Thursday, January 21, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke 5] Anakku masuk SD Jepang, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan?

Oleh : Endrianto Djajadi
http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Chiba, 21 Januari 2016

Pertama-tama saya ucapkan Selamat kepada sahabat-sahabat yang bulan April tahun 2016 ini putra-putrinya akan masuk ke SD di Jepang.

Mungkin ini adalah pengalaman pertama bagi sahabat2 yang baru tiba di Jepang. Olehkarena itu saya ingin sedikit sharing tentang pengalaman saya mengenai hal2 yang perlu diperhatikan oleh para orang tua yang anaknya akan sekolah SD di Jepang.

Insya Allah tulisan ini akan dibuat berseri yang berisi tentang persiapan  anak menjelang masuk SMP dan SMA di Jepang.

Sebenarnya tulisan ini adalah coret- coretan saya 5 tahun yang lalu. Tulisan ini pernah saya sharing tanggal 13 Maret 2010 ketika anak ke 2 masuk SD. Kemudian diupdate tanggal 2 Maret 2011 ketika anak ke 3 masuk SD dan sekarang saya update lagi ketika anak ke 4 Insya Allah akan masuk SD April 2016 nanti.

Mudah-mudahan persiapannya sudah dilakukan sejak saat ini dan juga mudah-mudahan dalam waktu singkat anak kita dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan teman Jepang-nya  di SD Jepang yang baru itu.

Insya Allah anak saya yang ke 4 akan masuk SD di bulan April ini, sehingga informasi di bawah ini adalah pengalaman saya dalam mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari pemberitahuan dari City Hall sampai dengan Penjelasan Masuk SD.

Ini adalah prosedur di daerah Yokohama, oleh karenanya mungkin di daerah yang lain mempunyai prosedur berbeda. Paling tidak tulisan ini bisa menjadi sedikit informasi awal sebelum teman-teman menghadapi saat-saat awal sekolah di bulan April nanti.

Bila anak kita tercatat menjadi anggota keluarga di City hall (semacam kantor walikota), maka setelah anak berumur 6 tahun secara otomatis City Hall akan memberikan pengumuman melalui kartu pos bahwa anak kita sudah bisa mendaftarkan SD di daerah tempat tinggal kita. Tentunya yang ditawarkan oleh pemerintah adalah SD Negeri dan biasanya SD yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Kita tidak bisa memilih di SD mana anak kita akan disekolahkan, karena City Hall lah yang berhak menetapkannya. Kalau kita ingin memasukkan ke SD swasta, kita bisa memilih tempat sesuai keinginan kita. City Hall menetapkan sesuai dengan alamat rumah. Misalnya alamat kita di 2 Chome (Alamat di Jepang memakai istilah Chome untuk pembagian daerah atau blok), maka anak kita akan dimasukkan ke SD yang berada di Chome tersebut.

Setelah kita mendapatkan pemberitahuan tersebut ada 2 hal yang perlu dilakukan, yaitu :

1. Pergi ke City Hall untuk mengambil berkas pendaftaran SD. Bisa ditanyakan di City Hall terdekat di bagian Pendaftaran SD.

2. Pergi ke SD Jepang yang ditunjuk oleh City Hall. Setelah Formulir pendaftaran diisi, tahap berikutnya adalah pergi ke SD yang dituju untuk bertemu dengan kepala sekolahnya. Kepala sekolah akan mewawancarai kita dan juga anak kita. Kadang dia bertanya siapa namanya, apakah bisa berbahasa jepang, apakah tahu dengan istilah “Janken” dll. Bila Kepala Sekolah merasa tidak ada masalah dengan anak kita, mereka akan memberikan Cap tanda anak kita diterima di SD tersebut. Setelah itu formulir harus dikembalikan ke City Hall bagian Pendaftaran SD dan proses pendaftaran ini selesai sampai di sini.

Setelah berselang beberapa bulan tepatnya bulan November, pihak City Hall akan mengirim kartu pos yang berisi pemberitahuan kalau anak kita perlu mengikuti cek kesehatan di SD yang akan dituju. Cek kesehatan ini meliputi mata, telinga, gigi dll. Oleh karena itu ketika general cek up orang tua juga ikut datang dan membawakan sikat gigi untuk anak. Tujuan dari cek kesehatan ini adalah agar bila anak kita mempunyai penyakit yang cukup berat, masih ada waktu untuk mengobatinya menjelang masuk ke SD pada bulan April.

Kemudian tahap berikutnya, SD mengundang orang tua calon murid untuk datang ke SD dan mendengarkan Penjelasan Masuk SD, baik mengenai apa saja yang perlu dipesiapkan maupun jadwal Upacara Masuk SD di bulan April nanti. Di SD tempat anak saya, setelah Penjelasan Masuk SD berakhir di bagian pintu keluar akan dijual barang-barang keperluan anak kita, seperti pensil warna, topi olah raga yang warna merah dan putih, Topi keselamatan yang digunakan ketika terjadi gempa dll.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua ketika anaknya masuk ke SD Jepang adalah sbb :

1. Pergi Bersama
Biasanya di sekitar rumah kita ada yang anaknya juga akan masuk SD Jepang dan karena alamat mereka dekat dengan rumah kita maka secara otomatis anak-anak tersebut bersekolah di SD yang sama dengan anak kita. Untuk anak-anak SD yang bersekolah di SD yang sama mereka diminta agar pergi bersama-sama dari tempat berkumpul di dekat rumah sampai sekolah. Sedangkan untuk pulangnya mereka dapat pulang sendiri-sendiri tanpa menunggu teman-temannya yang lain. Oleh karenanya, para orang tua perlu mempersiapkan anaknya agar bersiap dengan mandi, makan pagi dan orang tua perlu juga mempersiapkan bento (bekal makan siang) dengan baik dan tepat waktu, agar anak kita dapat sampai di tempat berkumpul itu tepat pada waktunya juga, sehingga teman-teman yang lain tidak perlu menunggu-nunggu anak kita terlalu lama. Tentunya lebih cepat sampai akan memberikan kesan baik kepada kita dan anak kita. Para orang tua yang anaknya baru masuk SD, mereka mengantarkan anaknya ke tempat berkumpul ini. Kadang mereka berkenalan dengan orang tua murid yang lain dan bila sudah akrab, mereka dapat bercerita sampai berpuluh-puluh menit. Kalau di Indonesia mungkin itu saatnya mereka “ngerumpi” baik tentang keadaan anaknya maupun yang lainnya. Oleh karenanya kesempatan ini sangat bagus sekali kita pergunakan untuk bersosialisasi dengan tetangga orang jepang. Di akhir bulan Maret, para anak-anak murid baru akan mengadakan latihan cara pergi ke sekolah. Sehingga pada bulan April mereka sudah tidak canggung lagi.

2. Makan Siang di Sekolah
Berbeda dengan di Indonesia, SD di Jepang dimulai sekitar jam 8:25 dan akan selesai sekitar jam 14:00. Semakin tinggi kelasnya semakin banyak mata pelajaran dan kadang mereka pulang jam 15:00 atau jam 16:00. Oleh karena itu, mereka akan makan siang di sekolah (Kyuushoku). Pemerintah daerah akan memberikan jadwal menu makan siang untuk setiap bulannya. Sehingga menu makanan di satu SD akan sama dengan menu SD yang lain asalkan masih dalam satu kota. Bagi orang tua murid yang beragama Islam, tentunya memiliki kekhawatiran dalam hal menu makan siang ini. Hal ini perlu didiskusikan dengan pihak sekolah agar mendapatkan cara pemecahan yang baik.

Ada dua cara yang bisa dilakukan oleh orang tua siswa SD Jepang yang muslim, yaitu :
(1) Memeriksa menu makan siang setiap harinya dan memberitahukan kepada anaknya agar tidak memakan makanan yang mungkin tidak halal. Cara ini cukup memakan waktu, karena orang tua perlu mengecek menu makanan setiap harinya.
(2)  Membawa bento dari rumah. Tentunya agar bento anak kita tidak terlalu berbeda dengan teman-temannya di sekolah, perlu bagi para orang tua mengecek menu makanan setiap harinya. Bila hari itu menu makan siangnya roti, sebisa mungkin kita persiapkan bento roti untuk anak kita. Bila menu hari telur maka kita perlu menyiapkannya juga. Budaya orang Jepang adalah keseragaman. Olehkarenanya sedapat mungkin makanan anak kita mirip dengan menu teman-temannya.

3. Surat dari Sekolah
Hampir setiap hari sekolah akan memberikan surat yang berisi berbagai informasi baik mengenai jadwal pelajaran setiap harinya maupun informasi mengenai jadwal acara-acara yang akan diadakan pada bulan tersebut. Misalnya jadwal festival sekolah (undokai), jadwal pertemuan orang tua murid, jadwal interview orang tua dengan wali kelas dll. Juga akan diinformasikan bila ada banyak siswa yang tidak masuk sekolah dan peringatan agar menjaga kesehatan. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua perlu mengecek surat-surat ini setiap harinya, agar tidak ada berita-berita atau pengumuman yang terlewat. Bagi rekan-rekan yang tidak bisa berbahasa Jepang ada baiknya sejak sekarang mencari teman atau junior atau senior yang bisa berbahasa jepang agar nantinya bisa menolong menterjemahkan surat-surat dari sekolah ini.

3. Renraku cho (Buku pemberitahuan)
Pada periode awal masuk SD Jepang, pihak sekolah akan memberikan jadwal per bulannya. Akan tetapi setelah beberapa bulan dan anak-anak kita sudah bisa menulis sendiri, anak akan menuliskan jadwal pelajaran hari berikutnya di buku renraku cho (buku pemberitahuan). Selain jadwal pelajaran, renraku cho juga digunakan untuk memberitahukan ke pihak sekolah ketika anak kita sakit atau libur. Biasanya kita diminta mencari 2 orang anak jepang yang sekelas dengan anak kita sebagai teman. Bila anak kita sakit, kita tulis perihal kesehatan anak kita di renraku cho dan kita titipkan renraku cho ini ke teman anak kita itu agar renraku cho nya disampaikan ke wali kelas. Nanti Wali kelas akan menuliskan jadwal pelajaran untuk esok harinya dan mengembalikan renraku cho itu ke teman anak kita dan teman anak kita yang akhirnya mengembalikannya kepada kita.

4. Latihan membaca (Ondoku)
Ada satu mata pelajaran di SD Jepang, yaitu membaca, biasanya anak akan diberikan PR oleh gurunya untuk membaca satu cerita dan diulang-ulang di rumahnya. Kita sebagai orang tua perlu mendengarkan dan mengecek apakah bacaan anak kita sudah bagus, apakah tempat berhenti dalam satu kalimat sudah benar atau belum dll. Oleh karenanya saya sangat menyarankan kepada teman-teman yang belum bisa berbahasa Jepang, sebaiknya belajar bahasa Jepang secepatnya agar bisa memeriksa, PR-PR ondoku anak kita nanti.

5. Interview wali kelas dengan orang tua murid.
Setelah 3-4 bulan berlangsung, orang tua murid akan dipanggil oleh wali kelas untuk menghadiri wawancara di ruang kelas SD Jepang. Isinya terkait dengan keadaan anak kita di kelas baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun dengan keadaan sosialnya di kelas. Kalau saya kadang menanyakan apakah anak saya ada kawan di kelas atau bermain hanya sendiri saja. Hal lain saya juga tanyakan apakah anak saya di kelas pernah tidur ketika guru menjelaskan, dan bagaimana nilai pelajaran anak saya apakah di atas rata-rata atau sangat jauh di bawah rata-rata. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bisa kita siapkan sebelum interview.

6. Seragam Sekolah SD Jepang
Untuk SD negeri biasanya memakai pakaian bebas. Kalau SD swasta mereka menggunakan seragam. Ini cukup membantu kita karena kita tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk baju seragam. Bila anak kita pernah sekolah di TK Jepang, biasanya pihak SD masih membolehkan untuk menggunakan baju olah raga TK nya. Jadi kita tidak perlu membeli baju olah raga yang baru. Hal ini bisa sahabat-sahabat tanyakan kepada pihak sekolah.

7. Meminta tempat shalat
Dari awal kita bisa komunikasikan tempat shalat. Jelaskan kepada pihak sekolah kalau anak kita perlu shalat ketika jam makan siang. Kalau di SD tempat anak saya, pihak sekolah meminjamkan ruangan meeting kepsek atau wakil kepsek untuk tempat shalat. Intinya silakan mengenai tempat shalat sahabat-sahabat negosiasikan dengan pihak sekolah.

Demikian sekilas info mengenai Persiapan SD bagi anak-anak kita, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran hal-hal yang akan kita hadapi di awal-awal tahun ajaran baru.

GAMBARIMASHO !!!

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Yokohama, 13 Maret 2010 (diperbaharui 2 Maret 2011 dan 21 Januari 2016)