tahun ke atas dan sudah 10 tahun bekerja di Sony. Tawarannya cukup menarik karena karyawan akan mendapatkan lebih dari10 juta yen.

Krisis ini diperkirakan akan terus terperosok ke dalam, apakah kita siap menghadapinya ? Mudah-mudahan rekan-rekan yang sekarang bekerja di perusahaan-perusahaan baik perusahaan jepang atau yang lainnya dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Sehingga ketika badai itu datang ke tempat kita, kita sudah siap untuk menghadapinya dan mencari alternatif kerja lainnya.

Daftar perusahaan lain yang mengalami krisis :

http://4.jfserver.info/community/retrenchment/retrenchment_full.php

Yokohama, 14 Februari 2009

Friday, January 23, 2009

[Pengalaman] Perlu nggak Eijuken ?

Eijuken = Permission for Permanent Residence

Pernahkah anda mendengar pertanyaan di atas dalam satu diskusi? Mengenai eijuken ini memang cukup menguntungkan bagi yang akan hidup lama di Jepang. Orang Indonesia yang akan tinggal di Jepang memerlukan Visa. Misalnya untuk mahasiswa ada visa mahasiswa asing (Ryugaku) atau kalau sudah kerja visanya Gijutsu dll. Ketika saya masih mahasiswa saya harus memperbaharui visa 2 tahun sekali, dan ketika sudah kerja visanya 3 tahun sekali. Setelah menikah, istri saya bawa ke sini dengan visa ikut keluarga (dependent visa). Begitu juga ketika anak-anak lahir juga mendapatkan dependent visa. Dependent visa ini juga berlaku 3 tahun dan setiap 3 tahun harus diperbaharui. Untuk satu visa diperlukan 4.000 yen untuk memperbaharuinya. Sehingga selama ini saya harus mengeluarkan 20.000 yen untuk 5 visa.

Alhamdulillah tanggal 1 September 2008 lalu dan bertepatan dengan 1 Ramadhan 1429 H, saya, istri dan anak-anak mendapatkan Eijuken.
Visa yang ada di paspor semuanya dicancel dan di paspor tertulis Permission for Permanent Residence, 1 September 2008 . Ini artinya Eijuken mulai tanggal 1 September 2008 sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Jadi dengan adanya Eijuken ini kita bisa berhemat.

Kemudian bagaimana dengan yang sudah punya Eijuken tetapi setelah itu ingin keluar dari Jepang ? Menurut hemat saya bila kita memiliki Eijuken setidaknya ada 2 hal yang dapat kita peroleh dibandingkan dengan bila tidak memilikinya.

Pertama, bila kita ingin pulang ke Indonesia dan berencana pindah kerja ke sana, mungkin kita tidak perlu khawatir. Karena bila kita tidak mendapatkan pekerjaan yang pas, kapan saja kita dapat kembali ke Jepang dengan mudah. Asalkan sejak kita keluar dari Jepang belum lebih dari 3 tahun. 3 Tahun adalah masa terpanjang dari Re-entry permit kita. Kalau sudah 3 tahun lebih maka kita tidak bisa masuk dengan mudah ke Jepang. Begitu pula dengan Eijuken kita. Eijuken kita akan hilang.

Kedua, ketika kita mengajukan untuk mendapatkan Eijuken hal yang paling sulit adalah mencari penjamin (Garantor, Hoshonin). Syarat dari Garantor adalah dia orang jepang atau orang asing yang sudah mempunyai Eijuken. Andaikata saya mempertahankan Eijuken anak saya, nantinya mereka dapat menjadi Hoshonin dari anak-anaknya untuk mendapatkan Eijuken, begitu seterusnya. Dengan kata lain usaha saya sekarang membuat eijuken dapat mempermudah anak, cucu, cicit saya mendapatkan hoshonin dan Eijuken.

Demikian sekilas tentang perlunya Eijuken bagi kita. Oleh karenanya bagi kita yang sudah 10 tahun di Jepang dan dalam waktu itu 5 tahunnya sudah membayar pajak, tidak ada ruginya kalau kita mencoba mendapatkan Eijuken ini.

Okay, selamat mencoba !!!