Saturday, April 18, 2020

[Hikmah] Hikmah ayat 282 dari Surat ke-2 Al Baqarah

[Hikmah] Hikmah ayat 282 dari Surat ke-2 Al Baqarah

Oleh : Endrianto Djajadi

Hari ini dalam satu kajian dengan teman-teman,  bacaan Al Quran kami sampai pada Surat Al Baqarah ayat 282. Kebetulan saya sedikit membahas isi dari ayat ini dan kebetulan juga hari ini ada kiriman pesan di WAG alumni SMA tentang ayat ini. 

Ayat ini sangat unik. Bila kita membaca ayat-ayat dalam Al Quran yang jumlahnya lebih dari 6000 ayat, maka kita akan temukan ayat ini adalah ayat yang terpanjang dalam Al Quran.  Kalau ayat-ayat yang lain, satu halaman Al Quran Standard terdiri dari beberapa ayat. Tetapi,  untuk 1 ayat ini tertulis dalam 1 halaman. 

Apa sih isi kandungan dari ayat ini?

Kenapa sih panjang sekali ayatnya?

Kalau kita membaca ayat ini, kita akan faham bahwa Allah SWT memberikan penjelasan yang sangat detail mengenai tatacara ketika kita melakukan hutang piutang dengan orang lain.

Arti ayat ini adalah : 

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 

—- oOo —-

Saya sekarang bekerja sebagai Auditor. Saya sering melakukan Audit ke pabrik-pabrik supplier komponen otomotif. Ketika saya melakukan Audit di line produksi supplier saya meminta kepada operator untuk melakukan satu tindakan. Misalnya,  tiba-tiba mesin produksi berhenti, apa tindakan yang harus dillakukan oleh operator? What is the next step? 

Misalnya,  pertama opetator akan mengambil barang yang ada di dalam mesin, kemudian menuliskan laporan tentang error tersebut di portal/email,  lalu memanggil orang yang berkompeten untuk melihat error tersebut dst. Setelah operator menjelaskan flowchartnya, pertanyaan saya berikutnya, bisa tolong diperlihatkan SOP nya? SOP adalah Standard Operating Procedures. Saya cocokkan dan bandingkan penjelasan awal dari operator dengan yang tertulis di SOP. Bila ada prosedur yang terlongkap atau tidak dijalani oleh operator maka itu menjadi Finding atau temuan yang harus dibuat Corrective Action dan harus disubmit kepada saya sebagai Auditor. Finding ini bisa mengurangi Score akhir hasil Audit.

—- oOo —-

Nah, kembali bila kita membaca dan mengulang-ulang ayat di atas, maka akan kita temui bahwa Al Quran itu benar-benar Pedoman Hidup/Manual Hidup/SOP bagi manusia. 

Sangat detail sekali Allah menjelaskan tentang tatacara hutang piutang di antara kita. Paling tidak ada beberapa keyword yang bisa kita ambil.
  1. Hutang piutang perlu ditulis
  2. Ditentukan waktu pengembaliannya
  3. Ada saksi 
  4. Ditulis baik kecil maupun besar agar tidak menimbulkan keraguan

Sahabat-sahabat, ayat tentang tata cara berhutang sangat detail sekali. Ini mengingatkan saya kepada pelajaran Agama Islam ketika SMA ketika membahas tentang pembagian Harta Waris. Pembagian Harta Waris juga tertulis sangat detail di dalam Al Quran di Surat ke 4 An Nisa ayat : 11-12. Di ayat tentang pembagian Harta Waris ini dijelaskan sangat detail sekali. Bila keadaan seperti ini maka begini, bila keadaan seperti itu maka begitu, sama seperti SOP dalam melakukan sesuatu. 

Kalau kita bandingkan antara 2 ayat di atas tentang Hutang dan Pembagian Harta Waris, maka akan kita jumpai persamaan dari 2 ayat ini. 

Ya ... ayat-ayat ini menjelaskan tentang hubungan dengan orang lain yang terkait dengan UANG. Karena permasalahan uang maka hubungan kita dengan orang lain akan menjadi buruk. Karena permasalahan uang hubungan adik dengan kakak , anak dengan orang tua, sahabat baik pun bisa menjadi renggang yang akhirnya ukhuwwah di antara kita akan putus. Di sinetron TV mungkin kita sering menonton Drama tentang ributnya adik kakak karena masalah warisan. Ini sebenarnya bukan hanya ada di sinetron saja. Tetapi,  ini terjadi di dunia nyata di sekeliling kita. 

Kembali kepada SOP dalam berhutang, ini untuk menghindari perselisihan di antara kita. Sebagai contoh yang mudah , A meminjamkan uang kepada B dan peminjaman itu hanya dengan transaksi melalui telpon saja tanpa menuliskannya dan tanpa saksi. Bila A tiba-tiba meninggal dunia, anak si A mungkin tidak tahu kalau orang tuanya meminjamkan uang. Kalau B diam saja tentang hutang tersebut maka hutang itu akan hilang ditelan masa. Atau misalnya anak-anak A tahu dan menagih hutang tersebut kepada B, tetapi B keburu meninggal dunia, akhirnya keributan terjadi antara anak-anak A dengan anak-anak B dan karena tidak ada hitam di atas putih, ini mengakibatkan tidak jelas berapa hutang B dan kapan akan dikembalikan dll. 

Kadang kita agak tidak enak bila meminjamkan uang kepada teman akrab atau adik/kakak dengan menuliskan perjanjian tersebut. Mungkin ada yang berkomentar,:

Dengan kakak atau adik kandung kok pakai surat perjanjian segala, kesannya tidak percaya ...

Masalahnya adalah bukan percaya atau tidak percaya tetapi itu adalah perintah dari Allah swt dalam Al Quran dan untuk menjaga agar tidak terjadi perselisihan di antara kita di waktu yang akan datang. 

Semoga banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari ayat-ayat tentang hutang piutang dan pembagian Harta Waris ini. 


Yokohama, 18 Aptil 2020

Sunday, April 05, 2020

[Motivasi] Berdagang ... silakan dicoba .. dan rasakan nikmatnya.

[Motivasi] Berdagang ... silakan dicoba .. dan rasakan nikmatnya.

Oleh : Endrianto Djajadi

Berdagang atau istilah kerennya Berbisnis adalah hal yang sungguh menarik. Sahabat-sahabat bisa mencobanya dan merasakan nikmatnya. 

Ada yang masih bingung untuk memulainya karena tidak tahu harus mulai dari mana dan bagaimana caranya. 

Kali ini saya ingin berbagi sedikit tips dan pengalaman pribadi yang mungkin bisa menjadi sedikit referensi bagi sahabat-sahabat yang lain. 

Kalau dari pengalaman, saya dan istri pernah menjual bakso, istri yang membuat adonannya dan saya yang membuat baksonya menjadi seperti bola-bola kecil dan bola-bola kecil itu dimasukkan ke air mendidih. Kalau baksonya sudah mengambang naik ke atas, berarti sudah matang. Ada juga pengalaman membuat bento/nasi kotak. Kalau nasi kotak bisa untung 100%. Dengan modal 250 yen, bisa kita jual dengan harga 500-600 yen. Istri yang membuat lauk pauknya, saya yang masukkan nasi dan lauk pauknya ke dalam kotak plastik bento. Dan juga saya pernah berdagang buku-buku Islam untuk anak-anak yang dibeli di Indonesia ketika pulang ke Indonesia dan menjualnya ketika ada bazar di SRIT Tokyo atau bahkan ada pembeli dari Sendai, Kyushu dll. Dulu namanya Afina Collection. Dari berdagang buku ini ada satu ilmu yang saya dapat. Biasanya orang Indonesia suka yang simple-simple. Tidak suka menerima uang kembalian. Saat itu saya menjual VCD untuk anak-anak seharga 400 yen per buah. Saya coba mensiasati dengan kecenderungan di atas. Saya jual 1 VCD dengan harga 400 yen dan bila membeli dengan 1000 yen, anda akan mendapatkan 3 VCD. Dengan metode ini Alhamdulillah banyak yang langsung membeli dengan 1000 yen, tanpa uang kembali. 

—- oOo —-

Awal bulan September 2016, 3.5 tahun yang lalu, saya memulai lagi berdagang dan Alhamdulillah sampai sekarang tetap berjalan. Saya membuka semacam Halal Food namanya Wisteria Halal Food. Nama Wisteria diambil dari tempat tinggal saya di Fujigaoka 藤が丘 = Fuji = Wisteria.

Bermodal dari pengalaman-pengalaman di atas, beberapa hal yang bisa saya share,

  1. Berdagang itu bisa kita bagi menjadi 2 kelompok besar. Yang pertama, kita membeli bahan mentah kemudian kita olah lalu kita jual. Dalam hal ini diperlukan waktu, keahlian dan tenaga yang besar. Jenis yang kedua adalah, kita tidak membuat sendiri barang tersebut tetapi kita membelinya lalu menjualnya lagi.
  2. Saya sekarang berdagang yang jenis kedua. Intinya adalah memindahkan satu barang dari satu tempat (pasar murah, produsen) ke tempat lain (konsumen) dengan menaikkan harga. Menaikkan harga ini bisa kita hitung-hitung dan tetapkan sendiri. Artinya, bila kita punya sejumlah uang sebagai modal, kita bisa belikan beberapa barang di pasar murah atau  produsen (pembuat bakso, pembuat pempek dll)  lalu kita jual lagi dengan menaikkan harganya. Dengan memutar uang tersebut sedikit demi sedikit modal kita akan bertambah dan kita bisa menambah jumlahnya atau menambah jenis barangnya. Ketika saya pergi ke pasar murah, yang ada di kepala saya adalah, barang apa lagi yang kira-kira laku dibeli oleh konsumen? Coba ini dan coba itu. 

Jadi pointnya adalah :

        Berbisnis adalah mudah, memindahkan satu barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menaikkan harganya. Endrianto Djajadi, 2020.

  1. Berdagang akan menjadi lancar bila kita tahu pasar/konsumen untuk menjualnya. Kita  harus mencari tahu barang -barang apa yang diminati oleh konsumen. Setelah berjalan cukup lama, kita akan tahu konsumen-konsumen mana yang setia membeli barang dari kita. Ini harus dijaga dan diberikan service yang memuaskan. Dengan adanya konsumen tetap, ini akan memperlancar bisnis kita.
  2. Ketika berdagang, kita harus mencoba berbagai ide, apakah kita buat discount bila konsumen membeli banyak. Atau kita buat Sale ketika ada satu moment dll. Dari pengalaman yang ada, cara penjualan yang mendapatkan respon yang cukup baik dari konsumen adalah, bila membeli 1 buah harganya A, bila beli 3 buah harganya akan turun. Contohnya bila beli 1 @ 480 yen, bila beli 3  @ 450 yen Artinya bila beli 3, setiap barang mendapat potongan 30 yen. Jadi secara total konsumen untung 90 yen.  Dengan metode seperti ini banyak konsumen yang membeli Ayam Utuh langsung 3 ekor. 
  3. Setelah 3.5 tahun berdagang, hari ini saya baru mendapatkan ilmu baru bahwa, nampaknya (ini opini pribadi) orang yang berdagang akan lebih banyak bersyukur dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan penghasilan tetap. Contohnya, kalau yang bekerja dengan berpenghasilan tetap setiap bulan, tanggal gajiannya sudah tetap misalnya setiap tanggal 10 atau tanggal 25 setiap bulannya. Saat mendapatkan gaji, kita bersyukur. Tetapi bagi orang yang berdagang, pendapatannya tidak bisa dipastikan. Contohnya misalnya pengalaman kemarin, di dompet tidak ada uang kertas lagi. Tetapi tiba-tiba ada 4 konsumen yang membeli barang dagangan, Alhamdulillah, saya bisa mengisi dompet lagi dengan uang kertas. Artinya, ketika kita dalam keadaan perlu uang dan ada yang membeli barang kita, rasa bersyukur itu akan berulang kali kita ucapkan.
  4. Berdagang tidak harus meninggalkan pekerjaan tetap kita. Bisa dimulai dengan berdagang sebagai pekerjaan sampingan saja. Nanti setelah dilihat prospeknya, bila terlihat makin bagus, kita bisa lebih fokus dan lebih serius menanganinya dan bukan tidak mungkin kita akan melepaskan pekerjaan tetap yang sekarang untuk memperbesar bisnis kita itu.

—- oOo —-

Sedikit cerita tentang Wisteria Halal Food. Seperti yang saya ceritakan di atas, saya pernah menjual buku-buku cerita untuk anak-anak. Tidak hanya di sekitar Kanto tetapi sampai ke Sendai dan Kyushu. Kendala yang saya hadapi adalah ketika konsumen berkurang, zaman sudah berubah, sulit bagi saya untuk menjual stock yang masih tersisa.

Olehkarenanya saya mencoba berdagang Halal Food ini. Andaikata nanti barang dagangan tidak ada yang membelinya, saya bisa memasaknya sendiri sampai persediaan habis. Dan sekarang terasa sekali, ketika Virus Corona makin menyebar di Jepang, orang-orang banyak yang membeli kebutuhan pokok yang banyak. Alhamdulillah dengan banyaknya stock barang dagangan, saya tidak begitu khawatir bila worst case terjadi seperti Lockdown diberlakukan di Jepang. Intinya adalah dengan berdagang Halal Food, bila tidak lakupun, barang dagangan masih bisa saya pergunakan sendiri. 

Dulu saya pernah bekerja di Perusahaan Elektronik Raksasa Jepang di Tokyo di Sony Corporation di bagian R&D Display untuk Video Camera dan Digital Camera selama 12 tahun. Ketika saya baru masuk Sony, saya membaca cerita-cerita tentang sejarah Sony. 

Dulunya ketika Sony Corporation dibuat, Sony mempunyai slogan : 

"Buat apa yang belum orang lain buat"

Slogan ini memuat makna yang dalam sekali, dimana ketika kita membuat produk kita harus mencari barang atau produk mana yang belum pernah ada di dunia ini, sehingga keasliannya terjamin. 
Itulah yang menyebabkan kenapa Walkman sangat berjaya pada zamannya, karena saat itu belum ada orang-orang yang mendengarkan musik di dalam kereta atau bus-bus. Dengan adanya Walkman orang berganti gaya hidupnya, dalam perjalanan ke kantor bisa mendengarkan musik dengan Walkman tanpa mengganggu orang di sekitarnya. Untuk lebih detailnya sahabat-sahabat bisa membaca coretan-coretan saya tentang Paten di link berikut ini : 


Kembali ke cerita tentang Wisteria. Saya membuat Halal Food dengan konsep yang berbeda dengan yang lain, sehingga bisa lama bertahan. Dan prinsipnya sama dengan Sony, 

"Buat apa yang belum orang lain buat"

Slogan dari Wisteria Halal Food, 

Kami hadir untuk melayani anda. Pesanan akan diantar sampai di depan Apato/rumah dengan biaya GRATIS, walaupun hanya memesan 1 produk

✳️  Motto : "Halal, Cepat, dan Terpercaya" ✳️

Artinya, bila ada yang memesan Ayam, Daging dll, maka pesanan itu akan diantar sampai di depan apartemennya. Ada Toko Halal Food yang diantar sampai depan apartemen tetapi ada syaratnya, harus pembelian di atas 10.000 yen. 
Wisteria berbeda, walaupun hanya membeli 1 barang, kami akan antar ke depan apartemen anda. Dan pada kenyataannya dalam 3.5 tahun berjalan hanya ada 1 pembeli yang membeli 1 barang. Dan tentu saya antar sampai di depan apartemennya. 

Konsep ke 2 adalah pelayanan super cepat. Bila di Toko Halal yang lain, kalau kita pesan barang hari ini paling cepat besok sampai di tempat kita. 
Wisteria berbeda, bila waktunya pas, dalam waktu 5-20 menit pesanan sudah ada di depan apartemen anda. Olehkarenanya, Wisteria hanya melayani pembeli yang tinggal di sekitar Jalur kereta Tokyu Den-en Toshi Line antara Futako Tamagawa sampai Chuo-rinkan

2 layanan ini yang ditawarkan oleh Wisteria untuk mengubah gaya hidup para konsumen. 
  • Ongkos antar GRATIS walaupun beli 1
  • Bisa sampai di depan apartemen dengan cepat

Demikian sekilas sharing pengalaman berdagang atau berbisnis. Semoga ada manfaatnya. 

Coba ... dan rasakan nikmatnya .... 

Yokohama, 5 April 2020




Thursday, April 02, 2020

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-20] Perlu nggak anak-anak kita menjadi PR (Permanent Resident) di Jepang ?

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke-20] Perlu nggak anak-anak kita menjadi PR (Permanent Resident) di Jepang ? 

Oleh : Endrianto Djajadi

Tentang PR atau Permanent Resident  untuk kita-kita yang akan lama hidup dan bekerja di Jepang, sangat saya anjurkan untuk mengambilnya karena sejauh ini saya belum menemukan catatan yang membuat saya bimbang. 
Di tahun 2009 yang lalu saya pernah buat coret-coretan tentang ini.


Ada beberapa perubahan dari tulisan di atas, yaitu :
  1. Re-entry permit sekarang bukan 3 tahun tetapi 5 tahun
  2. Untuk apply PR tidak harus 10 tahun di Jepang. Ada yang model dengan mengumpulkan point. 

Perlu sahabat-sahabat ketahui bahwa ketika kita apply PR, kita mengisi formulir untuk masing-masing, untuk kita, istri/suami dan anak-anak. Artinya, bisa seluruh anggota keluarga menjadi PR, bisa juga kita saja yang PR dan bisa juga kita dan pasangan kita saja yang PR sedangkan anak-anak tidak PR. 

Nah, yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah anak-anak kita perlu di PR kan juga? Dulu, karena sempai yang mempunyai PR sangat sedikit sehingga sulit mendapatkan masukan2 pro dan kontranya, akhirnya semua anggota keluarga (istri dan anak-anak) saya PR kan. 

Dari pengalaman yang saya jalani ada beberapa catatan yang mudah-mudahan dapat menjadi referensi ketika sahabat-sahabat memutuskan apakah akan mem PR kan anak-anak atau tidak. 

  1. Tentunya bila kita mengapply PR untuk anak-anak kita, pemeriksaan berkas tidak terlalu sulit. Karena yang diperiksa adalah berkas kita sebagai orang tua. Sehingga bila kita mem PR kan anak-anak kita sebelum mereka dewasa, itu akan lebih mudah dibandingkan bila nanti setelah dewasa mereka meng apply PR untuk dirinya sendiri. Karena setelah anak-anak kita dewasa berkas-berkas yang diperiksa adalah berkas mereka, bukan berkas orang tuanya. 

  1. Bila anak-anak PR, kita tidak perlu sibuk untuk mengurus perpanjangan visa anak-anak setiap 3 atau 5 tahun sekali. Dan juga bisa menghemat biaya memperbaharui Visa. 

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan perkuliahan bila anak-anak kita PR ?

  1. Bila anak kita mempunyai  PR Jepang, dia bisa mengikuti ujian beasiswa Monbusho/MEXT tetapi dengan syarat SMA nya bukan SMA di Jepang, bisa SMA di Indonesia atau SMA di SRIT Tokyo. Tetapi setelah dinyatakan lulus, anak kita harus melepaskan PR nya dan visa berganti menjadi Foreign Student (留学生). Apakah setelah lulus kuliah nanti kemudian dia dapat meng Apply PR lagi ? Saya belum menemukan jawabannya di internet.  Yang saya temukan, untuk yang punya PR Singapore, sekali melepas PR nya maka ybs tidak bisa mengapply PR lagi. Sedangkan untuk PR Jepang saya belum tahu apakah sama dengan Singapore. PR adalah jenis visa paling tinggi bagi orang asing sehingga akan dipertanyakan kenapa melepas visa paling tinggi dan mengambil visa yang lebih rendah. Misalnya, bila anak kita PR, dia bisa part time berapa jam saja tanpa ada batasan waktu kerja. Tetapi untuk visa seperti Foreign Student ada batasan maximum 28 jam per pekan. 

  1. Bila anak-anak kita PR dan sekolah di luar Jepang minimal 2 tahun, dia bisa mengikuti ujian masuk universitas di Universitas di Jepang lewat jalur Kikoku Shijo. Tentang Program Kikoku Shijo bisa dibaca di link berikut,


  1. Pada bulan Januari 2020, saya pernah menelpon beberapa Universitas mengenai ujian masuk. Seperti dalam penjelasan saya di link point no 2.  Untuk program Kikoku Shijo, tidak semua Universitas dan tidak semua Fakultas membukanya. Artinya pilihan Universitas dan Fakultas terbatas. Saya menanyakan apakah bila siswa yang mempunyai PR dapat mengikuti ujian masuk melalui jalur Foreign Student yang pilihan Universitas dan Fakultasnya lebih banyak? Ternyata jawaban dari universitas, TIDAK BISA. Untuk jalur orang asing hanya boleh diikuti oleh siswa yang mempunyai visa Foreign Student 留学.  Walaupun dalam satu kesempatan ada sempai yang bilang beberapa universitas bisa mengikuti ujian lewat jalur orang asing walaupun visanya PR. Sahabat-sahabat bisa mencari info ini lebih detail melalui internet atau telpon universitas satu-satu. 

  1. Hari ini tanggal 2 April 2020, saya coba bertanya ke pihak universitas apakah anak saya yang punya PR, masuk lewat jalur Kikoku Shijo dan tidak memiliki visa Foreign Student bisa mengapply Asrama untuk orang asing 国際交流会館? Jawabannya TIDAK BISA, hanya mahasiswa yang memiliki Visa Foreign Student saja yang bisa masuk ke asrama tersebut. 

  1. Yang terakhir, tapi ini saya belum coba konfirmasi, mengenai apply beasiswa ke berbagai perusahaan dan apply keringanan biaya kuliah. Dulu ketika saya S1 dan S2 saya mendapatkan beasiswa dari salah satu perusahaan Jepang. Dan selama saya kuliah S1 dan S2 saya mendapatkan keringan 100 persen. Jadi beasiswa dan part time hanya digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Biaya kuliah 0 yen. Nah apakah anak saya yang PR bisa seperti itu? Nampaknya tidak bisa, karena untuk syarat mendapatkan beasiswa atau keringanan adalah yang mempunyai visa Foreign Student. Untuk 2 hal ini, akan saya konfirmasikan lagi dan Insya Allah akan dishare di lain kesempatan.

Matsumoto, 2 April 2020