Sunday, March 08, 2020

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke 19] Afina putriku, Alhamdulillah ... Selamat ya ...

[SKJ Sharing Kehidupan di Jepang ke 19] Afina putriku, Alhamdulillah  ... Selamat ya ...

Oleh : Endrianto Djajadi

Tulisan ini boleh dikatakan lanjutan dari 2 tulisan sebelumnya mengenai Afina, putri pertama saya. Saya menuliskan cerita ini dengan harapan tulisan ini bisa menjadi salah satu referensi bagi sahabat-sahabat yang berniat untuk tinggal lama di Jepang, memiliki PR (Permanent Resident)  dan menginginkan putra-putrinya tetap bisa mempelajari Agama Islam dengan baik. 

Pada tulisan pertama, saya menceritakan bagaimana saya dan istri mengambil keputusan yang mungkin belum pernah dilakukan oleh orang Indonesia yang bekerja di Jepang dan ingin tetap tinggal dan bekerja di Jepang yang dalam waktu bersamaan ingin anaknya mendapatkan pendidikan Islam yang cukup. 

Setelah berdiskusi panjang, akhirnya saya dan istri mengirimkan putri kami yang lahir di Jepang, TK, SD, SMP di sekolah umum Jepang ke SMAIT As-Syifa Boarding School di Subang. Perjuangan seorang anak SMA yang terbiasa dengan kehidupan di rumah bersama orang tua harus beradaptasi dengan kehidupan di asrama. Tidur sekamar bersepuluh dengan siswi-siswi yang belum dikenal, harus antri untuk makan, mandi dll. Selain beradaptasi dengan kehidupan di asrama, Afina juga harus berusaha memahami pelajaran di sekolah seperti Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sirah Nabi, Fiqih dll dalam bahasa Indonesia. 

Tulisan lengkapnya bisa dibaca di tautan link berikut : 


Pada tulisan ke-2, Alhamdulillah akhirnya Afina bisa menjalani kehidupan di asrama dengan baik selama 3 tahun dan dapat lulus dengan berbagai kenangan indah di sana. Sampai-sampai setelah lulus SMA dan kembali ke Jepang, dia tetap berkomunikasi dengan teman-temannya alumni As Syifa dan ada perasaan rindu ingin bertemu dengan mereka. 

Dalam obrolan santai, saya pernah bertanya kepada Afina, berapa lama Afina bisa beradaptasi di sana? Afina cerita dia perlu waktu 1 tahun. Di kelas 11 dia sudah mulai menikmati kehidupan di sana karena sudah mulai ada kesibukan lain seperti membantu-bantu di perpustakaan, menjadi panitia Syifest (As Syifa Festival Seni) dll. 

Tulisan lengkapnya bisa dibaca di tautan  link berikut : 


Pada tulisan ke 3 ini, saya ingin share pengalaman dia sejak lulus SMA sampai sekarang.

Setelah Wisuda SMA bulan Mei 2019, saya tanya ke Afina, apakah ingin kuliah di Indonesia atau di Jepang? Dengan mantap dia menjawab ingin kembali ke Jepang untuk kuliah. Jawaban ini yang saya dapati juga dari adik-adiknya. Anak kami yang ke-2, sekarang kelas 10 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja, Subang. Anak ke-3, Insya Allah mulai Juli 2020 ini akan masuk SMA kelas-10 di SMA yang sama, Kedua adik Afina juga menjawab dengan jawaban yang sama, setelah lulus SMA di Indonesia ingin kembali kuliah di Jepang. Saya memahami perasaan mereka, karena mereka lahir dan tumbuh dari TK sampai SMP di Jepang. Jadi wajar bila mereka ingin kembali kuliah di tanah kelahirannya. Di berbagai kesempatan, saya sering mengatakan kepada mereka, silakan kalian pilih ingin kuliah di Indonesia atau Jepang atau negara lain, yang penting kalian mendalami Agama Islam dulu selama 3 tahun di Indonesia sebagai pondasi yang nantinya itu sebagai bekal kalian di masa yang akan datang. 

Afina mempunyai PR dan sekolah di SMA di luar Jepang, sehingga dia bisa mengikuti ujian masuk universitas di Jepang melalui jalur 帰国子女 (Kikoku Shijo)

Berikut ini, saya ingin berbagi informasi tentang Ujian masuk universitas di Jepang melalui jalur Kikoku Shijo :

  1. Program ini adalah program ujian masuk universitas di Jepang untuk Siswa WN Jepang yang SMA nya di luar Jepang. Selain itu yang bisa mengikuti program ini adalah Siswa Asing seperti Indonesia yang mempunyai PR Jepang dan bersekolah di SMA di luar Jepang.

  1. Untuk SMA di luar Jepang syaratnya siswa bersekolah di sana minimal 2 tahun terakhir. Jadi jika hanya 1 tahun terakhir, siswa tidak bisa mengikuti program ini.

  1. Setelah lulus SMA, siswa hanya diberikan waktu 1 tahun untuk mengikuti program ini, artinya dalam setahun ini siswa bisa mendaftar ke berbagai Universitas untuk ikut ujian masuk. Bila dalam satu tahun itu belum ada universitas yang lulus, siswa bisa ikut lagi ujian masuk di universitas di tahun berikutnya tetapi tidak bisa dengan program Kikoku Shijo. Siswa bisa ikut ujian masuk lewat 一般入試 (Ujian umum bersama dengan Siswa Jepang yang lulus dari SMA di Jepang).

  1. Dengan mengikuti program ini, siswa tidak perlu mengikuti  Center Shiken (kalau di Indonesia morip UTBK) yang merupakan syarat bagi siswa-siswa yang lulus dari SMA di Jepang. 

  1. Tidak semua Universitas dan tidak semua Fakultas yang membuka program ini. Sehingga kita sebagai orang tua harus banyak mencari info di universitas mana saja yang membuka program ini.  Sahabat- sahabat bisa mengunjungi Web dari setiap univeritas di Jepang dan melihat jenis ujian masuk apa saja yang ada.

  1. Ada juga Universitas yang membuka program Kikoku Shijo dengan tambahan syarat yaitu siswa belajar di SMA di luar Jepang dengan alasan pindah ke luar Jepang karena mengikuti orang tua yang ditugaskan oleh kantornya untuk kerja di luar Jepang.

  1. Ujian untuk progqm Kikoku Shijo biasanya diadakan di 2 waktu. Waktu pertama adalah di akhir tahun misalnya bulan November dan Desember dan Waktu kedua di awal tahun, misalnya di bulan Januari dan Februari. Jadi  kita perlu membuat list di universitas mana saja yang mengadakan ujian di Waktu pertama dan di waktu mana saja yang mengadakan ujian di Waktu kedua. 

  1. Ada juga beberapa universitas yang menngadakan ujian di hari yang sama. Misalnya tahun 2020 ini Universitas Gunma sama hari ujiannya dengan Universitas Ibaraki, sekitar tanggal 25-26 Februari 2020. Sehingga kita perlu memilih satu dari dua universitas tersebut. 

—- o0o —-

Kembali kepada cerita Afina, Sebelum Afina lulus, sekitar bulan Maret 2019, saya sudah mencari-cari informasi tentang Bimbingan Belajar (Bimbel) untuk para siswa yang mempunyai Permanent Resident (PR) dan SMA nya di luar Jepang. Bimbel ini memang khusus karena mengejar pelajaran SMA Jepang dari kelas 1 sampai kelas 3. Ada 4 kelas, 3 kelas untuk siswa yang memilih bidang sosial dan 1 kelas yang memilih bidang IPA.

Afina mulai mengikuti bimbel dari akhir bulan Juli ampai akhir bulan November, Full dari Senin sampai Jumat. Dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Bimbel ini memberikan banyak informasi tentang universitas-universitas mana saja yang membuka program Kiloku Shijo.
Di Bimbel ini Afina juga mendapatkan latihan-latihan membuat karangan (小論文) , bagaimana menghadapi interview di ujian masuk universitas dll.

Setelah menyusun list Universitas dan Fakultas yang membuka program Kikoku Shijo, Afina mengikuti ujian di berbagai universitas dari Utara sampai Selatan Jepang. 

2 hari lalu tepatnya tanggal 6 Maret 2020, kami mendapatkan pengumuman yang menggembirakan,  Alhamdulillah Afina lulus di Universitas negeri di Jepang, bidang Teknik Arsitektur.  

Selamat Afina, Selamat jadi Mahasiswi Baru

—- oOo —-

Sahabat-sahabat ... Mengirimkan putra-putri ke Boarding School di Indonesia hanya salah satu dari banyak alternatif bagaimana menambah pemahaman tentang Islam untuk anak-anak kita yang lahir dan tumbuh di Jepang. Sahabat-sahabat bisa mendiskusikan lebih dalam tentang hal ini dengan Suami/Istri untuk mencari cara yang terbaik.

Yokohama, 8 Maret 2020

—- oOo —-

Contoh penjelasan tentang ujian di Universitas di Jepang.
Penjelasan tentang Kikoku Shijo ada di halaman 6 di bagian tengah.

Profile SMA Boarding School As- Syifa, Subang

Penerimaan Murid Baru

Wisuda SMA As-Syifa Mei 2019


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.