Wednesday, February 17, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-6] Anakku masuk SMP di Jepang, sudah mulai besar kamu ... Nak ...

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-6] Anakku masuk SMP di Jepang, sudah mulai besar kamu ... Nak ...

Oleh : Endrianto Djajadi

Tak terasa waktu begitu cepat. Putraku anak ke-2 Insya Allah akan lulus dari SD Jepang tanggal 18 Maret 2016 nanti. Setelah itu dia akan melanjutkan sekolahnya ke SMP di dekat rumah.

Anakku belajar di SD Negeri di dekat rumah dan dia tidak mendaftarkan diri ke SMP Swasta. Olehkarena itu secara otomatis dia akan meneruskan sekolahnya ke SMP Negeri di dekat rumah juga dan tidak perlu mengikuti ujian masuk. Ujian masuk hanya untuk siswa yang ingin masuk ke SMP swasta.

Di Jepang, wajib belajar bagi anak-anak hanya mencakup SD dan SMP saja, sehingga seperti halnya biaya di SD, biaya sekolah SMP pun hampir bisa dibilang gratis karena tidak terlalu mahal.
Karena wajib belajar sampai SMP, maka bila anak kita terdaftar namanya di City Hall, secara otomatis City Hall akan mengirimkan kartu pos yang berisikan, anak kita akan meneruskan sekolahnya ke SMP xx dan tanggal Upacara masuknya tanggal xx. Kalau di SMP anak saya Insya Allah Upacara Masuk tanggal 5 April 2016. Tanggal 5 April 2016 menjadi hari paling sibuk bagi saya dan Istri karena selain mengikuti Upacara Masuk SMP anak ke 2, kami juga akan mengikuti Upacara Masuk SD anak ke 4.

Setelah mendapatkan Kartu Pos dari City Hall di awal bulan Februari tepatnya tanggal 3 Februari 2016 orang tua murid diundang untuk mendapatkan penjelasan dari pihak SMP. Kami mendapatkan berkas2 yang harus diisi dan dikumpulkan setelah masuk nanti. Misalnya formulir auto debet untuk biaya sekolah, data pribadi anak dll.

Berbeda dengan sIswa SD yang pergi sekolah dengan pakaian bebas, untuk SMP walaupun SMP Negeri tetap mengenakan seragam. Seragam dibagi untuk 2 musim. Musim panas dan musim dingin. Pihak SMP memberikan informasi mengenai baju seragam yang harus dibeli. Biasanya pihak sekolah memberikan informasi beberapa toko baju atau departemen store yang menyediakan seragam untuk sekolah itu.

Untuk seragam dll nya kami mengeluarkan biaya sekitar 44.000 yen.  Selain itu tanggal 13 Februari yang lalu kami juga diminta untuk datang ke sekolah SMP untuk mengukur ukuran baju olahraga dan celana training. Baju dan celana olah raga dipesan saat itu dan akan dibagikan pada hari pertama masuk sekolah. Untuk baju olah raga dll kami mengeluarkan biaya 10.000 yen.
Bila dibandingkan dengan persiapan anak masuk SD, persiapan masuk SMP memerlukan persiapan keuangan yang lebih besar.

Tentang kegiatan-kegiatan di SMP,
saya teringat ketika menghadiri upacara masuk SMP anak pertama, 3 tahun lalu. Dalam upacara masuk itu ada sambutan dari sslah seorang senior untuk siswa-siswa baru. Kalau di Indonesia mungkin sambutan dari Ketua OSIS nya.  Dia bertanya kepada para siswa baru.

"Apa perbedaan kehidupan di SD dengan SMP?"

Senior ini menjelaskan kalau waktu SD, kita banyak belajar dan bermain. Sedangkan untuk siswa SMP, selain belajar kita diminta aktif berorganisasi dalam hal ini ikut klub yang ada di sekolah. Misalnya renang, basket, volley, belajar bahasa, belajar upacara minum teh jepang dll.
Olehkarena itu, sudah sejak sekarang saya berdiskusi dengan anak ke 2, kira-kira ingin masuk klub apa di SMP nanti.

Saat ini jumlah kelas 6 SD ada 3 kelas. Kalau SMP nanti ada 6 kelas dalam satu angkatan. Karena SMP adalah gabungan dari beberapa SD terdekat, kadang nanti anak akan bertemu dengan temannya di waktu TK.

SMP adalah masa-masa anak tumbuh dan mulai bermasyarakat. Dengan mengikuti klub di sekolah, anak akan banyak berinteraksi dengan senior-seniornya. Tentunya ini masa-masa anak akan memilih untuk berlama2 bersama teman-temannya.

Mudah-mudahan kita sebagai orang tua dapat memberikan perhatian yang lebih extra kepada anak2 kita yang mulai tumbuh menjelang masa puber dan mulai banyak bergaul dengan para senior-seniornya.

Demikian sekilas sharing dari saya, mudah-mudahan bisa menjadi sedikit gambaran bagi sahabat-sahabat yang anaknya akan masuk SMP di bulan April nanti.

Chiba, 17 Februari 2016