Monday, May 09, 2016

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-9] Siap-siap Ramadhan di Tokyo

[SKJ : Sharing Kehidupan di Jepang ke-9] Siap-siap Ramadhan di Tokyo

Oleh : Endrianto Djajadi

Chiba, 9 Mei 2016

Sahabat-sahabat .... Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Sya'ban, artinya kurang dari sebulan lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan.

Bagi sahabat-sahabat yang bulan Oktober 2015 dan April 2016 tiba di Jepang tentu ini adalah pengalaman pertama berpuasa di Negeri Sakura.

Pada tulisan SKJ kali ini saya ingin sedikit sharing tentang Ramadhan di Jepang khususnya di daerah Tokyo dan sekitarnya.

Beberapa hal yang berbeda dengan di Indonesia, misalnya,

1. Imsak lebih cepat dan berbuka lebih lambat. Kalau 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 6 Juni 2016, Subuh jam 2:38 dan Maghrib 6:55 untuk daerah Tokyo dan sekitarnya. Artinya kita akan berpuasa selama 16 jam 20 menit.
Oleh karenanya bagus sekali kalau di bulan Sya'ban ini kita melatih diri dengan berpuasa sunnah agar kita tidak kaget ketika memasuki bulan Ramadhan.
Perlu perubahan ritme jam tidur dan jam kerja agar bisa sahur sebelum Subuh. Isya masuk jam 20:35, dan bila kita isi waktu kita dengan shalat terawih biasanya selesai jam 21:30 atau 22:00. Ada yang memilih tidur cepat agar sebelum jam 2:38 bisa sahur tetapi ada juga yang memilih menunggu sampai jam 12 atau jam 1 pahi lalu sahur lebih awal dan tidur.. Untuk pola yang ke 2 riskan kesiangan shalat Subuhnya.

2. Sekeliling kita orang Jepang yang non muslim tidak berpuasa. Jadi kita perlu menahan diri ketika di sekeliling kita mereka makan dan minum seperti biasa dan siap-siap memberikan penjelasan yang baik ketika ada pertanyaan dari teman-teman Jepang mengenai puasa. Biasanya mereka kaget ketika dijelaskan tentang puasa. Mereka memahami puasa sebagian saja. Misalnya puasa untuk tidak makan. Atau puasa untuk tidak minum dst. Jadi ketika dijelaskan selain makan, juga tidak boleh minum, marah dll, mereka agak kaget. Kadang ada juga ketika kita jelaskan kita berpuasa 1 bulan penuh, mereka mengira kita berpuasa terus menerus tanpa makan dan minum. Saya jelaskan bahwa puasa itu tidak makan dan minum sejak matahari terbit sampai terbenam saja. Malam hari boleh makan dan minum seperti biasa.

3. Suasana Ramadhan yang tidak seperti di Indonesia yang ramai berbondong-bondong masyarakat pergi shalat Subuh setelah sahur dan ramai ketika shalat Terawih. Tempat untuk shalat terawih hanya ada di beberapa tempat. Untuk di daerah Tokyo, sahabat-sahabat dapat shalat di :

- Sekolah RI Tokyo dekat JR Yamanote Line, Meguro Sta.
- Masjid Otsuka dekat JR Yamanote Line, Otsuka Sta.
- Masjid Assalaam dekat JR Yamanote Line, Okachimachi Sta.
- Institue Arabic Hiroo dekat Subway Hibiya Line, Hiroo Sta.
- Masjid Jami' Tokyo dekat Subway Chiyoda Line, Yoyogi Uehara Sta.
- Masjid Kamata dekat JR Keihin Tohoku Line, Kamata Sta.
- Masjid Shin Okubo dekat JR Yamanote Line, Shin-Okuba Sta.

4. Buka puasa bersama
Setiap hari Ahad biasanya KMII Jepang mengadakan acara Kajian Ahad setelah Ashar yang diisi oleh Ustadz dari Indonesia. Dilanjutkan dengan buka puasa bersama ala masakan Indonesia di SRIT Meguro.
Bagi yang ingin mencoba masakan khas Turki, bisa datang ke Masjid Jami' Tokyo yang setiap harinya menyajikan buka puasa ala Turki. Tidak sedikit orang Jepang yang tidak berpuasa tapi ingin mencicipi masakan Turki yang datang ke Masjid ini. Setiap orang mendapatkan satu piring yang berisi berbagai menu.
Bila ingin merasakan masakan khas pakistan dan India, sahabat-sahabat bisa datang ke Masjid Otsuka dan Masjid Assalaam. Biasanya satu pinggan untuk makan bersama 3 orang muslim yang lain.

5. I'tikaf dan sahur bersama
Ada beberapa Masjid yang membolehkan kita menginap di 10 hari terakhir. Mereka juga menyediakan sahur bersama. Biasanya Masjid Otsuka mempersiapkan sahur bersama ini. Untuk masjid-masjid yang lain perlu ditanyakan lagi apakah tahun ini mengadakan i'tikaf atau tidak.

Demikian sekilas info tentang Ramadhan di Tokyo dan sekitarnya, mudah-mudahan berguna bagi sahabat-sahabat terutama yang baru pertama kali berpuasa di Jepang tahun ini.

---- oOo ----

Penulis : Endrianto Djajadi
Pengamat kehidupan di Jepang.
Datang ke Jepang 1 Oktober 1993. Setelah menamatkan studi d3-S2 dalam bidang Robotics, melanjutkan bekerja sebagai Engineer di perusahaan Jepang sampai sekarang.
Tulisan-tulisannya bisa dibaca di : http://www.endrianto-djajadi.blogspot.com

No comments: