Sunday, February 18, 2007

[Seri Berkarir bagian 7] Membongkar produk lain menuai ilmu

Alhamdulillah saya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menuliskan kembali pengalaman saya bekerja di perusahaan Jepang setelah beberapa saat tulisan berseri ini sempat berhenti. Kali ini saya mengangkat tema yang berjudul "Membongkar produk lain menuai ilmu". Sebelum bercerita tentang tema di atas saya ingin sedikit bercerita tentang perusahaan Sony Corporation dimana saya bekerja sekarang.

Dulunya ketika Sony Corporation dibuat, Sony mempunyai slogan :


"Buat apa yang belum orang lain buat"

Slogan ini memuat makna yang dalam sekali, dimana ketika kita membuat produk kita harus mencari barang atau produk mana yang belum pernah ada di dunia ini, sehingga keasliannya terjamin. Kalau hanya meniru barang orang lain saja adalah suatu pekerjaan yang mudah. Akan tetapi membuat apa yang belum pernah terpikir oleh orang lain sungguh membuat kepala pening. Hal ini yang selalu saya rasakan ketika harus membuat patent setiap tahunnya. Oleh karenanya kita bisa melihat banyak produk-produk Sony yang baru dimana perusahaan lain belum pernah membuatnya. Seperti boomnya Walkman buatan Sony di Amerika yang membuat nama Sony semakin dikenal di dunia internasional.

Membuat apa yang belum pernah orang buat memang penuh dengan resiko, andaikan barang tersebut ternyata laku di pasaran, hal ini sangat menguntungkan perusahaan karena semua keuntungan akan milik perusahaan dan perusahaan yang meniru barangtersebut harus membayar paten kepada kita. Seperti halnya produk Walkman saat itu, sungguh sangat menguntungkan Sony dan menjadikan Sony sebagai salah satu perusahaan elektronik yang besar baik di dalam Jepang maupun di luar Jepang.

Akan tetapi kalau ternyata barang yang dibuat tidak laku di pasaran tentunya produk ini akan berhenti di tengah jalan dan akan hilang secara perlahan dari pasaran. Kita bisa melihat juga di awal tahun 1980-an dimana ketika itu Sony membuat format video sendiri yang diberi nama Betamax. Betamax berbeda dengan format video yang gunakan perusahaan lain yaitu VHS. Persaingan berlangsung beberapa tahun yang pada akhirnya karena banyak perusahaan elektronik bergabung di format VHS, Sony harus menanggung kekalahan. Walaupun demikian Sony masih memproduksi Betamax sampai sekarang dalam jumlah yang sedikit.

Contoh lainnya, pada awal tahun 2000-an Sony membuat format baru dalam penyimpanan video camera yang diberi nama Micro MV. Besar kasetnya setengah dari kaset Mini DV. Akan tetapi karena ada saat itu masyarakat masih merasa puas dengan format Mini DV, akhirnya Micro MV tidak dapat bertahan lama. Baru 5 jenis produk Handycam berbasis format Micro MV, tahun 2005 produksinyasudah dihentikan. Waktu yang cukup singkat untuk suatu produk.Hal di atas hanya sebagai contoh saja dimana dalam memproduksi suatu barang di satu sisi keaslian atau keorisinalannya harus terjamin. Akan tetapi kita harus memahami juga bahwa tidak semuanya yang baru itu akan laku di pasaran.Tentang keorisinalan produk masih dipegang oleh Sony sebagai suatu prinsip, akan tetapi selain keorisinalan ini ada sisi lain dimana sisi bisnispun menjadi perhatian yang sangat penting.

Dengan semakin majunya zaman, perusahaan elektronikpun bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan. Selain Perusahaan Jepang yang sudahberdiri lama seperti Panasonic, Sharp, Canon kita juga bisa melihat perusahaan elektronik selain Jepang yang mulai mengembangkan pemasarannya di dunia internasional seperti Samsung, LG dari Korea, AUO, TPO dari Taiwan dan masih banyak lagi perusahaan di luar Jepang yang mulai berkembang. Ini menunjukkan semakin ketatnya persaingan diantara produsen alat-alat elektronik. Kita bisa jumpai satu produk misalnya video camera yang bentuk luar dan fungsinya mirip-mirip walaupun perusahaannya berbeda. Sampai-sampai ketika kita ingin membeli satu produk apakah itu video camera, digital camera, handphone atau televisi kita menjadi bingung dalam memilihnya.

Oleh karena itu selain dari keorisinalan produk, ternyata mempelajari produk orang lain juga diperlukan. Dengan mempelajari produk perusahaan lain kita bisa mengetahui produk seperti apa yang menjadi trend sekarang ini. Feature atau fungsi apa yang menjadi dambaan para konsumen. Dan masih banyak sekali hal-hal yang bisa kita ambil dengan mempelajari produk perusahaan lain. Misalnya ketika saya membongkar produk perusahaan lain saya menemukan hal-hal baru yang belum terfikirkan sebelumnya. Hal ini bisa menjadi ide baru bila kita bisa mengolah dan mengembangkannya. Selain itu kita juga bisa memprediksi kira-kira 1 tahun atau 2 tahun ke depan produk apa yang akan dikembangkan oleh perusahaan tersebut. Dari pengamatan beberapa tahun terakhir akan terlihat trend seperti apa yang akan dikembangkan oleh perusahaan tersebut dan Sony bisa membuat strategi baru agar bisa melebihinya.

Begitulah cara mendapatkan ilmu dari produk orang lain. Biasanya sebelum suatu produk dipasarkan, perusahaan membuat press release yang memuat jenis produk, keunggulannya dan kapan akan dipasarkan. Kami di bagian pengembangan produk (Product Development) mulai mengumpulkan data produk apa saja, jenis apa saja, keunggulan apa saja yang dimiliki produk tersebut. Dan juga kami kumpulkan data perbedaan apa saja yang dimiliki produk baru tersebut bila dibandingkan dengan produk tahun sebelumnya.

Di divisi tempat saya bekerja yaitu di bagian LCD/Monitor video kamera dan digital kamera, yang menjadi pusat perhatian adalah seperti hal-hal berikut :
  1. Tampak luar dari produk tersebut, berapa tipisnya, berapa beratnya.
  2. Berapa besarnya LCD yang digunakan
  3. Berapa part atau komponen elektronik yang digunakan Hal ini berhubungan dengan biaya keseluruhan komponen dan juga luas board yang digunakan
  4. Berapa luas board untuk komponen yang digunakan
  5. Jenis IC apa yang digunakan, Digital Interface atau Analog Interface
  6. Apa kekhususan dari produk tersebut bila dibandingkan dengan produk tahun sebelumnya dan bila dibandingkan dengan produk perusahaan lain.

Dalam 1 tahun kami membongkar produk perusahaan lain sebanyak 2 kali. Hal ini karena memang musim dikeluarkannya produk baru di Jepang biasanya 2 kali dalam setahun. Setiap tahun produk video kamera atau digital kamera keluar pada bulan Oktober dengan promosi utama untuk Undokai (merekamacara lomba olah raga anak-anak sekolah) dan bulan pebruari dengan promosi utama untuk Nyugakushiki (Upacara pertama kalimasuk sekolah).

1 kali pembongkaran bisa sampai 5-10 perusahaan dan jenis video camera atau digital cameranya bisa sampai 15-20 jenis produk.Setelah kami meneliti 20 jenis produk tersebut kami akan mempresentasikan hasil penelitian tersebut di depan para General Manager dan memberikan penjelasan kepada mereka bahwa trend tahun ini seperti ini, kekhususan produk iniseperti ini. Nantinya kalau ada yang memang bagus untuk ditindaklanjuti General Manager akan memberikan rekomendasi untuk lebih memperdalam penelitian tersebut dan menugaskan bagaimana agar fungsi atau feature tersebut dapat digunakan pada produk Sony atau bagaimana agar produk Sony bisa lebih bagus dari perusahaan yang lain itu.

Misalnya produk perusahaan A sekarang hanya menggunakan 100 komponen tetapi sekarang Sony masih menggunakan 120 part, para engineering diminta untuk memikirkan bagaimana agar di tahun yang akan datang produk Sony bisahanya menggunakan 100 komponen atau lebih sedikit dari itu. Atau misalnya Produk A pada saat ini laku di pasaran dan setelah kami teliti ternyata karena LCD/monitornya cukup besar, tipis dan sangat jelas sehingga konsumen puas dengan LCD tersebut, maka kami mulai mendesign produk dengan LCD yang serupa dengan produk tersebut.

Ada satu cerita ketika tahun 2002 produk satu perusahaan A naik melejit di pasaran. Hal ini membuat para pemegang keputusan di Sony membuat kebijakan agar mendesign produk yang miripkeputusan merekomendasikan agar produk diganti atau dihentikandengan produk perusahaan A tersebut, begitu juga dengan fungsinya yang menyerupai produk perusahaan A. Akhirnya satu produk Sony yang sudah berjalan setengah jalan dirombak designnya dan diubah seperti produk perusahaan A tersebut. Jadi memang kadang dalam perusahaan, kita sebagai bagian Development harus siap menerima keputusan bila ternyata tiba-tiba para pemegang di tengah jalan.

Kembali ke masalah bongkar membongkar produk perusahaan lain, banyak hal yang bisa kita pelajari selain hal-hal yang sudah saya tuliskan di atas. Kita dapat mengambil pelajaran,
"Oh ternyata perusahaan A sudah leading di bagian ini",
   "Oh ternyata dalam bagian itu Sony sudah leading".

Ini dapat memberikan pemahaman kepada kita sejauh mana teknologi yang sudah dimiliki oleh perusahaan lain dan di posisi mana Sony sekarang berada.Dari bincang-bincang dengan beberapa teman yang bekerja di perusahaan lain ternyata memang benchmark atau membandingkan produk sendiri dengan produk orang lain sudah menjadi hal yang dianggap penting.Terakhir, memang keorisinalan produk sangat diharapkan akan tetapi ketika kita berbicara tentang bisnis, kita harus melihat juga produk mana yang diminati oleh para konsumen. Membongkar produk perusahaan lain adalah salah satu cara untuk mengetahui apa yang diminati oleh para konsumen. Selain itu dengan membongkar produk orang lain, kita dapat mengetahui trend teknologi terkini dan dapat mengetahui di posisi mana perusahaan kita sekarang berada.

Demikian saja sekelumit pengalaman saya selama bekerja di bagian pengembangan handycam dan digital kamera, mudah-mudahan cerita diatas dapat memberikan gambaran model pembelajaran yang dilakukan Sony saat ini.

Yokohama, 12 Februari 2007

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.