Saturday, February 25, 2006

[Seri Berkarir bagian 5] Paten dan serba-serbinya

31 Des 2005

Sejak tahun pertama aku bekerja di sony, atasan sudah mengatakan bahwa sebagai pegawai sony maka sudah menjadi hal yang lumrah setiap tahun menulis paten. Beliau katakan paten sangat penting dalam dunia bisnis, sehingga apa saja yang kita anggap baru maka sedapat mungkin dipatenkan agar tidak kedahuluan oleh perusahaan lain.
Mengapa paten begitu penting ?

Ya .. dalam persaingan bisnis satu perusahaan kadang melihat perusahaan lain dalam mengembangkan produknya. Agar produk kita tidak ditiru habis oleh perusahaan lain maka sedapat mungkin apa yang merupakan penemuan baru hendaknya dipatenkan. Sehingga bila perusahaan lain meniru produk yang kita buat maka kita dapat menuntut agar perusahaan yang meniru tersebut membayar uang royalti ke kita.

Tidak dapat dipungkiri didalam dunia bisnis elektronik, meneliti/membongkar produk perusahaan lain sudah menjadi kelaziman. Misalnya perusahaan A mengeluarkan video camera baru atau digital camera baru, maka perusahaan kita akan membeli produk tersebut untuk dibongkar. Kita lakukan "benchmark" produk tersebut. Bagian mana yang baru dibandingkan produk sebelumnya, apa keunggulan dari produk tersebut, kenapa powernya bisa kecil, kenapa batereinya bisa kecil, panel/LCD merk apa yang digunakan, LCD ukuran berapa yang digunakan dll. Semua itu dibuat report dan digunakan sebagai masukan untuk produk yang akan datang.

Karena bongkar membongkar produk perusahaan sudah lazim maka seperti yang aku tuliskan diatas segala penemuan yang baru haruslah dipatenkan. Ditempat aku bekerja tiap tahun karyawan harus menulis paten. Bila saat itu kita tidak melakukan penelitian produk baru, kita boleh membuat paten sampai batas ide saja. Jadi apakah dimasa yang akan datang ide tersebut dijadikan produk atau tidak itu tidak masalah. Jadi ada paten yang memang berhubungan dengan barang yang akan diproduksi 2-3 tahun yang akan datang, ada juga paten yang sekedar ide saja.

Alur dalam pembuatan paten cukup panjang. Pertama kita harus mencari ide atau kira-kira tema apa yang akan kita patenkan. Setelah ada konsep dalam fikiran kita, kita diminta untuk meneliti apakah konsep tersebut sudah ada yang membuat patennya atau tidak. Ada homepage khusus yang memuat paten-paten yang sudah pernah ada. Dengan memasukkan keyword maka akan keluar paten-paten yang sudah dipublikasikan. Kadang ada paten yang persis dengan apa yang ada difikiran kita. Dalam hal ini kita harus mencari celah kira-kira apakah kita bisa bermain kata agar ide kita bisa lolos dari paten yang pernah ada tersebut. Kalau ternyata sudah tidak ada celah lagi, maka tak ada hal yang bisa kita perbuat selain mencari ide atau tema yang lain.

Sedangkan bila kita temukan paten yang mirip-mirip, ini bisa menjadi tulisan pada paten yang kita tulis. Kita bisa tulis pada paten no XXXXX tertulis seperti ini, sedangkan dalam paten yang sekarang ini pendekatannya seperti itu. Ini akan menjadi referensi bagi departemen yang mengurusi paten kita. Bila ternyata paten yang ada difikiran kita belum ada yang menuliskannya maka kita bisa mulai menulis paten tersebut. Kalau aku mungkin membutuhkan waktu 2 pekanan untuk menulisanya karena di kantor bukan paten saja yang aku kerjakan tapi banyak pekerjaan yang lain juga.

Hal yang perlu kita tulis adalah :
1. Tulisan singkat tentang paten kita
2. Permasalahan apa yang ada pada saat ini dan bagaimana penanggulangannya bila menggunakan paten kita ini.
3. Penjelasan secara rinci tentang paten kita
4. Apa keuntungan yang didapat dengan menggunakan paten kita
5. Gambar-gambar untuk memudahkan penjelasan no 3 diatas.

Setelah selesai menulis hal-hal diatas, aku kirim paten tersebut ke departemen yang mengurus tentang paten.
Departemen paten ini yang akan menyeleksi apakah paten kita bisa dikirim ke Lembaga Paten di Jepang atau internasional. Karena untuk mengirim penemuan kita ke Lembaga Paten, ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, konon sampai beberapa ratus ribu yen untuk satu paten. Oleh karena itu ketika kita sudah mengirimkan paten itu belum berarti paten kita akan dikirim ke Lembaga Paten. Awalnya akan diseleksi di departemen paten ini.

Biasanya setelah beberapa pekan, ada informasi dari departemen paten apakah paten kita lolos seleksi atau tidak. Bila ternyata Departemen paten menemukan bahwa sudah ada perusahaan lain yang menulis paten tersebut, mereka akan menawarkan bagaimana kalau diadakan semacam pertemuan antara Departemen paten dengan kita. Dalam pertemuan itu akan didiskusikan proses selanjutnya. Mencari celah-celah yang masih bisa dicoba atau ganti tema paten.

Departemen paten ini juga menjadi penghubung kita dengan "benrishi". Tugas benrishi ini adalah mengubah tulisan paten yang kita buat menjadi tulisan model tulisan hukum. Jadi kalau kita baca paten-paten yang ada sekarang ini, kita akan kesulitan memahami secara mendalam tulisan paten tersebut, karena memang paten ditulis dengan model tulisan hukum. Banyak kata-kata yang diulang dan sulit untuk dimengerti. Kata-kata diulang tersebut nampaknya agar perusahaan lain tidak dapat mencari celah dari paten tersebut.

Setelah lolos seleksi, kita dipertemukan dengan benrishi. Benrishi akan menanyakan isi dari paten kita ini. Setelah benrishi memahami dengan pasti isi paten tersebut maka mereka meminta beberapa hari untuk menuliskannya dalam model tulisan hukum. Setelah selesai, benrishi mengirimkan transkripnya dan kita diminta untuk mengecek tahap akhir. Dan bila kita sudah setuju dengan isinya maka proses pengiriman transkrip ke Lembaga Paten dapat dilanjutkan oleh Departemen paten.

Di kantor kalau kita menulis paten maka perusahaan akan memberikan uang sebagai hadiah. Bila paten kita lulus seleksi dan bisa dikirim ke Lembaga paten, kita akan mendapatkan uang sebagai hadiah lagi. Dan bila ternyata paten kita nantinya dikirim ke Lembaga paten internasional, kita mendapatkan uang lagi. Dan terakhir bila paten kita ternyata dipakai oleh perusahaan lain, kitapun akan mendapatkan uang lagi dari perusahaan.

Sebagai sekilas informasi mengenai perbedaan paten di jepang dan di Amerika, ternyata ada perbedaan yang cukup significant mengenai paten diantara kedua negara ini. Kalau di Jepang, siapa yang lebih dulu mengajukan paten ke Lembaga paten maka dialah yang berhak mempunyai paten tersebut. Akan tetapi kalau di Amerika tidak seperti itu.

Di Amerika, siapa yang menemukan pertama kali metode tersebut, dialah yang berhak mempunyai paten tersebut walaupun dia mengajukan paten tersebut ke Lembaga paten terlambat dari yang lain. Oleh karena itu, Lembaga Riset di Amerika biasanya mereka mempunyai buku progress report harian. Di dalam buku tersebut dituliskan sampai dimana penelitian hari ini dan akan mendapatkan persetujuan dari pemimpin lembaga. Nantinya buku progress report inilah yang menjadi bukti bahwa tanggal sekian tahun sekian kami menemukan metode bla bla bla.

Dalam dunia perusahaan elektronik ada istilah tukar menukar paten. Jadi bila ada perusahaan A mempunyai satu paten dalam satu hal, dan perusahaan B mempunyai satu paten dalam hal yang lain, agar perusahaan A bisa menggunakan paten perusahaan B dan perusahaan B bisa menggunakan paten perusahaan A maka diadakan tukar menukar paten. Dan biasanya diadakan semacam kerjasama antara kedua perusahaan ini sehingga mereka bisa saling menggunakan paten perusahaan patnernya.

Mungkin demikian sekilas tentang paten dan serba-serbinya, mudah-mudahan dapat memberikan wawasan bagi rekan-rekan sekalian.

Tulisan ini dimuat di : http://www.pmij.org/article.php?id=178