Friday, December 25, 2015

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke 4] Yuk ... , naik Haji dari Negeri Sakura

Oleh : Endrianto Djajadi
http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Sahabat-sahabat ... sebentar lagi kita akan mengakhiri tahun 2015 dan akan menyongsong tahun 2016. Biasanya kita mengevaluasi apa saja yang telah kita lalui selama tahun 2015 dan juga membuat perencanaan2 hidup kita di tahun yang akan datang. Ada yang membuat rencana pernikahan, ada yang akan memiliki bayi anak pertama, ada yang lulus kuliah dan masuk ke dunia kerja dan masih banyak perencanaan-perencanaan hidup yang kita buat.

Nah ... Dalam tulisan kali ini saya ingin  sedikit sharing tentang kehidupan di Jepang yang bertemakan :

 "Yuk ..., naik Haji dari Negeri Sakura"

Semoga dengan membaca tulisan ini, sahabat-sahabat yang belum memiliki niat untuk pergi haji dalam waktu dekat dapat termotivasi dan memasukkan pergi haji dari Jepang menjadi salah satu tema perencanaan hidup 1-3 tahun ke depan.

Kalau mendengar kata-kata : naik haji, kadang yang terbayang oleh kita adalah haji itu merupakan ibadah yang masih jauh dari kita. kita belum perfect atau sempurna menjadi muslim, itu ibadahnya orang-orang yang sudah sholeh, itu ibadahnya orang-orang yang sudah usia lanjut, untuk sampai di hari H harus mengantri panjang sekali bisa sampai 5 tahun atau bahkan 10 tahun dan mahal ongkos ke sananya.

Coba satu persatu kita pelajari dan kita amati.

Untuk pergi haji dari Jepang ada 2 travel yang mengelolanya.
1. Air 1 Travel
2. MIAN

Sahabat-sahabat bisa memilih travel mana yang dirasakan cocok. Tentunya sebelum memilihnya, sahabat-sahabat bisa menanyakan suka dan duka dari teman-teman lain yang sudah terlebih dahulu pergi haji dari Jepang.

Ada beberapa hal yang saya rasakan nikmat ketika pergi haji dari Jepang.

1. Tidak perlu antri
Pergi haji dari Jepang tidak perlu antri seperti di Indonesia yang memerlukan waktu tunggu 5 tahun bahkan di kota-kota besar perlu sampai lebih dari 10 tahun. Begitu sahabat-sahabat ada niat dan mampu, tahun ini pun bisa berangkat. Biasanya di bulan Ramadhan pendaftaran haji sudah dimulai. Untuk pamfletnya, salah satu dari travel di atas sudah mengeluarkannya. Untuk Haji tahun 2016, sekitar 650.000 yen per orang.

2. Masih muda
Dulu tidak terbayangkan oleh saya akan pergi haji dari Jepang. Alhamdulillah di akhir tahun 2006 saya dan istri bisa berhaji untuk pertama kalinya.
Ibadah haji memerlukan stamina badan yang prima. Kita akan banyak jalan, banyak menunggu yang lama seperti menunggu bis, menunggu penerbangan dll. Perlu menginap di alam terbuka seperti di muzhdalifah. Perlu menginap di tenda-tenda di Mina beberapa hari. Dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang memerlukan tenaga yang banyak. Saya bersyukur kepada Allah SWT karena bisa berhaji di masa muda.

3. Satu rombongan dengan teman-teman di Jepang
Tahun 2006 kami berhaji ber 33 orang di bawah bimbingan Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin. Saya sudah mengenal sebagian besar peserta yang ikut karena pernah sana-sama sebagai mahasiswa di Jepang. Pergi bersama teman-teman yang sudah kita kenal lama sangat menyenangkan. Suasana semakin akrab ketika sama-sama mengalami suka dan duka dalam beberapa pekan. Nikmat sekali misalnya sahabat-sahabat bisa pergi haji dan satu rombongan dengan teman-teman sekampus misalnya. Atau pergi bersama teman-teman yang satu organisasi, dll.

4. Biaya Insya Allah terjangkau.
Dulu waktu tahun 2006 biaya haji sekitar 300.000 - 400.000 yen per orang. Tahun 2015 lalu hampir mencapai 700.000. Dan seperti yang saya tulis di atas, untuk tahun 2016, sekitar 650.000 yen.
Kalau dikonversi ke dalam rupiah memang terlihat mahal karena hampir 70-80 jt rupiah. Tetapi bila dihitung dengan pendapatan kita di Jepang, Insya Allah uang 650.000 bisa kita persiapkan. Kuncinya satu saja, pasang niat kapan akan pergi Haji. Berawal dari niat itu maka pendapatan sahabat-sahabat baik dari beasiswa atau part time atau gaji akan di arahkan untuk mencapai 650.000 itu.
Misalnya untuk sahabat-sahabat yang mahasiswa yang menerima beasiswa  150.000. Bila per bulan menabung 30.000, Insya Allah bisa naik haji 2 tahun  ke depan.
Kalau menabung 50.000-60.000 per bulan, maka dalam 1 tahun saja Insya Allah uang untuk naik haji bisa terkumpul.
Apalagi kalau ditambah penghasilan yang lain seperti part time, teaching assisten dll, maka kemungkinan sahabat-sahabat menjadi muslim yang wajib berhaji semakin dekat.

Ada banyak hal yang perlu sahabat-sahabat persiapkan. Saya hanya memberikan beberapa hal yang menurut saya penting untuk dipersiapkan.

1. Menghitung seluruh biaya untuk haji. Selain itu bagi yang sudah memiliki anak, ada tambahan biaya bila mengundang keluarga untuk menjaga anak-anak yang ditinggalkan di Jepang. Atau biaya pesawat bila anak-anak dibawa dan dijaga di Indonesia.

2. Komunikasikan dari jauh-jauh hari kepada atasan di kantor atau profesor di kampus. Sudah banyak contoh sahabat-sahabat yang pergi haji dari Jepang. Artinya kalau kita jelaskan dari jauh-jauh hari insya Allah atasan atau profesor di Jepang akan memahaminya dan memberi izin kepada kita untuk pergi Haji. Paling tidak kita izin ke mereka untuk libur sekitar 2-3 pekan. Dengan meminta izin dari jauh-jauh hari, tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab kita bisa kita alihkan ke teman di kantor.

3. Bila sahabat-sahabat sudah memiliki anak, perlu difikirkan apakah anak-anak akan ditinggal di Jepang? Bila iya, perlu mengundang saudara dari Indonesia untuk menjaganya. Atau sebagai alternatif yang lain, anak-anak diantar ke Indonesia untuk dijaga oleh keluarga kita di sana.

Mungkin 3 hal di atas yang perlu sahabat-sahabat fikirkan ketika sudah ada niat untuk pergi haji dari Jepang.

Untuk sahabat-sahabat yang ingin mengetahui lebih detail lagi bagaimana persiapannya, bagaimana perjalanan hajinya, di sini saya sharing link dari 2 sahabat saya yang pergi haji di tahun 2009 dan 2014.

1. Tahun 2009 : Sdr. Danardono Dwi Antono (web)
http://ddhajj.wikidot.com/

2. Tahun 2014 : Sdr. Khoirul Anwar (youtube)
http://youtu.be/mnMKqKB3N2g

Demikian sekilas Sharing kali ini, mudah-mudahan Pergi Haji dari Negeri Sakura dengan segera menjadi impian bagi sahabat-sahabat yang tinggal di Jepang.

Chiba, 25 Desember 2015

Wednesday, December 23, 2015

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke 3] General Check Up : Fasilitas kesehatan yang bagus di Jepang

Oleh : Endrianto Djajadi
http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com/

Hari Kamis tanggal 17 Desember 2015, saya berkesempatan mengambil libur untuk mengikuti  General Check Up. General Check Up (GC) di Jepang ada 2 jenis, yaitu 健康診断 Kenkou Shindan (KS) dan 人間ドック Ningen Dokku (ND).

GC sudah menjadi program yang  merata di seluruh Jepang. Mulai dari siswa SD sampai pegawai kantor, semua diberi fasilitas untuk mengikuti GC secara gratis setiap tahunnya. Untuk pelajar, mahasiswa dan pegawai yang berusia di bawah 35 tahun, mereka mengikuti KS. Sedangkan khusus pegawai yang sudah berusia di atas 35 tahun, mereka diminta untuk mengikut ND. Selain pemeriksaan yang juga dilakukan ketika KS seperti pemeriksaan urine, rontgen dll, ada beberapa menu pemeriksaan tambahan bila kita mengikuti ND. Hari Kamis lalu untuk ke 2 kalinya saya mengikuti Ningen Dok.

KS diadakan setiap tahun, ada yang dilakukan dalam satu waktu, ada  juga yang dilakukan sesuai dengan bulan kelahiran kita. Misalnya kita lahir bulan Januari maka setiap bulan Januari tiap tahunnya kita akan mengikuti KS. Ada pula kantor yang memiliki kebijakan tambahan. Misalnya, pegawai yang kerja lembur sampai lewat jam 22:00 sebanyak 24 kali dalam 6 bulan, perusahaan akan memintanya untuk mengikuti KS. Ini salah satu bentuk perhatian perusahaan atas kesehatan karyawannya. Dan tentunya ini juga gratis.

Untuk KS, dokter dan para suster datang ke sekolah, kampus dan kantor. Ruang serba guna diubah menjadi stand-stand pemeriksaan. Dari pemeriksaan urine sampai kepada pemeriksaan kesehatan oleh dokter.

KS di SD juga meliputi pemeriksaan gigi dan mata. Bila ada kelainan pada gigi atau mata, dokter yang memeriksa di sekolah akan memberikan surat rekomendasi kepada orang tua murid agar menindaklanjuti pemeriksaan gigi atau mata ke klinik spesialis gigi atau mata. Olehkarenanya KS ini sangat bermanfaat agar kita bisa mengetahui penyakit yang ada sedini mungkin.

Berbeda dengan KS, ND dilakukan di klinik atau Rumah Sakit. Beberapa bulan sebelum hari H, kita harus mendaftar lebih dahulu dan 1-2 pekan sebelum hari H, pihak klinik akan mengirimkan berkas pertanyaan yang harus kita isi beserta tabung kecil untuk Urine yang diambil dipagi hari pemeriksaan dan 2 tabung kecil untuk kotoran tinja hari pemeriksaan dan hari sebelumnya.

KS gratis tetapi ND tidak gratis. Biaya ND sekitar 50.000-60.000 yen dengan menu pemeriksaan yang banyak. Akan tetapi karena kita ikut asuransi maka kita hanya membayar 5.000-7.000 yen saja.

Hal-hal apa saja yang akan diperiksa dalam KS atau ND ?

1. Pemeriksaan Urine
Kalau KS kita mengambil urine di tempat pemeriksaan. Kalau ND kita diminta untuk mengambil urine di pagi hari pemeriksaan ketika buang air kecil pertama kali setelah bangun tidur.

2. Kotoran/Tinja
KS di kampus atau kantor biasanya tidak memgadakan pemeriksaan ini. Tetapi kalau KS di SD atau ND, kita diminta untuk mengambil sedikit kotoran kita dan dimasukkan ke tabung/kantung kecil yang sudah mereka sispkan. Biasanya kita harus mempersiapkannya di pagi hari pemeriksaan dan 1 hari sebelumnya.

3. Ketajaman mata
Ada lingkaran yang bagian atas atau bawah atau kiri atau kanannya terbuka. Nanti gambar tersebut akan muncul dari yang besar sampai yang kecil. Kita diminta menjawab bagian mana yang terbuka. Mata yang bagus sekitar 1.2 ke atas. Bila di bawah 1, guru di SD akan memberikan rekomendasi kepada orang tua agar anak kita di bawa ke dokter mata untuk diperiksa lebih detail.

4. Tekanan Darah
Kalau KS hanya diambil sekali saja tapi kalau ND sebanyak 2 kali.

5. Pengambilan Darah
Kalau KS hanya 2 botol kecil, tetapi ND diambil 4 botol karena banyak menu yang akan diperiksa.

6. Shindenzu / irama jantung
Alat dijepit di pergelangan kaki dan sebagian ditempelkan ke dada sebelah kiri. Hanya beberapa menit saja irama jzntung direkam.

7. Pendengaran
Kita akan diperdengarkan suara rendah dan tinggi sebelah kiri dan kanan. Bila terdengar kita diminta untuk menekan tombol yang telah disediakan.

8. Rontgen paru-paru
Kalau KS paru-paru hanya difoto tampak muka. Kalau ND foto diambil tampak muka dan samping.

Pemeriksaan di atas adalah pemeriksaan yang biasa dilakukan ketika KS dan ND. Untuk ND ada beberapa pemeriksaan tambahan.

9. Pemeriksaan pernafasan.
Kita diminta untuk mengambil nafas dalam2 dan mengeluarkannya sampai habis.

10. Pemeriksaan bola mata
Urat-urat mata dan tekanan mata diperiksa. Bola mata kiri dan kanan difoto dan untuk mengukur tekanan dalam mata kita, ada sedikit angin yang dipancarkan ke bola mata kita.

11. Echo organ / USG organ dalam
Seperti halnya USG kehamilan, perut kita diberi gel dan USG dimulai dengan menekan2 bagian perut dari atas, dari samping kiri dan dari samping kanan. Dengan USG kita kita bisa mengetahui keadaan hati, pankreas, empedu, ginjal dll.

12. Pemeriksaan Lambung
Di Jepang ada 2 jenis pemeriksaan. Yaitu dengan memasukkan kamera kecil ke dalam mulut atau meminum balium berwarna putih. Saya selalu memilih balium ketika ND.
Diawali dengan memasukkan serbuk soda ke dalam mulut kemudian meminum cairan kental berwarna putih. Tidak boleh ada udara yang keluar dari mulut. Setelah itu posisi alat berubah sehingga posisi badan seperti orang tidur. 5-6 kali diminta untuk berputar / guling2 agar cairan putih yang kita minum tersebar merata di dalam lambung. Mereka akan memfoto dengan xray leadaan lambung. Kadang alat berputar hingga posisi kepala lebih rendah dari kaki. Setelah pengambilan foto lambung dari berbagai posisi selesai,  kita diminta untuk meminum obat agar cairan putih itu bisa cepat keluar dari lambung. Karena tidak baik kalau cairan itu mengendap di lambung.

Demikian sekilas tentang KS dan ND, mudah-mudahan kita yang diberi fasilitas ini bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga penyakit-penyakit yang berbahaya bisa kita ketahui sedini mungkin.

Selamat mencoba !!!

Chiba, 23 Desember 2015


Friday, December 18, 2015

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke 2] Sharing info untuk sahabat2 yang menggunakan Airasia (AA) ke Indonesia

Oleh : Endrianto Djajadi
http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com
--------

Akhir tahun semakin dekat, tentunya ada di antara sahabat2 yang sudah mempunyai rencana untuk pulang ke Indonesia pada liburan musim dingin tahun ini. Dari beberapa maskapai, ada satu maskapai yang kali ini saya ingin sharing, yaitu Airasia. Karena saya sering melihat beberapa penumpang harus bongkar2 isi koper karena overload, sedikit saya ingin sharing pengalaman saya ketika mengantar keluarga pulang ke Indonesia.

Mudah2 an dengan berbekal tulisan ini tidak ada lagi di antara sahabat2 yang bongkar2 koper di bandara.

Selamat membaca.

Yokohama, 18 Desember 2015

--------------

Kemarin kebetulan saya mengantarkan ibu dan keluarga kakak ke Haneda Airport. Ada beberapa hal yang ingin saya sharing terkait barang bawaan bila menggunakan Airasia. Mudah2 an informasi ini bermanfaat.

1. Jumlah koper yang masuk bagasi.
Untuk koper yang masuk bagasi, AA menyediakan paket 20kg, 30kg, 40kg. Jumlah koper tidak dipermasalahkan. Misalnya kita pilih paket 30kg, kita boleh bawa 3 koper yang masing2 10kg. Asal total keseluruhan koper 30kg, kita tidak kena tambahan charge.

2. Berat maksimal 1 koper
Karena yang mengangkat koper ini adalah manusia juga maka AA menetapkan berat 32 kg sbg batas maksimal berat 1 koper. Kalau kita ambil paket 40 kg, kita harus menyiapkan minimal 2 koper. 1 koper 32 kg dan 1 koper 8 kg.
Hal ini yang jarang diketahui oleh penumpang yang akhirnya di airport harus membongkar koper dan mengurangi berat satu koper agar tidak lebih dari 32.kg.

3. Hitungan berat dibulatkan ke bawah
Misalnya koper ada 3 buah dengan berat masing2 : 10.3, 5.8, 11.9, maka AA akan menghitung total : 10+5+11 = 26 kg

4. Berat bagasi untuk 1 no booking bisa digabung.
Misalnya paket yang dipilih : ayah 20, ibu: 20, anak 30. Maka kita bisa memasukkan barang bagasi sampai 70 kg. Tetapi bila kita beli tiket dengan no booking yang berbeda maka koper akan dihitung satu persatu bila koper ayah 21 kg, akan kena charge tambahan 1 kg.

5. Hitungan kelebihan berat
Bila petugas AA baik, kelebihan 1-2 kg akan dimaafkan, bila petugasnya strict maka kita harus membayar charge tambahan. Kelebihan per 1 kg = 4.000 yen bila sampai Indonesia dan 2000 yen bila hanya sampai Malaysia. Karena charge ini cukup mahal, bila kita rasa berat bagasi akan over, sebaiknya 4 jam sebelum keberangkatan kita tambah berat bagasi melalui online. Misalnya dari 20 kg diupgrade menjadi 30 atau 40 kg. ini jauh lebih murah dibandingkan kena charge tambahan di airport.

Hal2 di atas hasil konfirmasi saya kepada pihak AA di counter AA di Haneda Airport.

Demikian sekilas info mengenai AA. Semoga bermanfaat.

Wassalaamu'alaikum wr wb

Chiba, 29 Juli 2015

Sunday, December 06, 2015

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke 1] My Number

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang] My Number

Oleh : Endrianto Djajadi
http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

Sahabat-sahabat ... Sejak bulan Oktober - Desember 2015, Pemerintah Jepang mengeluarkan yang namanya : My Number. Mungkin ada di antara sahabat-sahabat yang belum mengetahui lebih detail dari My Number ini, jadi pada SKJ kali ini sedikit saya sharing mengenai MN ini. Surat dari City Hall atau Shiyakusho berisi informasi tentang MN kita, harap disimpan sebaik-baiknya. Bila ingin mendapatkan Kartu seperti Credit Card menggunakan IC dan ada foto kita, kita bisa apply ke Shiyakusho secara gratis.

MN ini terobosan baru dari pemerintah Jepang yang diberikan kepada orang Jepang maupun orang asing yang tinggal di Jepang. Baik yang sudah dewasa maupun anak-anak. Intinya semua penduduk yang terdaftar di City Hall semua mendapatkan My Number. Anak-anak pun mendapatkan Nomor masing-masing yang berbeda dengan kakak adik dan orang tuanya.

Beberapa hal yang menjadi lebih rapi dengan adanya MN.
1. Mengurangi berkas2 yang harus dilampirkan ketika mengurus surat2 penting.
2. Mempercepat proses2 di pemerintahan dengan keakuratan tinggi
3. Ketika ada bencana bisa dibuat daftar pengungsi dan dapat cepat mendapatkan bantuan
4. Pengurusan pajak bisa lebih baik
5. Pengelolaan Nenkin atau pensiun bisa lebih baik.

Selain itu, kalau sekarang ini bila kita ingin mendapatkan surat keterangan penduduk, kita harus membuatnya ke City Hall. Tapi dengan sistim yang baru ini kita bisa mengeprintnya di Convinience Store.

Per Januari 2017 direncanakan kita bisa mengakses data2 pribadi kita melalui Internet. Kita bisa melihat sejarah Vaksinasi anak2 kita, mengurus surat2 pindahan, mengetahui kondisi pembayaran uang pensiun dll.

Demikian sekilas info, mudah-mudahan bermanfaat.